bc

REVEAL THE TRUTH

book_age18+
1.4K
FOLLOW
18.8K
READ
revenge
goodgirl
CEO
drama
twisted
bxg
lighthearted
genius
city
abuse
like
intro-logo
Blurb

“Hmmmm…. urusan bisnis tetap berlaku ya, Wanda. Tapi, biar bagaimanapun, aku bersyukur karena kau sudah membawaku kepada seseorang yang sudah kucari-cari selama 15 tahun terakhir.”

Kening Wanda berkerut bingung. Siapa?

Wanda belum sempat bereaksi ketika tiba-tiba tubuh Kronos sudah berada di hadapannya dengan sangat cepat dan tangan pria itu mencekik lehernya dengan kencang. Mata Wanda melotot ngeri sementara detak jantungnya berdebar kencang ketakutan. Gerakan pria itu sangat cepat!!

Pantaslah ia dijuluki Dewa Kematian di Klan Judas.

Mata Kronos berkilat keji saat memandang wajah Wanda yang mulai menangis terisak-isak dengan wajah memerah karena kurang oksigen.

“Wanita cantik bermata biru di sebelah Cristan. Bawa dia kepadaku!!” ancam Kronos.

Aura pembunuh yang dipancarkan tubuhnya semakin kuat. Membuat Wanda megap-megap dan sulit bernafas.

“A… Arissa, maksudmu?”

“Ba…. Baik…. Aku akan mengaturnya untukmu….” bisik Wanda lirih.

chap-preview
Free preview
1 KRONOS MULAI BERGERAK
Wanda berjalan dengan langkah hati –hati menuju ke sebuah rumah tua yang berukuran cukup besar di tengah desa tersebut. Lokasinya cukup terpencil dari Kota Sierra dan jika ia tidak dipandu oleh Janus, Wanda yakin seratus persen kalau ia akan tersesat di saat mencari lokasi ini. Sampai akhirnya ketika ia tiba di depan pintu, beberapa penjaga berwajah sangar lalu membukakan pintu untuknya. Suara derit pintu kayu itu berderit pelan sebagai penanda alarm seorang pria bertubuh besar yang sedang asik bermesraan dengan seorang wanita muda di dalamnya. Penerangan di dalam ruangan itu terlihat redup dan remang-remang. Hanya beberapa lampu cempor yang menerangi ruangan dengan warna nyala api kekuningan yang samar. Suara isak tangis gadis muda itu terdengar sangat memilukan ketika kaki Wanda melangkah masuk ke dalam dan melihat tubuh pria besar itu bergetar sedikit. Tanda kalau ia sedang melepaskan orgasmenya di dalam liang kewanitaan gadis yang sedang digagahinya sekarang. Wanda dan Janus hanya diam saja saat melihat adegan tersebut. Mata mereka seakan buta dan telinga mereka tuli saat mendengar jerit kesakitan gadis belia tersebut ketika dengan santainya, Kronos kembali menghunjami daerah intim gadis itu dengan kejantanannya berulang kali dengan ganas. Kurang lebih setengah jam kemudian, rintihan gadis tersebut tak terdengar lagi. Matanya nyalang menatap ke atas tanpa sorot kehidupan dan tubuh telanjangnya terkulai lemas di atas ranjang. Kronos lalu menarik kembali ritsletingnya dan dengan sekali gerakan, ia menyuruh anak buahnya untuk membereskan jasad gadis malang yang baru saja diperkosanya tersebut. “Seleramu tak berubah juga, Kronos. Masih suka mencari gadis perawan….” desis Wanda jijik sambil memberikan jalan ketika jasad gadis tersebut diangkut keluar dari pintu. “A first always the best…” balas Kronos dengan suara menggeram yang menjadi ciri khasnya dari dulu. Bulu kuduk Wanda merinding saat mendengar kata-kata tersebut. Belum lagi dengan sedikit bau darah yang tercium dari tubuh Kronos. Pria ini, walaupun mereka berdua berada pada jarak yang cukup jauh, tapi aura pembunuh yang dipancarkan oleh Kronos, mampu membuatnya tak berkutik sedikit pun.   Keringat dingin mulai bercucuran dari keningnya. “Janus, keluar dulu. Ada yang harus kubicarakan dengan Wanda….” Kata Kronos sambil memberikan kode rahasia kepada bawahan setianya tersebut. Janus yang sudah mengerti arti kode tersebut lalu keluar perlahan dan menutup pintu. Tak lupa, ia juga mengunci pintu tersebut dari arah luar dengan sangat hati-hati tanpa suara. Sebuah senyum dingin muncul di wajahnya. Wanda yang masih berada di dalam ruangan, lalu duduk di pojok. Tangannya gemetar ketakutan dan wajahnya mulai berubah pucat. Tapi ia berusaha menabahkan diri untuk terlihat baik-baik saja di hadapan pria mengerikan ini. “Banyak berita baru yang kudengar seputar dirimu, Wanda. Sayangnya, bukan berita bagus. Pertama, kami sudah menginvestasikan jumlah uang yang sangat besar padamu dan kini, semua uang tersebut tersimpan di Fashion Blast yang sedihnya, tidak lagi dimiliki olehmu. Lalu, kudengar…. Cristan juga ikut maju sebagai salah satu kandidat ketua klan di rapat senat Klan Levy waktu itu?” tanya Kronos sambil mengasah pisau belatinya. “Iya….” Balas Wanda singkat. “Dan menurut Janus, sekarang kau juga membutuhkan bantuanku lagi, begitu?” tanya Kronos sambil mendendangkan sebuah lagu anak-anak. Wanda kembali mengangguk. “Hmmmm…. urusan bisnis tetap berlaku ya, Wanda. Tapi, biar bagaimanapun, aku bersyukur karena kau sudah membawaku kepada seseorang yang sudah kucari-cari selama 15 tahun terakhir.” Kening Wanda berkerut bingung. Siapa? Wanda belum sempat bereaksi ketika tiba-tiba tubuh Kronos sudah berada di hadapannya dengan sangat cepat dan tangan pria itu mencekik lehernya dengan kencang. Mata Wanda melotot ngeri sementara detak jantungnya berdebar kencang ketakutan. Gerakan pria itu sangat cepat!! Pantaslah ia dijuluki Dewa Kematian di Klan Judas. Mata Kronos berkilat keji saat memandang wajah Wanda yang mulai menangis terisak-isak dengan wajah memerah karena kurang oksigen. “Wanita cantik bermata biru di sebelah Cristan. Bawa dia kepadaku!!” ancam Kronos. Aura pembunuh yang dipancarkan tubuhnya semakin kuat. Membuat Wanda megap-megap dan sulit bernafas. “A… Arissa, maksudmu?” “Ba…. Baik…. Aku akan mengaturnya untukmu….” bisik Wanda lirih. Kening Kronos berkerut. Arissa? Jadi itu namanya sekarang? Senyum licik mengembang di wajahnya. “Aku akan memberimu bantuan terakhir, Wanda. Sekali ini saja…. kalau kau gagal lagi….” “Ak…. Aku……ta….hu….a…ki….bat…nya, Kro…………nos….” Wanda merasa lehernya hampir patah ketika Kronos tiba-tiba melepaskan cekikannya secara mendadak. Ia langsung menarik nafas dalam-dalam untuk mengisi paru-parunya dengan udara segar sambil terbatuk-batuk. Tapi mimpi buruknya belum berakhir ketika telinganya menangkap sebuah bunyi asing. Bunyi ritsleting yang dibuka.    Badan Wanda langsung berbalik dan matanya menatap ngeri pada tubuh telanjang Kronos, lalu kejantanannya yang berukuran luar biasa besar. “Ma…. Mau apa kau….???” desisnya dengan tubuh gemetar. Tubuh Wanda melangkah mundur pelan-pelan kea rah pintu sementara mata Kronos berkilat penuh nafsu saat memandang tubuh Wanda dan lekukan payudaranya yang terlihat menantang di hadapannya. Kronos menjilat bibirnya sambil berjalan mendekati Wanda. “Business is business, darling. Dan karena kau sudah membuat kerugian yang cukup besar, maka aku harus sedikit menghukummu. Begitu kan?” Wanda kalut. Ia langsung memegang kenop pintu dan mencoba membukanya secara paksa. JEGLEK! JEGLEK! JEGLEK!!! Pintu tersebut tak bergeming. Wanda mulai menggedor-gedor pintu tersebut dengan panik sambil menjerit-jerit minta tolong. Percuma!!! Ia sudah masuk ke kandang buaya. Tidak ada tempat untuknya bisa kabur lagi. “Kronos!!! Hentikan!!!! Ampun!!! Maaf….. aku akan berusaha lebih keras!!! “ Wanda meratap sambil bercucuran air mata tapi senyum di wajah Kronos malah semakin lebar. Nafsu birahi terlihat di sorot matanya sementara posisi tubuhnya sudah sangat dekat dengan Wanda sekarang. “Jangan dekati aku… argghhhhhhhhhhh….” Wanda melolong keras sambil meronta-ronta ketika Kronos mengangkut tubuhnya dengan paksa bak membawa sekarung beras dan membantingnya di atas kasur. BRUKKKK!!! Tanpa menunda lagi, Kronos langsung menindih badan Wanda dengan tubuhnya dan merobek pakaian wanita itu dengan beringas. Dalam waktu beberapa detik, semua pakaian mahal yang membungkus tubuhnya langsung berubah menjadi serpihan-serpihan kain tanpa guna yang teronggok di pojok ruangan. Sambil tertawa keras, Kronos mulai mengikat kedua tangan dan kaki Wanda serta mencumbu seluruh tubuh Wanda yang sudah terpampang polos tanpa busana di bawahnya. Suara tawa bercampur teriakan kesakitan bergema di dalam ruangan tersebut dan terdengar sampai keluar rumah. Tapi para penjaga yang mendengarnya, menulikan telinga mereka. Seakan-akan mereka hanya mendengar bunyi angin sepoi-sepoi. ……………………………………………………………………………………………….. KLIK! Jose mematikan alat penyadapnya dan menandai sebuah lokasi yang berkedip-kedip merah di layar komputernya. Ia sudah mendengar cukup banyak malam ini. Syukurlah, Chara berhasil  menyusupkan alat penyadap sekaligus pelacak mini di dalam tas Wanda sehingga ia bisa melacak lokasi Kronos serta menguping semua pembicaraan mereka. Sisanya, ia tak peduli. Sambil berjalan menuju area dapur untuk membuat makan malam, Jose lalu menelepon seseorang. ………………………………………………………………………………………………………. Rose Mansion Jade, Chara, dan Kakek Besar sedang berkumpul di ruang keluarga saat Cristan memamerkan ijazah dan medali yang diperolehnya sewaktu ia lulus tadi. Arissa sendiri duduk di sebelah Kakek Besar sambil tertawa. Senyum bahagia dan aura kegembiraan menyebar di seluruh ruangan tersebut ketika mendadak telepon Jade berbunyi. Jade lalu berjalan menjauhi ruangan untuk menerima telepon sambil diikuti oleh Chara yang mengekor di belakangnya.    “Jose? Ada apa?” tanya Jade serius. “Aku sudah berhasil melacak lokasi Kronos….” Raut wajah Jade dan Chara langsung menegang. Mereka berdua lalu pergi ke sebuah ruangan lain dan menyalakan speaker ponsel. “Halo, Jose? Kami mendengarkan….”  .................................................................. Note: Sesuai janji, saya update lanjutannya The Roommate per tanggal hari ini yaa... Oia, karena sekarang ada aturan baru dari Stary, jadi baru bisa update regular kalau sinopsis sudah di-approve oleh pihak editor yaa? Sementara ini blum ada progress jadi update regular tiap hari Sabtu. Mohon bantu doanya sehingga naskah bisa cepat keluar reviewnya segera ya, teman2... Mohon di-tap love duyu aja.... makasihhhhh.......  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
9.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.5K
bc

My Secret Little Wife

read
84.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook