bc

Azab

book_age16+
4.7K
FOLLOW
21.1K
READ
dark
possessive
playboy
badboy
badgirl
tomboy
drama
comedy
sweet
highschool
like
intro-logo
Blurb

Raya itu tipe bad girl yang selalu menjadi pembully. Papanya, Afka selalu mengajarkan bahwa ia tidak boleh lembek.

Namun, ajaran Afka menjadi petaka untuk Raya. Gadis itu kembali di keluarkan dari sekolahnya untuk yang ke empat, semasa SMA nya.

Hingga suatu hari, ia di kirim ke asrama oleh Opa James. Disana, Raya dipaksa menjadi anak baik, lugu, sopan, pintar dan ayu, atau disimpulkan sebagai anak nerd.

Sifat barunya ternyata menarik perhatian Bima, si pentolan yang paling di takuti di sekolah barunya.

Cover: Orisinal

Gambar by Pinterest

Font by Canva

chap-preview
Free preview
Raya
“Udah makan sayang?” sapa Rio pertama sekali, saat mendapati ceweknya, Raya, sedang berjalan menujunya. Cewek kelas dua SMA itu tersenyum miring. Dengan langkah yang teratur, ia berjalan menuju Rio duduk. Dan tanpa permisi langsung duduk di atas pangkuan cowok itu. Raya, gadis itu sudah terkenal dengan tingkah bad nya selama disekolah. Raya merupakan salah satu orang yang ditakuti di sekolah. Gadis itu terkenal sebagai tukang Bully. Belum lagi, ia adalah seorang playgirl. Permasalahannya adalah, mantan-mantai Raya, tidak akan pernah di biarkan memiliki hidup tenang oleh gadis itu. Ada saja yang ia lakukan, agar mantan-mantannya tersiksa. Mulai dari membully perempuan yang dekat dengan mereka, mengancam mereka dengan beberapa kesalahan alias aib yang Raya dapat. Walau begitu, tetap saja banyak orang yang ingin pacaran dengan gadis itu. Mereka menjadi termotivasi, ingin mengubah sifak gadis bengal itu, ya walaupun diakhir cerita, mereka menyesal, karna Raya selalu membuat mereka menderita. Tidak ada yang bisa mereka lakukan, untuk menghentikan gadis itu. Karna sejak awal, Raya memang selalu memperingati para mantan-mantannya. Jika memang ingin lepas dari Raya, silahkan pergi dari Indonesia, maka Raya akan melepaskannya. “Lo kok gak ngajak-ngajak ke kantinnya?” sungut Raya. Gadis itu sesekali mencemol bakso milik Rio. “Tadi ada pelajaran olahraga sayang. Dari awal mulai, aku dikantin mulu” jawabnya menyesal. Mengangguk mengerti, Raya menarik minuman laki-laki itu. Dan tanpa sungkan sedikitpun, ia menghabiskan minuman Rio. Rio tersenyum melihat tingkah Raya. Hatinya sedikit berbunga-bunga saat tau bahwa Raya tidak merasa jijik sedikitpun, walau minuman yang diminum gadis itu sudah terlebih dahulu ia minum. Raya menepuk bahu Rio pelan, gadis itu menyandarkan tubuhnya. Matanya melihat sekeliling, mencari kesenangan seperti biasanya. Kening gadis itu berkerut, saat melihat seseorang di dekat pintu masuk ke kantin. “Gue mau kesana. Lo disini” perintah Raya kepada Rio, yang kini menatapnya dengan bingung. Raya beranjak dari atas pangkuan Rio. Gadis itu segera mengejar seseorang yang ia lihat. Tanpa babibu, Raya menarik rambut orang itu kuat. Menyeret gadis itu masuk kedalam toilet wanita. Rintihan sakit dari gadis itu sama sekali tidak membuat Raya berhenti. Ia malah semakin kencang menariknya, saat gadis itu ingin berontak. Mengunci pintu kamar mandi dengan salah satu tangannya yang bebas, Raya langsung melempar gadis itu kesudut ruangan. Tersenyum dengan mata memajam, Raya berjalan mendekat kearah gadis itu. “Kacung, lo ngapain dekat-dekat sama Amar? Lo yang terlalu berani atau lo emang bodoh?” tanya gadis itu tajam. Nona, gadis yang baru Raya tarik itu, menatap Raya dengan sengit. Tatanan rambutnya kini berantakan akibat jambakan Raya. Belum lagi nyeri pada kepalanya yang masih berbekas. “Eh, lo itu Cuma mantan Amar. Lo udah enggak berhak lagi buat ngatur hidup dia” sengit Nona berang. Raya tertawa terbahak-bahak. Sungguh berani gadis ini, pikirnya. “Lo emang udah bosen hidup ya?” Raya memiringkan kepalanya. “Atau lo masih belum tau sepak tarjang gue bagaimana?” dingin, nada yang Raya lontarkan. Berdecak, Raya beranjak dari tempatnya menuju sudut ruangan lain. Diraihnya gagang sapu pembersih kamar mandi. Tanpa kesusahan sedikitpun, Raya mematahkan sapu itu, bermaksud hanya ingin mengambil gagangnya. Tak Lantai kamar mandi dibanting Raya menggunakan gagang sapu, hingga menimbulkan suara kencang. Nona yang melihat itu semakin teritimadasi. Benar kata orang-orang. Raya jenis gadis syco. Tidak banyak yang berani mendekati gadis itu. Ia terlihat sangat menyeramkan. “Walau gue perempuan, gue enggak pernah milih-milih orang buat gue banting, termasuk lo” jelas Raya tenang. Sesekali gadis itu menghentakan gagang kayu yang ia pegang. “G—ggue minta maaf Ya. Please, lepasin gue kali ini” lirih Nona. Gadis itu sampai berlutut, untuk memohon pengampunan Raya. Raya terbahak-bahak. Bah, belum diapa-apain, udah memohon apunannya. “Gue enggak pernah ngelepasin mangsa gue, bdw.” Decak Raya. “Dari sini aja gue langsung sadar, kalau lo beneran enggak tau sepak tarjang gue bagaimana” simpulkannya. Nona semakin histeris. Ia ketakutan. “Tolong please, lepasin gue kali ini Ray. Gue janji bakal pergi dari Amar” mohonnya. Mengangguk pelan, Raya kembali memiringkan kepalanya. “Ninggalin Amar? Selamanya mau? Maksud gue mati” ucap gadis itu. Nona membolakan matanya tidak percaya. Raya benar-benar gila. Kepalanya menggeleng berkali-kali. Bibirnya bergetar. Ia tidak ingin mati. Dan siapa pula orang yang mau mati. “Lo kira lo s—ssiiapa? Lo gak punya hak buat nyuruh gue mati” ucap Nona terbata-bata. Raya kembali tertawa terbahak-bahak, hingga menimbulkan air matanya tercetak jelas pada sudut matanya. “Lawakan lo keren. Gue sampai terbahak-bahak” puji Raya. Tanpa menunggu respon Nona, Raya membantingkan gagang sapu yang di pegangnya, dan memukulkan salah satu kaki Nona. Gadis itu berteriak, kesakitan. Seumut hidupnya, ia tidak pernah di perlakukan kasar seperti ini. Ia yakin, pasti pukulan yang Raya buat akan membiru nantinya. Semakin ketakutan saat melihat Raya yang terbahak-bahak seteleh memukul kakinya, Nona menjauhkan tubuhnya dari jangakuan Raya. Bibirnya bergetar, merintih kesakitan. “Gue masih belum puas. Lo ngapain mundur?” tanya Raya tenang. “Gue minta maaf. Tolong gue sekali ini aja Ray. Ini sakit banget” tangis Nona sambil memohon. Menggeleng, Raya kembali berucap. “Kalau gue enggak mau, gimana?” Raya memiringkan kepalanya. Gadis itu tersenyum miring. “Raya, buka pintu ini!!!” teriak dari luar. Berdecak, Raya memandang pintu dengan sengit. Ia masih belum puas bermain-main, tapi kenapa sudah harus di berhentikan. Dan Nona, mendengar perkataan orang dari luar, lantas berteriak minta tolong. Ia tidak Ingin mati sekarang. Setidaknya, ia tidak ingin mati dengan cara mengenaskan seperti ini. “Yasudahlah. Gue cari mainan dari sekolah lain aja sepertinya” balas Raya pasrah, kemudian membuka pintu toilet itu dengan tenang. ^^^ “Woy, OKB. Lo di keluarin lagi ya dari sekolah baru lo?” Raya memutar tubuhnya, dan mendapati Arga, tetangga serta teman kecilnya sedang berdiri di hadapannya. “Eh orang miskin” balas Raya tersenyum miring. “Beritanya cepat banget ya nyebarnya” sungutnya. Berdecak, “b*****t lo. Lo katain gue miskin?” Raya mengangguk kepalanya. “Lo yang mulai b*****t” jawab gadis itu sekenanya. Menggeleng tidak percaya, Arga memukul kepala gadis itu, untuk melampiaskan kekesalannya, membuat Raya mengaduh. “Lo kenapa di keluarkan?” tanya Arga penasaran. “Biasalah. Apalagi” jawab gadis itu santai. Mereka sedang berjalan kaki menuju kediaman Raya. Raya yang baru saja pulang dari sekolahnya. Hari ini, Raya memang pulang lebih awal. Alasannya karna gadis itu lagi-lagi di keluarkan dari sekolah karna tindakan pembullyan. Afka, selaku papa Raya yang biasanya menjemput gadis itu pulang pun tak diberitahukan kabar ini oleh Raya. Jadi mau tidak mau, Raya terpaksa pulang menggunakan angkuta umum, dan turun di depan perkompkan rumahnya. “Gue penasaran, kali ini papa loe nyekolahin lo kemana lagi” ujar Arga. Raya hanya mengangkat kedua bahunya tidak peduli.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.5K
bc

DENTA

read
17.0K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.4K
bc

Head Over Heels

read
15.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
202.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook