bc

The Forced Marriage [BAHASA INDONESIA/ON GOING]

book_age18+
5.2K
FOLLOW
44.2K
READ
family
arranged marriage
dominant
badboy
billionairess
drama
sweet
bxg
city
sassy
like
intro-logo
Blurb

Begitu perusahaan ayahnya jatuh, Karina Hadriana harus menerima kenyataan kalau dirinya akan segera dijodohkan dengan Darren Leonhardt. Seorang pengusaha sukses nan tampan keturunan Belanda yang berasal dari keluarga kaya raya yang terpandang. Karena kekuasaan dan fisiknya yang nyaris sempurna, Darren merasa bisa mendapatkan perempuan manapun.

Namun sayangnya, kekayaan dan fisik Darren nampaknya belum bisa mengambil hati Karina. Meskipun keduanya sudah terikat status pernikahan, Darren tahu betul kalau diam-diam Karina masih memendam perasaannya pada Aldric Fernando. Seorang lelaki tampan keturunan Spanyol yang tak pernah mendapatkan restu dari orangtua Karina untuk menikahi dirinya.

Sikap Darren yang acap kali memaksakan kehendak dan arogan, ditambah sikap Karina yang seringkali acuh tak acuh dan keras kepala membuat kehidupan rumah tangga keduanya sering diterpa konflik. Namun lambat laun, kehidupan rumah tangga keduanya yang awalnya sama sekali tak dihiasi dengan cinta, akhirnya berubah seratus delapan puluh derajat. Benih-benih cinta akhirnya mulai tumbuh di antara Darren dan Karina.

Namun di saat benih-benih cinta itu mulai tumbuh, Karina harus menerima sebuah kenyataan pahit yang selama ini disimpan Darren dalam-dalam. Akankah Karina mempertahankan Darren, suaminya, atau memilih Aldric, cinta pertamanya?

chap-preview
Free preview
Chapter 1 - Sebuah Takdir
Karina Hadriana memperhatikan sejenak tubuh renta Baskara Hammani, ayah kandungnya, dengan tatapan yang terlihat amat khawatir. Baskara nampak semakin kurus dibandingkan hari-hari sebelumnya. Tulang pipinya terlihat semakin menonjol, pipinya terlihat semakin cekung. Rambutnya yang nampak semakin menipis itu nyaris sudah memutih semua. Penampilan ayahnya membuat hati Karina terenyuh seketika. “Ayah? Ayah sedang sakit?” tanya Karina khawatir. Bukannya menjawab pertanyaan putrinya, Baskara hanya menatap wajah cantik Karina sejenak dengan tatapannya yang terlihat amat nanar, lalu masuk ke kamar tidurnya setelahnya. “Ayah ..,” bisik Karina. Arini Hadriana, ibu kandung Karina yang saat itu memang terus memperhatikan Karina dan suaminya dari kejauhan, hanya bisa menghela napas pasrah. Melihat ibunya yang hanya terdiam membatu, Karina akhirnya berjalan menghampiri ibunya dan kembali bertanya. “Ayah kenapa, bu? Aku lihat sepertinya akhir-akhir ini ayah tambah kurus ..,” ucap Karina khawatir. Arini menatap Karina nanar, “Ayahmu .. ayahmu bangkrut, Karina ..” Karina langsung terkejut, “Apa?” Arini menghela napas sejenak, “Usaha ayahmu bangkrut, dan yang paling parah, ayahmu terlilit hutang yang jumlahnya begitu banyak ..” Arini menatap wajah cantik putrinya nanar, “Ayahmu pasti pusing mencari-cari bagaimana caranya untuk membayar semua hutang-hutangnya. Kamu tahu? Bahkan terkadang ayahmu sampai mengigau dalam tidurnya, Karina .. Kasihan sekali dia ..” “Ayah ..,” lirih Karina. Kedua mata indahnya terlihat mulai berkaca-kaca. Wajahnya terlihat mulai memerah. “Kenapa ibu baru menceritakannya padaku?” ucapnya seraya menatap ibunya nanar. Arini mengelus rambut panjang nan tebal milik Karina perlahan, “Ibu tidak mau membuatmu khawatir, Karina ..” “Berapa jumlah kerugian dan hutang-hutang ayah? Biar aku yang membantu ayah melunasinya lewat gajiku,” ucap Karina serius. Arini menggeleng perlahan seraya tersenyum getir, “Jumlahnya terlalu besar, Karina, kamu pasti tak akan sanggup melunasinya sendirian. Dan lagi, ayah dan ibu merasa tidak enak hati kalau harus membebanimu. Kami tahu, kamu pasti juga punya kebutuhan pribadi, iya kan?” Karina hanya terdiam sejenak setelahnya, merenungi perkataan ibunya. Benar kata ibunya, bagaimana bisa Karina mendapatkan uang sebanyak itu? Bahkan gajinya pun tidak lebih dari cukup untuk membiayai semua kebutuhan kehidupannya sendiri. Arini terdiam sejenak sebelum kembali bicara. “Tapi ibu dan ayah baru saja berdiskusi kemarin ..,” ucapnya seraya menatap Karina takut-takut. Dahi mulus Karina langsung mengerut, “Diskusi soal apa?” “Bagaimana melunasi semua hutang dan kerugian usaha ayahmu ..,” jawab Arini seraya sedikit berbisik. Karina langsung semangat, sebuah harapan seketika muncul dalam benaknya. “Benarkah? Bagaimana caranya, bu?” ucapnya seraya tersenyum lebar. Arini terdiam sejenak sebelum kembali bicara, “Kami .. Kami berencana menikahimu dengan Darren ..” Karina langsung terkejut. Sebuah tangga seolah-olah langsung menimpa kepalanya. “Darren? Darren siapa?” ucapnya dengan raut wajah tak percaya. Arini tersenyum ramah. “Darren Leonhardt. Dia putra tunggal Pieter dan Marisa, kawan lama ayahmu. Ayahmu dan orangtua Darren sudah lama saling kenal, bahkan ayahmu sudah menganggap Pieter seperti kakaknya sendiri,” ucapnya. Karina langsung membuang muka, enggan menatap wajah renta ibunya lagi. Arini menatap wajah cantik putrinya dengan raut wajah yang terlihat amat bersalah, “Karina .. Kamu .. tidak setuju ya?” Karina menggeleng perlahan. “Aku hanya merasa bingung dan sedikit kecewa saja, bu. Ibu dan ayah sama sekali tidak mendiskusikannya dulu padaku, dan yang paling parah, bahkan aku sama sekali tidak mengenal siapa itu Darren ..,” ucapnya seraya tersenyum kecut. Arini mengelus perlahan rambut panjang nan tebal milik Karina seraya menatap wajah cantiknya nanar. “Maafkan ayah dan ibu, Karina .. Kami sama sekali tidak punya pilihan lain .. Hanya keluarga Darren yang bisa membantu kita ..,” lirihnya. Karina hanya terdiam, masih enggan menatap wajah renta ibunya. Arini lanjut bicara, “Besok orangtua Darren akan berkunjung ke sini, mereka bilang mau bertemu denganmu ..” Karina langsung menatap wajah renta ibunya lagi. Kedua mata indahnya terlihat membulat. “Benarkah?” ucapnya yang merasa amat terkejut. Arini mengangguk perlahan seraya tersenyum, “Iya.” Karina menghela napas sejenak, “Baiklah kalau begitu ..” Karina beralih menatap sebuah jam tangan kulit warna hitam yang melingkari pergelangan tangan kirinya sejenak sebelum akhirnya pergi meninggalkan ibunya sendirian. “Sudah malam, aku mau tidur dulu,” ucapnya dingin. Arini hanya bisa terdiam, dirinya paham betul kalau Karina masih merasa amat terkejut dan kecewa dengan keputusan orangtuanya yang terkesan amat mendadak. Sesampainya di kamar tidurnya, tanpa sadar air mata akhirnya mulai berjatuhan, terus membasahi pipi mulus Karina yang nampak begitu memerah karena terus menahan emosinya. “Sepertinya takdirku akan berakhir seperti ini. Dijodohkan dengan laki-laki yang bahkan belum pernah aku temui sebelumnya ..,” lirihnya seraya tersenyum getir. **Esoknya** Pieter Leonhardt, ayah kandung Darren, tak bisa memalingkan pandangannya dari wajah cantik Karina, yang saat ini sedang duduk persis berseberangan dengan dirinya. Lelaki berusia lebih dari setengah abad asal Belanda itu nampak begitu tak percaya dengan apa yang sedang diperhatikannya saat ini. “Karina Hadriana?” ucapnya dengan raut wajah yang terlihat amat terkejut. Karina tersenyuk kikuk, “Iya .. saya Karina ..” “Anakmu cantik sekali, Arini. Persis seperti ibunya,” ucap Marisa Nunciata, ibu kandung Darren, seraya tersenyum ramah. Arini membalas senyum ramah Marisa, “Terima kasih.” Setelahnya, hening. Orangtua Darren hanya saling tatap sejenak, dan dari raut wajahnya yang nampak begitu serius—terutama ayah Darren—sepertinya orangtua Darren nampak tidak menyetujui pernikahan paksa ini. Karina langsung tersenyum puas. ‘Ck, aku berani jamin, ayah Darren pasti akan menolak perjodohan ini,’ benaknya bahagia. Pieter lanjut bicara setelah terdiam sejenak. “Kalian sudah menentukan kapan dan di mana akan menggelar pernikahan Darren dan Karina? Aku sudah tidak sabar ingin segera menimang cucu dari anak laki-laki kesayanganku,” ucapnya seraya tersenyum lebar. Sebuah petir seolah-olah langsung menyambar kepala Karina saat itu juga. Pupus sudah semua harapannya. Ternyata dugaannya benar-benar meleset. Karina hanya bisa tersenyum kecut. Baskara, ayah kandung Karina, akhirnya angkat bicara. Baskara nampak tersenyum lebar, padahal hari-hari sebelumnya Karina sama sekali tak melihat ada senyum yang terpatri di wajah renta ayahnya itu. Baskara menggeleng, “Belum, kami ..” Belum sempat Baskara menyelesaikan ucapannya, Karina sudah keburu angkat bicara duluan, “Tunggu dulu.” “Ada apa, Karina?” ucap Arini seraya menatap Karina khawatir. Karina menggeleng seraya menatap wajah renta ibunya nanar, “Aku .. Aku belum siap menikah, bu ..” Sebuah senyum yang tadinya sempat menghiasi wajah orangtua Darren dan ayah Karina, seketika langsung luntur. Arini lanjut bicara seraya mengelus perlahan pundak Karina, mencoba terus menenangkannya. “Sabar, Karina. Ibu yakin, kamu pasti akan menyukai Darren. Dia laki-laki yang tampan, terpelajar, dan berasal dari keluarga baik-baik. Dia pasti akan cocok sekali denganmu,” ucapnya seraya tersenyum ramah. Karina hanya menggeleng seraya menunduk, mencoba menyembunyikan raut wajahnya yang terlihat amat kecewa dan pipinya yang terlihat amat memerah. Kedua mata indahnya terlihat amat berkaca-kaca, lagi. Marisa, ibu kandung Darren, akhirnya angkat bicara. “Tidak apa-apa kalau memang Karina belum ingin menikah. Mungkin dia masih ingin menikmati masa mudanya dulu,” ucapnya seraya tersenyum ramah. Meskipun sebenarnya jauh dalam lubuk hatinya, Marisa merasa amat kecewa dengan apa yang baru saja diucapkannya. Setelahnya, Karina beralih menatap sejenak wajah renta ayahnya. Melihat ayahnya yang terlihat semakin kurus dan tua, ditambah lagi beban pikiran memikirkan Raphael, adik kandung Karina yang masih membutuhkan biaya banyak untuk melanjutkan studinya, seketika batin Karina langsung merasa amat terpukul. Karina tersenyum miris. ‘Sepertinya aku memang sudah tak punya pilihan lain,’ benaknya getir. Karina terdiam sejenak sebelum kembali bicara, “Baiklah, aku mau menikah dengan Darren ..” ♥♥TO BE CONTINUED♥♥

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
533.4K
bc

LIKE A VIRGIN

read
840.9K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M
bc

OLIVIA

read
29.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook