bc

AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!

book_age12+
25.6K
FOLLOW
295.5K
READ
drama
like
intro-logo
Blurb

Sebagai seorang istri, Ana tak pernah menuntut suaminya meski gaji suaminya sudah habis dipotong cicilan hutang bank sehingga diam-diam, ia mengambil alih tanggung jawab Arya, suaminya, memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka, juga kebutuhan ibu mertua dan adik iparnya, dengan penghasilannya menulis novel online.

Ana memiliki penghasilan yang tidak sedikit sehingga Arya mengira, sisa gajinya masih sangat besar hingga akhirnya ia berkeinginan untuk menikah lagi dan menambah istri.

Perbuatannya itu membuat Ana yang selama ini tulus ikhlas membantunya dan meringankan tanggung jawabnya, sontak menjadi marah dan berbalik arah, tak lagi sudi membiayai hidup keluarga mereka hingga akhirnya Arya pun sadar kalau tanpa bantuan istrinya, dia bukanlah siapa-siapa.

chap-preview
Free preview
Bab Satu
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS (1) "Mas, apa benar kamu diam-diam nikah lagi?" tanyaku dengan nada tajam pada Mas Arya, suamiku yang baru saja pulang kantor. Meski lelaki itu masih terlihat lelah usai mengais rezeki di luar sana, tetapi rasa penasaran dan emosi yang bercampur jadi satu di d**a ini tak bisa lagi disembunyikan. Menuntut sebuah penjelasan dengan segera. "Tahu darimana? Jangan sembarangan kamu bicara! Sok tahu!" Mas Arya menatap tak suka lalu meneruskan gerakannya melepas seragam dinas yang dikenakan. Bersikap tidak peduli. "Ini!" Kutunjukkan bukti foto-foto pernikahan keduanya bersama seorang wanita yang kudapatkan setelah membayar seseorang untuk membuntuti dan mengawasi gerak-gerik suamiku itu di luaran, tepatnya setelah kusadari lelaki yang telah menjadi suamiku sejak tiga tahun lalu itu mulai menunjukkan gelagat mencurigakan, selalu pulang malam bahkan tak jarang menginap di luar dengan alasan lembur ataupun dinas luar. Tak masuk akal. "Jadi kamu sudah mulai berani menguntit suami pergi di luaran? Sudah bosan jadi istri eh?" Bukannya menyesal dan minta maaf, Mas Arya justru menatap sinis padaku. "Maksud mas?" Aku menaikkan alis. Tak terima. Bukan ini jawaban yang kuinginkan darinya melainkan perasaan bersalah karena telah mengkhianati janji setia pernikahan kami dulu lalu memperbaikinya. Bukan bertanya apa aku sudah bosan jadi istrinya atau tidak. Kurasa pernikahan tidaklah sesederhana itu. "Kalau kamu tidak suka mas menikah lagi, tinggal pilih! Mau bercerai atau menerima kehadiran madumu dengan lapang d**a? Toh mas gak bikin dosa. Agama juga membolehkan suami menikah lagi tanpa izin istri pertama. Lalu kamu siapa? Mau coba-coba menentang syariat?" Mas Arya mendengkus lagi dengan nada sinis. Mendengar jawabannya sesaat aku terdiam. Aku tahu agama tidak melarang seorang lelaki menikah lagi, tapi apakah begini caranya? Sembunyi-sembunyi dan tidak jujur? Belum lagi nafkah yang jujur amat minim kudapatkan darinya. Jika tidak dibantu dengan usahaku menulis di platform-platform kepenulisan online, belum tentu kami bisa hidup cukup seperti selama ini terjadi. Gaji Mas Arya sudah habis dipotong pinjaman bank untuk membangun rumah ibunya dan membeli mobil keluarga. Sisa satu juta untuk makan sebulan, apa cukup? Tidak! "Tapi tidak begitu caranya, Mas! Bukankah membahagiakan istri itu wajib hukumnya, sedangkan poligami itu sunnah, bahkan mungkin hanya mubah? Mas juga seorang pegawai negeri sipil, gak boleh nikah lagi tanpa izin istri pertama dan atasan. Lalu kenapa Mas lakukan? Mas gak takut dipecat?' cecarku dengan d**a berdesir perih. Sungguh tidak menyangka meski aturan kepegawaian melarang Mas Arya menikah lagi tanpa izin, tetapi tetap dilakukannya entah dengan dasar apa. "Dipecat? Gak akan kalau kamu gak ngelapor! Dan mas yakin, kamu gak akan berani melakukan itu. Siapa yang gak bangga punya suami pegawai negeri seperti mas? Pekerjaan berprestise yang dicita-citakan banyak orang! Tahu nggak, yang antre pingin jadi istri mas itu bejibun. Bahkan gak perlu ngasih mahar, mereka yang rela bayar puluhan juta kalau mas mau memperistri mereka. Harusnya kamu bersyukur mas pilih kamu. Jadi terima aja kalau sekarang mas nikah lagi! Paham!" "Tapi Mas ... kamu gak punya kemampuan untuk menafkahi dua istri karena gajimu sudah habis dipotong angsuran bank, gimana kamu mau menafkahi kami, istri-istrimu?" pekikku keras, berusaha menyadarkan Mas Arya akan kesalahannya tetapi lelaki itu justru mencibirkan bibirnya dengan ekspresi mengejek. "Siapa bilang mas gak mampu menafkahi dua istri? Buktinya kamu makan kenyang setiap hari 'kan? Pakaian kamu bagus-bagus, skincare kamu mahal, tiap minggu kita jalan ke mall. Uang siapa kalau bukan uang mas?" ucapnya tanpa rasa bersalah. Hampir saja aku tertawa terbahak-bahak mendengar ucapannya itu jika tak ingat kalau aku harus tetap diam agar suamiku ini tak tahu jika selama ini sebenarnya aku bukanlah wanita pengangguran tanpa penghasilan apa-apa. Bahkan penghasilanku setiap bulan boleh jadi jauh lebih besar darinya. Penghasilan yang selama ini kupergunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kami tanpa ia ketahui. Setiap bulan tak kurang dari sepuluh juta rupiah masuk ke dalam rekeningku. Jika bukan karena penghasilanku itu, mungkin kami harus puasa setiap hari karena gaji Mas Arya yang tidak pernah mencukupi. Sayang, suamiku itu malah tidak menyadari kebaikanku yang diam-diam telah mempergunakan uang sendiri untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kami dengan satu orang anak berusia dua tahun ini. Via, putri semata wayang kami yang sedang membutuhkan banyak biaya untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Hal yang sekarang baru kusesali karena ternyata tidak membuat Mas Arya sadar dan menghargai. Baiklah, kalau semua sumbangsih dan jerih payahku selama ini tak berarti di hadapan Mas Arya, mulai besok pagi aku tak akan lagi mengeluarkan sepeserpun uang dari hasil kerjaku di dunia online untuk keperluan hidup kami bertiga lagi. Aku akan mencukupi kebutuhanku dan Via sendiri, sementara untuk kebutuhan hidup Mas Arya dan ibunya, aku tak akan lagi peduli sedikitpun. Ya, cinta sanggup membuat seorang istri berkorban apa saja termasuk mengeluarkan uangnya sendiri demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga. Tapi sebuah pengkhianatan dan kata-kata menyakitkan dari suami, akan membuat ketulusan seorang istri pudar dan berganti kebencian yang menggunung. Dan kebencian itulah yang saat ini mulai bersarang di dalam hatiku. Mas Arya harus tahu saat ia menyakiti istri yang telah tulus ikhlas menerima kekurangannya sepertiku ini maka selamanya tak akan ada lagi cinta dan ketulusan. Dan ia pasti akan menyesali untuk semua yang telah ia lakukan itu!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook