bc

MY WEDDING DRESS AND GROOM

book_age16+
439
FOLLOW
2.6K
READ
contract marriage
love after marriage
goodgirl
confident
boss
drama
bxg
female lead
city
wife
like
intro-logo
Blurb

PLEASE FOLLOW FOR UPDATED STORY

The sequel to the novel Lost In Macau

"Siapa pun pria pertama yang aku temui saat aku keluar dari night club ini dan ia belum menikah, aku akan menikahinya."

-Kaili Chen-

Gaun pernikahan telah di buat sedemikian rupa. Tiga kali mengenal pria, tiga kali aku gagal menikah. Hingga akhirnya aku bertemu dengan pria ke empat yang sudah tua dan berpakaian lusuh sedang berjongkok di sudut dekat pintu masuk night club. Aku menikah dengannya di Biro Urusan Sipil. Namun di hari ketiga pernikahan kami, aku malah terpisah dengannya.

****

"Aku akan datang kembali ke Macau untuk menjemputmu, Kai."

-Axton Bert-

chap-preview
Free preview
MY WEDDING DRESS & GROOM - 01
MWDG.01 PROLOG Aku duduk sendirian di kursi kebesaranku yang ada di dalam ruang kerja di lantai dua butik bridal milikku. Banyak alat tulis, kertas gambar, pensil warna dan alat gambar lainnya berserakan di meja kerjaku. Saat ini aku tengah mengerjakan design baju pengantin seorang customerku yang akan menikah dua bulan yang akan datang. Namun belum selesai aku menggambar, aku malah menghentikan pekerjaanku itu. Tiba-tiba ide yang ada di dalam pikiranku sirna setelah mendapatkan telepon dari daddy ku, Tuan Besar Damian Chen. Beberapa menit yang lalu Daddy Damian menghubungiku via telepon. Beliau memintaku mempersiapkan diri untuk pernikahan yang akan beliau lakukan antara aku dan adik ipar daddy yang baru. Setelah mommy kandungku, Nyonya Besar Debora meninggal dunia saat aku masih kecil, Daddy Damian Chen menjalin hubungan puluhan tahun dengan seorang wanita cantik pemilik Dream Light, Bibi Xiao Ling. Beliau adalah kekasih lama Daddy Damian yang merupakan ibu kandung dari kakak iparku, istri dari kakak pertamaku Drex Chen, Xaviera Zhou. Dan akhirnya beliau berdua menikah setelah sekian lama menjalin hubungan, saat kami para anaknya telah dewasa. Namun beberapa tahun lalu Bibi Xiao Ling meninggal dunia karena mengalami penyakit depresi berat yang membuat kondisinya semakin lama semakin buruk. Hingga ia tidak bisa makan dan minum karena larut dalam rasa bersalah kepada putrinya Xaviera Zhou. Dan setahun setelah Bibi Xiao Ling meninggal dunia, Daddy Damian kembali menikah dengan seorang wanita yang bernama Yihua. Seorang wanita muda yang lebih tua beberapa tahun dariku, sekitar seumuran dengan kakak tertuaku Drex Chen. Seorang wanita yang awalnya merupakan pelayan baru dan termuda di mansion kami.  Aku tidak tahu bagaimana caranya pelayan baru itu mencuri hati Daddy Damian selama ini hingga mau menikah dengannya. Daddy Damian mau menikahi wanita muda yang seumuran dengan anak tertuanya, itu terlihat menggelikan. Namun kami bertiga sebagai anak tidak bisa berbuat apa-apa. Karena Daddy Damian telah dewasa, orang tua kami yang tidak akan bisa kami atur layaknya anak kecil yang masih membutuhkan bimbingan dari orang dewasa. Aku, kakakku Drex dan Daniel Chen tidak banyak bicara dan ambil peran dalam pernikahan ketiga Daddy Damian. Dan semenjak Daddy Damian memutuskan menikah untuk yang ketiga kalinya dengan wanita bernama Yihua itu, aku memilih untuk keluar dari mansion dan tinggal bersama keluarga kecil kakakku Drex Chen di villanya. Aku tidak terlalu peduli dengan pernikahan Daddy Damian yang ketiga kalinya ini. Karena kami bertiga sebagai anaknya tidak menyukai penikahan ini dan juga wanita yang bernama Yihua itu. Aku tidak pernah ikut campur dalam kehidupan Daddy Damian lagi semenjak Yihua mendominasi. Aku juga tidak mau tahu tentang wanita itu. Tapi aku tidak suka ia mencampuri urusanku. Karena kali ini ia telah memasuki ranah privasiku dengan menghasut Daddy Damian Chen untuk menjodohkanku dengan adik kandungnya, Changyi.  Meski aku telah berulang kali menolaknya, tapi Daddy Damian tetap saja memaksaku untuk menikah dengan Changyi yang merupakan adik ipar beliau. Yang lebih parahnya lagi, tanpa bertanya padaku terlebih dahulu, Daddy Damian dan Yihua telah mempersiapkan pernikahan itu. Dan pernikahan itu akan dilaksanakan besok. Saat ini aku harus memikirkan bagaimana caranya agar penikahan itu tidak terjadi dan Daddy Damian tidak lagi memaksaku untuk menikah dengan Changyi. Ingin aku meminta bantuan pada kakakku Drex Chen untuk menghentikan pernikahan ini. Namun jika aku meminta bantuan kakakku yang keras kepala itu, itu sama saja dengan memperburuk hubungan antara kakakku Drex Chen dengan Daddy Damian yang sudah lama perang dingin. Dan jika aku meminta bantuan kakak keduaku Daniel Chen, itu lebih tidak mungkin lagi. Karena saat ini ia tengah berada dalam sel bersama mantan calon suamiku Chen Fei karena kasus yang menimpa mereka berdua.  Satu malam sebelum hari pernikahan, aku menghabiskan malamku bersama dengan teman dekatku Jessica He di salah satu night club terkenal di kota Macau. Aku tidak mempedulikan pesan Daddy Damian yang memintaku untuk pulang ke mansion malam ini. Aku memilih untuk berada di night club itu hingga pagi hari dengan minum dan bersenang-senang. Karena aku tidak ingin menikah dengan Changyi, jadi lebih baik malam ini aku tidak pulang. Ladies Night yang aku hadiri sepanjang malam ini membuatku larut dalam alunan musik yang terdengar begitu meriah. Membuatku melupakan masalahku sejenak dengan meminum minuman yang telah aku pesan bersama Jessica He. Tanpa terasa kami berdua menghabiskan beberapa botol minuman beralkohol dalam satu malam hingga kami berdua pun mabuk dan tertidur di night club tersebut. Aku membuka mataku dengan perlahan dan mengangkat kepalaku yang terasa berat. Suara dentuman musik tidak lagi terdengar dan suasana dalam club pun telah sepi. Orang-orang yang semalam begitu ramai kini telah menghilang meninggalkan aku yang sendirian tertidur di meja dan beberapa orang petugas kebersihan yang sedang bersih-bersih. Tanpa terasa malam telah berganti pagi. Saat aku melangkah keluar dari night club, aku yang menolak pernikahan dan perjodohan yang akan berlangsung hari ini menanamkan niat dalam hatiku, "Siapa pun pria yang aku temui saat aku keluar dari night club ini dan ia belum menikah, aku akan menikahinya." Aku berjalan perlahan dengan perasaan gelisah di trotoar yang masih sangat sepi oleh pejalan kaki. Hingga akhirnya tanpa disengaja aku bertemu dengan seorang pria bermata biru, berjanggut tebal dengan pakaian setelan jas yang telah lusuh. Ia terlihat tua, tapi ia adalah pria pertama yang aku temui setelah aku keluar dari night club.  "Tuan, apakah kamu sudah menikah?" "Apa urusannya denganmu?" Pria itu bertanya dengan ketus. Dengan menahan malu aku pun kembali bertanya, "Apa kamu mau menikah denganku?" - KAILI CHEN - **** Aku mengandarai mobilku melewati jalanan yang mengingatkan aku pada seseorang. Jalan dimana untuk pertama kalinya aku bertemu dengan seorang wanita cantik yang pernah aku nikahi beberapa tahun lalu. Aku masih ingat wajah cantiknya yang terlihat tulus menatapku dan mengajakku untuk menikah dengannya. Wajah yang sulit aku lupakan dan selalu menghantuiku beberapa tahun terakhir.  "Aku datang kembali ke Macau ini untuk bertemu denganmu, Kaili." Aku berbicara pada diriku sendiri sambil terus mengendarai mobilku membelah jalanan kota Macau yang sibuk ini. Saat aku mengendarai mobilku dengan santai sambil mengingat kenangan manis yang singkat itu, tanpa disengaja aku melirik pada sebuah bangunan bergaya ala Portugis berwarna pink yang ada di pinggir jalan. Bangunan itu adalah sebuah ruko dua lantai yang luas dengan beberapa manequeen gaun pengantin terpajang sebagai display nya. Di samping salah satu manequeen itu, aku melihat seorang wanita cantik dengan tubuh tinggi tengah berdiri merapikan gaun pengantin tersebut. Wanita itu terlihat sangat familiar. Hingga aku yang merasa penasaran pun menghentikan mobilku di seberang jalan. Akhirnya aku menemukan Kaili, istriku yang pernah terpisah denganku beberapa tahun lalu. Setiap harinya aku melewati jalanan yang ada di depan butik bridal milik Kaili. Aku melewati butik bridal itu melebihi aturan minum obat yang pada umumnya hanya tiga kali sehari. Saat Kaili pulang larut malam karena bekerja, aku akan menunggunya sambil duduk di dalam mobil dan mengawasinya dari kejauhan. Bahkan aku akan mengikutinya dari belakang saat ia mengendarai mobil sendirian untuk memastikannya selamat sampai tujuan. Setelah sekian lama kembali ke Macau dan mengawasi Kaili dari kejauhan, akhirnya aku tak kuasa ingin bertemu dengannya secara langsung. Aku memberanikan diri memasuki butik bridal miliknya untuk menemuinya dengan berpura-pura mencari gaun pengantin. "Selamat sore, Tuan. Apa ada yang bisa kami bantu?" Seorang karyawan wanita menyapaku yang baru saja memasuki butik dengan ramah. Aku tersenyum pada karyawan itu dan menjawab, "Aku ingin mencari baju pengantin untuk calon istriku." "Kami memiliki banyak model gaun pengantin yang di design oleh Nona Kai,  Tuan. Kalau begitu mari ikut aku untuk melihat semua koleksinya." Aku menggelengkan kepala, "Tidak usah. Aku tertarik pada gaun pengantin yang menjadi display paling depan." "Maaf Tuan, gaun itu tidak di jual." Karyawan itu bicara dengan wajah sedikit bersalah. "Tapi aku ingin gaun itu. Apa aku bisa bicara dengan pemilik butik ini?" Dengan wajah ragu-ragu karyawan itu menjawab, "Tunggu sebentar, Tuan. Aku akan panggilkan Nona Kai." Tidak lama kemudian Kaili yang sangat aku rindukan muncul di hadapanku. Tidak ada perubahan dalam dirinya dari awal aku bertemu dengannya hingga sekarang. Kecuali wajahnya yang semakin cantik dan tampilannya yang lebih dewasa dari beberapa tahun lalu. Ia membuatku terhipnotis dengan kecantikannya. Bahkan jantungku berdegup dengan kencang saat berhadapan dengannya Kaili Chen tersenyum padaku dan berkata, "Apa ada yang bisa aku bantu, Tuan?" "Nona, aku ingin pesan gaun pengantin itu." Aku menjawab sambil tangan terulur menunjuk pada sebuah gaun pengantin yang begitu indah terpajang di balik kaca display depan butik. "Maaf, Tuan. Gaun itu tidak dijual." "Tapi aku menginginkan gaun itu untuk calon pengantin wanitaku." Kaili Chen tersenyum, "Maaf, Tuan. Khusus gaun itu tidak aku jual. Jika Tuan mau, aku bisa merekomendasikan gaun yang lainnya. Aku juga bisa membuatkan gaun pengantin yang baru jika Tuan ingin gaun pengantin yang berbeda." "Jika kamu menjadi pengantin wanitaku, apa kamu mau menjual gaun itu padaku?" Seketika Kaili Chen menatapku dengan wajah kaget. Ia menatapku diam cukup lama hingga akhirnya tatapan tajam itu semakin lama semakin meredup. Sambil membalikkan badan ia pun berkata, "Maaf, Tuan. Aku sudah menikah."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.3K
bc

Secret Marriage

read
942.2K
bc

Hate You But Miss You

read
1.5M
bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

Pernikahan Kontrak (TAMAT)

read
3.4M
bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
90.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook