bc

Mertua Jahat Tak Tahu Aku Kaya

book_age12+
17.8K
FOLLOW
227.4K
READ
drama
like
intro-logo
Blurb

Sejak ibu mertua dan kakak iparnya datang dan tinggal dalam satu rumah dengannya, rumah tangga Vira dan Alvin yang tadinya adem ayem dan harmonis, tiba-tiba berubah menjadi panas dan penuh konflik.

Ibu mertua dan kakak iparnya yang materialistis, selalu menginginkan gaji Alvin, suami Vira diserahkan pada mereka untuk mereka kelola.

Hal ini membuat rumah tangga kedua insan itu akhirnya selalu diwarnai percekcokan dan pertentangan.

Namun, pada akhirnya Vira memilih untuk melepaskan semua haknya sebagai seorang istri, bertepatan pada saat pekerjaannya sebagai seorang penulis novel online mulai menghasilkan dan Vira memiliki banyak uang.

Wanita itu pun bangkit dan memilih untuk menyudahi rumah tangganya yang sudah tak sehat lagi bersama Alvin untuk menggapai kesusksesan yang baru meski tanpa kehadiran lelaki itu lagi di sisinya.

chap-preview
Free preview
Bab Satu
"Vira, ngapain sih kamu ngendon aja di kamar? Dasar mantu pemalas! Masak sana, ibu sudah lapar!" teriak ibu mertua dari pintu kamarku yang ia hempaskan dengan paksa. Mendengar ibu masuk sembari marah-marah, buru-buru kusimpan ponsel yang barusan kugunakan untuk menulis novel ke bawah bantal lalu melompat turun dari tempat tidur. "Ada apa sih, Bu? Tadi kan Vira udah masak, kok bisa habis?" sahutku sembari berjalan cepat melewati tubuhnya lalu menuju dapur dan membuka tudung saji di atas meja. Barusan sebelum istirahat dan tenggelam dengan ponsel, aku memang sudah memasak beberapa hidangan yang harusnya cukup untuk dimakan hingga malam hari. Pagi tadi aku sengaja menambah belanja dapur menggunakan uang tabungan, demi bisa memiliki waktu untuk menulis novel yang selain menjadi hobi juga menjadi jalan menambah tabungan, tentu saja tabungan pribadi yang tak pernah diketahui suami apalagi mertua. Bab demi bab novel yang kutulis setiap hari kuposting di sebuah platform kepenulisan yang alhamdulilah saat ini mulai menghasilkan cuan lumayan banyak. Namun, ternyata belum juga siang hari tiba, makanan sebanyak itu sudah ludes tak bersisa. Lalu siapa sebenarnya yang sudah menghabiskannya? Apa mungkin Mbak Yuni, kakak kandung Mas Alvin dan anak-anaknya yang barusan datang ke rumah usai menjemput anaknya pulang sekolah? Mereka memang biasa numpang makan di rumah ini bahkan setiap hari, tapi kalau sampai menghabiskan semuanya, apa iya? Aku menggeleng-gelengkan kepala dengan gusar. "Itu lihat sendiri, kan? Makanan udah habis tapi kamu malah enak-enakan main hp di kamar. Dasar mantu pemalas! Kasihan Alvin salah pilih istri! Mana sama mertua pelit lagi, duit suami diembat sendiri, nggak mau bagi-bagi!" hardik ibu mertua lagi yang mengikuti langkahku dari belakang dan menunjuk tudung saji dengan mata melebar. Melihat reaksi ibu, sontak aku meradang tidak terima. "Tapi barusan Vira sudah masak banyak, Bu. Harusnya bisa sampai malam! Apa Mbak Yuni yang sudah mengambil makanan dan membawanya ke rumahnya, Bu? Kemarin aku lihat Mbak Yuni bawa makanan banyak dari rumah ini, waktu aku tanya katanya sudah izin Ibu?" jawabku tak mau disalahkan. Beberapa hari ini kulihat Mbak Yuni memang suka membawa lauk-pauk dari rumah ini. Setiap ditanya, alasannya tidak sempat masak. Padahal sama sepertiku, Mbak Yuni juga hanya seorang ibu rumah tangga yang harusnya bisa mengerjakan urusan rumah tangganya sendiri, bukan numpang makan di rumahku yang sudah ditumpangi mertua yang setiap hari inginnya makan enak terus-menerus. Namun, bukannya membantu meringankan tugasku, Mbak Yuni malah tambah merecoki setiap hari. "Apa? Kamu nuduh aku bawa semua makanan yang tadi kamu masak? Kamu jangan fitnah sembarangan ya, Vir! Mana buktinya aku ambil makanan dari rumah ini? Jangan macam-macam kamu ya, kulaporkan suamiku dan Mas Alvin, selesai kamu!" Entah darimana datangnya, tiba-tiba Mbak Yuni muncul dan menyambar ucapanku dengan nada tak terima. Padahal apa yang kusampaikan benar adanya. Kalau bukan dia yang sudah mengangkut semua makanan di dalam tudung saji lantas siapa lagi? Cuma dia yang punya akses masuk dengan bebas ke rumah ini. Sementara ibu mertua tak mungkin mampu menghabiskan lauk-pauk sebanyak itu sendirian. Ya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Mbak Yuni? "Maaf ya Mbak, di rumah ini cuma Mbak yang bisa keluar masuk seenaknya! Mbak bilang bukan Mbak yang bawa makanan dari sini, lalu siapa lagi? Cuma Mbak yang tiap hari anak beranak makan di sini kok, ngapa masih ngeles?" balasku tak kalah keras. Menghadapi ibu mertua dan Mbak Yuni yang tidak punya perasaan memang harus bersikap keras. Jangankan tunduk dan takut, aku berani melawan saja masih dicari-cari kesalahannya setiap hari, apalagi diam dan menurut saja menerima perlakuan mereka yang tak punya perasaan, bisa makan hati dan kurus kering sendiri nanti. Lama-lama rasanya tidak betah tinggal di rumah ini, walaupun milik sendiri tapi berasa aku yang numpang hidup sama mertua. Kalau saja Mas Alvin bukan anak laki-laki yang harus bertanggung jawab pada ibunya, ingin rasanya aku menolak ibu tinggal di sini. "Kurang ajar kamu, ya. Dasar adik ipar nggak punya sopan-santun. Berani kamu nuduh Mbak ngambil makanan, bahkan tiap hari makan di sini! Bilang aja kamu emang nggak masak tadi. Dasar pemalas, tiap hari kerjamu cuma pegang hp aja!" "Mbak bilang aku cuma pegang hp? Tuh, lihat Mbak, semua pakaian kerja Mas Alvin rapi dan wangi aku seterika. Lha pakaian Mas Bowo malah kusut nggak pernah digosok. Harusnya Mbak mikir dulu kalau mau ngomong, biar nggak malu!" sahutku pantang mengalah. Bagiku tunduk dan mengalah pada orang yang tidak bisa menghargai orang lain adalah hal yang sia-sia. Mengalah dan tunduk ya harus lihat-lihat dulu orangnya. Kalau ia orang yang bisa menghargai orang lain, ya tidak masalah. Tapi kalau sebaliknya, tentu cuma bikin makan hati. Mendengar ucapanku Mbak Yuni Menghentakkan kaki dengan kesal. Mungkin keki karena kata-katanya selalu mendapat jawaban yang menohok dariku.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
101.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.4K
bc

My Secret Little Wife

read
92.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook