bc

You're Not My Boss!

book_age18+
211.9K
FOLLOW
1.5M
READ
billionaire
possessive
arranged marriage
goodgirl
boss
drama
comedy
sweet
icy
first love
like
intro-logo
Blurb

Cerita mengandung Unsur Dewasa (21+), Baper dan ke Uwwuan. Siap-siap aja.

Arsyakayla Adiatma.

Mimpinya adalah menikah dengan seseorang yang tulus mencintai dan menerima dirinya apa adanya.

Agastya Ardan Pramadana.

Dikhianati oleh orang yang justru sangat dipercayainya, membuatnya menghindari wanita dan pernikahan.

Dijodohkan oleh orang-orang yang disayangi, membuat mereka sulit untuk mengelak. Meski status sosial mereka yang bagaikan bumi dan langit akan lebih banyak menyakiti Kayla.

Memilih pasrah dan menerima perjodohan, berharap sayang dan cinta menyusul kemudian. Bukankah pepatah mengatakan, Tak kenal, maka tak sayang.

Berhasilkah Kayla meraih cinta Agastya, menjalani langkah baru dalam kehidupannya yang selama ini terbiasa berjuang sendiri, mengobati sendiri, namun kini harus terbiasa berbagi.

Saat dunia serasa berbalik menentang, berhasilkah Agastya membangkitkan rasa percaya diri Kayla, meyakinkannya bahwa, ada cinta yang lebih berharga daripada harta dan tahta.

Cover

Edited by : Siera76

Font by Canva : Atma Medium

Anaktoria

Photo by Canva

chap-preview
Free preview
01. Aarrgghhh!
"Kayla sudah jadi sekretaris papi kamu lima tahun, dan sekarang jadi sekretaris mas-mu udah jalan tahun ke dua. Tujuh tahun, bayangkan, kurang kenal apa lagi keluarga kita sama dia, Ga." Danti kembali membujuk Agastya untuk mau dijodohkan. "Tapi aku bahkan hanya ketemu dia ... mmm ... dua kali kayanya, waktu lebaran tahun kapan itu, dan waktu syukuran pensiunnya papi. That's all, jangankan ngobrol, tegur sapa juga gak pernah kayanya. Gimana aku bisa terima gitu aja rencana Mami," sungut Agastya pelan. --- Agastya Ardan Pramadana, putra bungsu keluarga Pramadana, selama sepuluh tahun terakhir tinggal di London setelah menyelesaikan studi S2 nya, dan lebih memilih berkarir sebagai senior manager di salah satu perusahaan finance terkemuka di negara yang sama, pulang ke Indonesia untuk merayakan acara ulang tahun pernikahan orangtuanya, Arkasatya Pramadana dan Danti Pramadana yang ke empatpuluh tahun. Agastya wajib pulang, karena selama ini orangtuanya memang hanya merayakan anniversary setiap kelipatan sepuluh tahun. Tentu saja Agastya tak punya nyali untuk menolak perintah maminya, kecuali dia rela namanya dihapus dari Kartu Keluarga. Keluarga Pramadana termasuk dalam jajaran lima besar konglomerat terkaya di Indonesia, dan perusahaannya yang bergerak di bidang keuangan menduduki posisi ke tiga dalam perusahaan berlaba tertinggi di Indonesia. Namun begitu, keluarga ini tidak lantas menjadi keluarga yang tertutup dan kaku. Jiwa sosial yang tinggi dari seorang Danti Pramadana sangat tercermin dalam pola hidup keluarga ini. Demikian juga dalam hal memilih pasangan hidup. Arka dan Danti membebaskan kedua anak laki-lakinya untuk menentukan sendiri pendamping mereka. Namun orang tua berhak mencari tahu latar belakang keluarga calon menantunya untuk menghindari hal-hal buruk yang tak diinginkan di kemudian hari. Bagaimanapun, mereka bukan keluarga sembarangan, banyak kolega licik dan musuh dalam selimut di kehidupan mereka, yang sewaktu-waktu dapat menyerang kestabilan perusahaan, dan nama baik keluarga mereka dari celah manapun. Mereka tak ingin mati konyol hanya karena cinta pura-pura dari sang calon menantu yang silau karena harta. Beruntungnya, anak sulung keluarga Pramadana, yaitu Amartya Ardan Pramadana, menikah dengan adik kelasnya saat di SMU, bernama Elnara Selim, anak bungsu pengusaha batu permata berdarah Turki yang cukup terkenal di Indonesia. Sehingga tak ada yang perlu diresahkan, bahkan pernikahan tersebut membawa kebaikan bagi perusahaan masing-masing. Kini, satu-satunya yang dirisaukan sang mami adalah anak bungsunya yang sudah berusia tiga puluh dua tahun, tapi belum juga berniat menikah. Jangankan menikah, pacar saja tak punya. Dari sini muncullah ide untuk menjodohkan Agastya dengan Arsyakayla. Gadis berusia dua puluh delapan tahun yang hanya tinggal berdua dengan adik laki-lakinya. Ayahnya telah berpulang lima belas tahun yang lalu, sedangkan ibunya menyusul enam tahun kemudian. Arsyakayla Adiatma. Perempuan tegar dan mandiri yang ditempa oleh keadaan. Di mana ia dan ibunya bahu membahu, bekerja keras bersama untuk memenuhi segala kebutuhan hidup mereka sejak ditinggal ayahnya, sang pencari nafkah. Dari mulai ibunya yang berjualan kue di pasar setiap pagi, dirinya yang membantu mencuci piring di warung nasi setiap pulang sekolah sampai mengajarkan les private kepada anak-anak tetangga setiap malam. Namun, takdir pahit tak berhenti sampai di sana. Anindia sang ibu pun menyusul sang ayah enam tahun kemudian. Meninggalkan Kayla dan Enda, adik laki-laki Kayla satu-satunya yang masih butuh banyak biaya untuk sekolah. Belum lagi dirinya sendiri yang tengah menjalani masa perkuliahan. Kesabaran Kayla benar-benar diuji. Demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan adiknya, ia harus rela kehilangan masa remajanya, kehilangan masa bersenang-senang bersama teman. Demi kehidupan di masa depan yang lebih baik, ia memelilih bekerja part time pada pagi dan malam hari untuk membiayai kuliah serta sekolah adiknya. Untunglah Enda tumbuh menjadi adik laki-laki yang tahu diri, Enda pun tak mau menyusahkan kakaknya, ia belajar dengan giat demi mendapatkan beasiswa dari sekolah. Dan Enda dengan usahanya, nyatanya berhasil membuat kakaknya merasa bangga. Setidaknya, ia bisa sedikit mengurangi beban sang Kakak. --- "Mami gak minta kamu langsung nikahin dia, Ga! Mami juga maunya kamu pendekatan dulu, kenal dulu, gitu." "Kalau setelah kenal ternyata aku gak ngerasa cocok, gimana, Mi?" Agastya duduk bersandar di bahu maminya. Usianya yang sudah berkepala tiga tak membuatnya sungkan untuk bermanja dengan Danti. "Pasti cocok deh! Mami jamin. Kayla itu anaknya santun sama orang tua, nurut, rajin, pintar, pekerja keras. Wajah cantik, badan oke. Kurang apalagi, coba? Kenali dulu, ya? Kamu pasti langsung jatuh cinta, deh! Tak kenal maka tak sayang, Ga!" Danti menepuk-nepuk pipi Agastya dari samping. Agastya bergeming, menghela nafas dengan berat manghadapi kegigihan sang mami. Tidak memaksa, katanya, tapi jelas, keputusan Danti sudah mutlak, tak bisa diganggu gugat lagi. --- Perjalanan karir Kayla dengan perusahaan Pramadana sendiri bermula saat ia berhasil menyelesaikan pendidikan Akademi Sekretarisnya tepat waktu dan kemudian melamar pada perusahaan itu. Tiga bulan bekerja sebagai sekretaris Direktur Utama yang saat itu dipegang langsung oleh Arkasatya Pramadana, Kayla mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1. Apa lagi setelah mendengar perjuangan Kayla menyekolahkan adiknya hingga bisa duduk di bangku kuliah. Semua itu membuat Arka tak menyesal dan bahkan bangga memberikan beasiswa pada Kayla. Menjadi sekretaris Arkasatya, tentu saja menjadikan Kayla dekat dengan sang istri, Danti Pramadana. Apalagi setelah mendengar kisah hidup Kayla dari suaminya, Danti ingin mengenal Kayla lebih dekat. Seringnya interaksi antara Danti dengan Kayla menumbuhkan rasa sayang Danti pada Kayla yang sememangnya sangat ingin memiliki anak perempuan. Kedekatan ini lah yang kemudian menimbulkan harapan bagi Danti untuk menjadikan Kayla menantu. Agastya memang tidak memiliki kekasih, Tapi tidak juga berkeinginan untuk di jodoh-jodohkan seperti ini. Dia merasa hidupnya sudah cukup sibuk dengan pekerjaannya yang banyak menyita waktu, hingga membuatnya malas berkomitmen untuk berumah tangga. Agastya berprinsip, memiliki istri hanya akan menambah beban pikirannya saja. Memiliki istri, berarti menambah kewajiban juga, paling tidak ia harus pintar-pintar membagi waktu, membagi perhatian, belum lagi harus memenuhi segala tuntutan wanita yang ribetnya bisa sepuluh kali lipat dari tuntutan klien yang complain. Belum lagi acara ngambeknya. Dan apa yang terjadi, setelah kita mengorbankan segalanya untuk wanita? Yup, benar! Segala janji setianya itu nyatanya hanya omong kosong belaka. "Besok pagi, Kayla kamu yang jemput dari rumahnya, ya. Sekalian, biar lebih kenal," imbuh sang Mam lagi. Danti telah memutuskan sesaat sebelum ia bangkit meninggalkan Agastya yang terbengong di sofa ruang keluarga. Sambil melangkah, seulas senyum merekah di bibir Danti, disertai doa yang dipanjatkan sepenuh hati. Agastya mengacak gusar rambutnya begitu mendengar perintah sang mami. 'Belum apa-apa sudah merepotkan. Aarrgghhh...! Gue benci perempuan manja.'

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.7K
bc

My Secret Little Wife

read
93.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook