bc

Gairah Hidup [Indonesia] On going

book_age18+
4.4K
FOLLOW
48.7K
READ
possessive
sex
boss
mafia
drama
bxg
genius
war
brothers
bodyguard
like
intro-logo
Blurb

-SPIN OFF MINIERA-

CONTENT MENGANDUNG MUATAN DEWASA DAN KEKERASAN. BIJAKSANALAH SEBAGAI PEMBACA.

Setelah ternodai oleh saudara tirinya, kehidupan Tiffany menjadi berbeda dari sebelumnya. Ia harus rela menjadi pemuas nafsu para pengusaha kaya. Hingga akhirnya seorang pria menjadikan Tiffany seorang b***k.

Tidak sampai disitu, Tiffany harus menjalani kehidupan yang lebih menegangkan ketika harus dihadapkan pada masalah dengan para Mafia gila. Menjadi tawanan dari beberapa pria tidak dikenalnya, dan akhirnya kembali pada pria yang menjadikannya b***k.

Darren Bradford adalah pria yang selalu menjadikan Tiffany b***knya. Hanya ia yang akan menjadi pemuas nafsu juga menjadi b***k selamanya. Tetapi ... bagaimana jika seorang Darren mencintai b***k yang selama ini ia siksa?

Akankah Tiffany menemukan kebahagiaan bersama Darren?

Main Caracter : Tiffany Demi Solomon & Darren Bradford.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Sebuah pesta pernikahan tengah digelar oleh Allani Myer. Kali ini adalah pernikahannya yang kedua, karena suami pertama sudah tiada semenjak satu tahun lalu. Kehidupannya dengan anak perempuannya sangat sederhana. Allani bekerja di sebuah klub malam milik Maynard yang sekarang menjadi suaminya. Wanita itu tidak bekerja disana sendiri, anaknya yang bernama Tiffany juga ikut membantunya untuk bekerja. Hanya saja, Tiffany bekerja sebagai bartender disana ,bukan sebagai wanita penghibur. "Mama, selamat atas pernikahan kalian," ujar Tiffany dengan senyum yang terlihat terpaksa. "Terima kasih," jawab Allani dengan malas. Hubungan keduanya menjadi renggang semenjak Allani memilih untuk tinggal bersama Maynard daripada anaknya. Tiffany memilih untuk tetap tinggal di rumah sederhana peninggalan sang Ayah. Bahkan ia menolak saat Allani hendak menjual rumah itu. "Sayang, sebaiknya ajak anakmu untuk tinggal bersama kita," ujar Maynard. "Tidak perlu memaksanya, biarkan ia tetap tinggal dirumah itu sendiri," tegas Allani. "Tidak apa-apa ,Paman. Aku akan tinggal dirumah sendiri, lagipula aku bukan anak kecil yang akan takut jika dirumah sendiri," terang Tiffany. "Baiklah kalau begitu." Acara itu dihadiri beberapa teman dan kerabat dari Maynard. Duda yang memiliki satu anak itu terlihat menggoda Tiffany saat berada di klub. Namun, ia memiliki rencana lain dengan menikahi ibunya. "Apa kau Tiffany?" tanya seorang pria. "Ya, siapa kau?" tanya Tiffany. "Aku Alexis, anak Maynard," jelas pria itu. "Senang bertemu saudara tiri seperti dirimu, aku harap kau tak sekejam saudara tiri lainnya," ujar Tiffany dengan sedikit terkekeh. "Hahaha, aku tidak suka berbuat kejam, aku lebih suka memberikan kenikmatan," bisik Alexis tepat di telinga Tiffany. "Sebaiknya kita jangan terlalu dekat, atau kau akan jatuh cinta padaku," celetuk Tiffany dengan sedikit mendorong Alexis. "Kau sungguh menarik Tiffany, aku menyukai wanita seperti dirimu. Aku dengar kau juga bekerja di klub milik Papa. Apa kau tidak ingin mencoba bekerja di Kasino miliknya?" tanya Alexis. "Jika bayaran disana lebih besar, tentu saja aku mau. Karena menjadi bartender wanita sangat tidak mudah," jelas Tiffany. Alexis terkekeh mendengar ucapan Tiffany, pria itu melangkah mendekat lagi dan berbisik, "kau akan mendapatkan lebih dari yang kau bayangkan." Tiffany hanya memutar bola matanya ,wanita itu terlihat tidak menyukai saudara tirinya karena sikapnya yang tidak tau malu. Ia memilih untuk segera kembali ke rumahnya daripada harus berlama-lama dengan orang-orang yang bahkan tidak menginginkan kehadirannya disana. "Mama, aku kembali dulu. Sepertinya aku sedang tidak enak badan kali ini," ujar Tiffany pada Allani. "Pergilah! Jangan menyesal, karena sudah menolak untuk tinggal bersama dirumah mewah milik Maynard," tegas Allani. "Aku pergi dulu, Ma," pamit Tiffany. Wanita itu akhirnya pergi dari pesta pernikahan itu, ia memilih untuk berjalan kaki dari tempat itu menuju rumahnya. Tetapi ,ditengah perjalanan, sebuah mobil sport berwarna hitam berhenti di depannya.  "Hei, ayo aku antar," tawar Alexis. "Tidak, aku akan berjalan menuju rumah," jelas Tiffany. Alexis tidak menggubris Tiffany, ia turun dari mobilnya lalu menarik tangan wanita itu untuk segera masuk kedalam mobil miliknya. "Apa yang kau lakukan?" "Hanya ingin mengantar dirimu untuk kembali ke rumah," ucap Alexis dengan santai "Buka pintunya! aku akan berjalan kaki, apa kau tuli?" maki Tiffany. "Kau ... sebaiknya jangan membuatku kesal," ujar Alexis. Pria itu nampak begitu dingin dan kaku, ia segera menginjak pedal gas ,dan melaju menuju rumah Tiffany.  Jarak rumahnya tidak terlalu jauh, apalagi mereka menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi. Tentu saja dengan sekejap mereka sampai didepan rumah Tiffany. "Kau mau aku masuk?" tanya Alexis tanpa malu. "Tidak perlu, aku ingin sendiri saat ini," tegas Tiffany. "Baiklah, Nona Jutek." Alexis kembali melajukan mobilnya setelah Tiffany turun ,dan berdiri didepan pintu.  *** Malamnya, Tiffany sudah berada di klub malam milik Maynard. Ia mengenakan seragam bartender yang memperlihatkan belahan dadanya. Wanita itu dengan lihai melakukan gerakan-gerakan saat memainkan botol minuman sebagai pembuka.  Alexis kini tengah duduk memandang wajah cantik wanita yang berada di belakang meja bar itu. Beberapa kali senyumnya mengembang saat mata mereka saling beradu. Sementara ini ,klub itu akan dipegang oleh Alexis karena Maynard dan Allani sedang melakukan perjalanan bulan madu ke Eropa. Alexis berjalan mendekat pada meja bar, ia memesan minuman yang paling digemari orang-orang yang datang berkunjung. Tiffany dengan senang hati membuatkan minuman itu untuk Alexis, karena selama bekerja pria itu tidak bisa mengganggunya.  "Ini ... minumanmu," ujar Tiffany sembari menyodorkan segelas minuman. "Terima kasih." Tiffany kembali melayani pengunjung yang datang pada meja bar. Ia terlihat lebih baik daripada sebelumnya. Bahkan wajahnya terlihat merona dengan riasan yang menutupi mata sembab itu. "Fany," panggil seorang pria yang kini duduk. "Tuan Calvin, selamat malam ... seperti biasa?" balas Tiffany sembari bertanya. "Tentu saja, kau sudah sangat hapal denganku," ujar Cavin. Tiffany tersenyum, ia segera menyiapkan minuman untuk pria tua itu.  "Silakan ,Tuan." "Terima kasih,sayang." Tiffany kembali tersenyum mendengar panggilan sayang yang dilontarkan pria tua itu. Calvin McCall adalah seorang pengusaha kaya raya di negara bagian. Ia memiliki sebuah mansion besar di Ohio. Dan pria itu datang ke klub yang letaknya jauh dari mansionnya hanya untuk bertemu dengan Tiffany. "Apa kau sudah makan malam?" tanya Alexis yang masih duduk disana. "Sudah," jawab Tiffany singkat. "Aku akan mengantarkan dirimu pulang nanti," ujar Alexis. "Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri!" tegas Tiffany. "Kenapa kau sungguh keras kepala? Malam hari sangat berbahaya untukmu," tambah Alexis. "Sudahlah, aku sedang bekerja. Aku tidak ingin berdebat dengan dirimu hanya karena masalah sepele." Tiffany kembali membersihkan gelas yang ada di meja bar, ia juga menata ulang minuman yang sudah ia gunakan dan yang belum digunakan.  "Fany, kemana Tuan Maynard pergi?" tanya Calvin. "Entahlah Tuan, mereka sedang berbulan madu. Untuk hari ini Tuan Alexis yang menggantikannya," terang Tiffany. "Ah, iya ... pria itu tidak mengundangku dalam acara pernikahannya kemarin. Sungguh disayangkan, karena ia melupakan diriku," ujar Calvin kecewa. "Selamat malam, Tuan. Perkenalkan namaku Alexis, aku adalah saudara tiri Tiffany, anak dari Maynard," ujar Alexis. "Oh, ternyata dirimu ... sepertinya aku pernah melihat mu di kasino. Apa kau yang memegang bisnis itu?" tanya Calvin memastikan. "Benar sekali, Tuan. Kau sangat cermat dalam hal itu ternyata," sahut Alexis. Perbincangan itu berlangsung lama, hingga Tiffany sudah berganti shift dengan temannya. Sekarang Tiffany sudah bersiap untuk pulang ke rumahnya. Ia mengendap-endap agar Alexis tidak menemukannya yang memilih untuk melewati pintu belakang. "Tuhan, selamatkan diriku," gumam Tiffany. "Kau sungguh mengujiku," ucap Alexis yang sudah berdiri dibelakang Tiffany. "Kau!" "Ayo ,aku akan mengantarkan mu pulang ke rumah," ujar Alexis dengan menarik tangan Tiffany. "Tidak! Aku akan pulang sendiri, lepaskan aku ,Alexis!" teriak Tiffany. Bukannya melepaskan genggaman tangannya, Alexis justru menarik tangan Tiffany hingga ia jatuh kedalam pelukan pria itu. Alexis melepaskan pelukan itu setelah Tiffany mendorong tubuhnya dengan kuat. Namun, pria itu tetap tidak melepaskan tangan Tiffany. Mata mereka saling menatap, dengan cepat Alexis mencium bibir Tiffany. Ciuman kasar itu membuat Tiffany memberontak. Lalu saat mendapatkan celah, Tiffany menendang kaki Alexis hingga pria itu berteriak kesakitan. "Argh!" "Dasar m***m!" teriak Tiffany yang kini sudah berlari menjauhi Alexis. Tiffany berlari hingga sampai di rumah dan mengunci pintu dengan segera. Napasnya terengah-engah karena berlari. "Dasar pria gila! Bagaimana bisa aku memiliki saudara tiri seperti itu," celoteh Tiffany. Wanita itu melempar tas nya ke sembarang arah, lalu ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari bau alkohol yang melekat pada pakaiannya. Setelah dua puluh menit berada didalam kamar mandi, Tiffany keluar dengan mengenakan handuk yang menutupi tubuh bagian d**a hingga lututnya.  "Kau membuatku menunggu lama, sayang." Suara itu membuat Tiffany terkejut, ia melihat Alexis sudah duduk di sofa rumahnya. Pria itu nampak menyeringai melihat Tiffany yang hanya mengenakan handuk. Tiba-tiba saja Alexis berdiri dari tempatnya lalu melangkah mendekati Tiffany. Perlahan wanita itu mengambil langkah mundur, hingga ia terpojok dan ketakutan. "Tenanglah ... aku hanya ingin memastikan kau pulang dengan selamat," ucap Alexis yang kini semakin mendekat. Tangannya membelai wajah Tiffany ,tubuhnya semakin menekan tubuh Tiffany . "A-apa yang kau lakukan?" tanya Tiffany ketakutan. "Aku? Hanya ingin memastikan, bahwa kau akan meminta maaf atas kesalahan yang kau buat baru saja," ujar Alexis. "Kau yang membuatku melakukannya, kenapa kau menyalahkan aku?" "Kesalahanmu adalah ... kau hampir saja membuat juniorku tidak bisa berdiri lagi, dan jika itu terjadi, hukuman untukmu akan semakin berat," terang Alexis. Tiffany menelan ludahnya dengan kasar, Ia tidak tau harus berbuat apa saat ini. Tubuh Aexis lebih besar dan kuat dari dirinya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
923.1K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
279.4K
bc

Rewind Our Time

read
161.1K
bc

My Sexy Boss ⚠️

read
539.5K
bc

OLIVIA

read
29.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook