bc

Dicintai Pangeran Ular

book_age18+
3.6K
FOLLOW
22.0K
READ
love-triangle
goodgirl
independent
prince
drama
comedy
sweet
another world
superpower
special ability
like
intro-logo
Blurb

21+ Cerita dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan.

Kisah cinta berlatar fantasi yang sangat manis dan mendebarkan....

Aleta adalah gadis mandiri yang sejak SMP sudah

ditinggal oleh kedua orang tuanya. Ia terbiasa bekerja banting tulang untuk kebutuhan sehari harinya.

Suatu ketika ia menolong seekor ular yang terjebak di saluran air. Dan mulai dari saat itu Aleta mulai merasakan keganjilan didalam hidupnya. Ular itu ternyata diam diam terus mengikutinya dan ketika disadari ternyata ular itu adalah....

###

Didalam kegelapan kamar, Aleta tertidur. Angin hujan menyibakkan gorden yang bersumber dari celah ventilasi.

Ular berbadan putih bersih, panjang dan bersisik itu berjalan masuk ke dalam rumah Aleta, melewati ruang tamu, tengah rumah hingga masuk ke dalam kamar Aleta. Ular itu naik ke atas kasur dan dapat terlihat bayangannya yang sedang berdiri diatas tubuh Aleta.

Petir menggelegar, kilat diluar menyala nyala. Sesaat muncul bayangan seorang lelaki tampan diatas tubuh Aleta. Ia tersenyum menyeringai sembari melihat wajah lugu gadis incarannya yang sedang tertidur. Ia ambil beberapa helai rambutnya lalu menciumnya.

Aleta setengah sadar melihat bayangan samar seorang pemuda diatasnya. Apakah ini mimpi? Tapi kenapa matanya begitu berat hingga tidak sanggup melihat lebih jelas. Aleta pun kembali terpejam karena terlalu mengantuk.

Lelaki tampan ini terus tersenyum memandang Aleta, ia merangkak diatas tubuh Aleta dan mulai mencium keningnya dengan tanpa permisi.

"Selamat tidur, permaisuriku. Mulai dari saat ini, kau akan menjadi milik sang pangeran." -Alister

cover by stary

chap-preview
Free preview
Gadis malang
Hari ini pelanggan sangat ramai, Aleta merasa sangat senang. Meski disebut sebuah kewajaran karena ini adalah hari Minggu. Di hari libur seperti ini, Aleta masih sibuk bekerja di salah satu restoran makan Jepang di Jakarta. Gadis manis berkuncir satu ini biasa memoles wajahnya dengan make up ketika bekerja, itu adalah suatu keharusan karena pekerjaannya ini menomor satukan penampilan. Dan wajahnya harus selalu terlihat ceria didepan banyak orang agar menarik perhatian orang untuk berkunjung. Meskipun pada nyatanya ia merasa sangat enggan memoles wajahnya terus menerus dengan makeup, jujur ia bukanlah gadis yang suka berdandan. Ia adalah gadis tomboy yang suka memakai baju oblong dan celana kolor ketika dirumah. Aleta menyapa pelanggan yang baru masuk ke dalam restoran. "Selamat datang, mau makan disini atau dibawa pulang kak?" tanya Aleta ceria. Dua wanita didepannya memilih makan disana. Aleta pun mengarahkan mereka ke kursi yang kosong lalu menanyakan pesanan mereka kemudian mencatatnya. Ia pun memperkenankan mereka menunggu lalu pergi menuju dapur. Selalu tersenyum dan ceria. Meskipun ada banyak hal yang ia keluhkan dibelakang. Termasuk kisah silam tentang orang tuanya yang lebih dulu meninggalkan dirinya untuk selama lamanya. Ia harus berjuang sendiri mencari nafkah, banting tulang, menyelesaikan permasalahan hidupnya seorang diri tanpa ada yang menyeka setiap air matanya tumpah. Mungkin ada sebagian dari mereka yang perduli, akan tetapi Aleta merasa tidak ada yang lebih memerdulikannya dibanding keluarga. Selalu tersenyum dan ceria. Menidakperdulikan banyak hal dan fokus pada pekerjaan. Itu adalah hal terbaik dan menjadikanmu lebih dekat pada Tuhan dengan cara bersyukur. Mungkin itu adalah satu satunya jalan... agar tak ada lagi air mata yang keluar. Mirna, sahabat baik Aleta yang juga bekerja disana tiba tiba nongol didepannya dan langsung menyodorkan sekantung besar sampah. "Nitip yak beb. Gue lagi repot nih, si Melki pake segala enggak masuk lagi." ujar Mirna. Aleta tersenyum dan langsung menerima plastik itu lalu berjalan menuju pintu belakang restoran. Sudah delapan tahun Aleta bekerja di restoran ini, disamping ia memiliki banyak teman, ia pun bisa merasakan arti kekeluargaan sebenarnya dari para karyawan di restoran itu. Aleta sudah ada di area belakang restoran. Ia pun menaruh plastik besar itu ke dalam tong sampah yang ada disana. Tiba tiba ia melihat ada seekor ular berwarna putih dominan tersangkut disaluran air belakang restoran dan tidak bisa keluar. Ular itu mencoba berkali kali mengeluarkan dirinya dari paralon itu namun tetap tidak bisa keluar. "Ularnya cantik banget, kok bisa ada ular secantik ini nyangkut di saluran air? Apa aku biarin aja ya? Kalo inget ular jadi inget si Momo. Momo cayangku, aku kangen kamuuu" gumam Aleta sambil memikirkan ular piton miliknya yang sudah almarhum. "Hey, ular cantik. Aku bakal nolongin kamu ya, tapi dengan syarat kamu jangan patuk aku kalo kamu udah keluar. Oke?" ujar Aleta mengajak ular itu berbicara. Setelahnya ia pun memegang kepala ular itu, memaksanya keluar dari paralon dengan cara menariknya berulang ulang. "Ya ampun keras sekali. Hey ular, kamu ini kegedean perut kali, makanya kalo makan jangan rakus rakus." ujar Aleta sembari terus menarik ular itu. Ia coba tarik ulur nafas seperti banteng yang bersiap menyeruduk lalu tarik kuat kepala ular itu dengan sekuat tenaga hingga terkentut kentut dan akhirnya berhasil keluar. "Hahaha syukurlah akhirnya bisa juga. Kekuatan Samsonku keluar deh, ketek juga ikutan basah hadeh." ujar Aleta "Oh iya lain kali kamu jangan main ke tempat ini lagi ya, bahaya kalo ketahuan orang. Bisa bisa kepalamu putus dan badanmu dijadiin sate loh. Enggak mau kan? Baik baik ya, aku pergi dulu." ujar Aleta mengusap usap kepala ular itu lalu pergi masuk ke dalam pintu belakang restoran. Beberapa saat kemudian Aleta bergegas melayani kembali para pelanggan dan mencatat makanan apa saja yang dipesan. Untung saja Aleta datang tepat waktu, Mirna sudah kelelahan mengatasi pelanggan yang datang membludak hingga waiting listnya menumpuk. Tiba tiba seorang pelanggan memekik kencang karena melihat ada ular berjalan dibawah mejanya "ULAR! ADA ULAR!" pekik pelanggan wanita itu. Semua pun panik dan saling menyingkir menjauhkan diri dari ular. Aleta terkejut, ternyata itu adalah ular yang tadi ia tolong. Tapi kenapa bisa ada disini?! "Ini kenapa bisa ada ular sih?! Cepat bunuh ular itu! Gara gara dia pelanggan kita kabur! Heri! Cepat bunuh ularnya!" pekik manajer Ferry. "T-tapi saya takut pak." ujar Heri gugup. "Halah! Masa membunuh ular saja tidak bisa!" Ferry kesal, ia pun mengambil balok kayu dan bersiap akan memukul ular itu. Aleta merasa sangat kasihan dengan ular ini, ia tidak terima dengan keputusan manajer yang ingin membunuhnya. Ferry mendekati ular dan langsung menghantamnya dengan balok kayu, tiba tiba Aleta muncul dengan cepat menghalau pukulan itu dan jadinya ia yang dipukul oleh balok kayu itu, hingga ia menjerit kesakitan. Ular itu bisa melihat air mata Aleta tumpah begitu saja ketika balok kayunya menghantam punggung belakangnya. "Aleta! Apa apaan kamu!" pekik Ferry marah. "Ular ini enggak salah, dia hanya seekor binatang yang polos dan tidak tahu apa apa. Mereka tidak memiliki akal dan pikiran seperti kita. Sekalipun bapak marah, tolong jangan lampiaskan pada seekor binatang. Mereka bahkan tidak tahu apa apa yang kita bicarakan! Mereka juga ingin hidup sama seperti kita!" ucap Aleta sembari sesegukan. Ferry mendecih. "Kamu lebih membela ular menjijikan ini dan berani melawan saya Aleta?! Jangan merasa sok ya hanya karena kamu sudah jadi karyawan senior disini! Tadinya itu kamu sampah! Ijazah cuma SMP! Lalu saya pekerjakan kamu atas dasar rasa kasihan saja!" ketus Ferry. Aleta merasa teriris dadanya, lelaki ini bisa bisanya mengatakan hal begitu menyakitkan padanya. "Mulai detik ini saya tidak ingin melihat kamu lagi! Bawa ular menjijikan ini pergi dari tempat ini bersamamu! Pergi!" pekik Ferry. Aleta benar benar diusir dan bahkan Ferry sampai mengatakan hal seperti itu padanya. Ia tak lagi dipekerjakan ditempat itu lagi. Bahkan Mirna yang melihatnya seperti itu lantas merasa kasihan. Hanya merasa kasihan. Tapi tidak ada daya untuk menolongnya, Aleta pun tahu. Teman dekatnya itu pun tidak ada kuasa apa apa untuk melawan Ferry. Pria yang selama ini dihindarinya maupun karyawan lain. Dia adalah si manajer killer yang sukanya mengcut orang. Aleta paham, tak semestinya ia mengatakan hal yang menurutnya "Sok" itu padanya. Kemana lagi ia harus mencari pekerjaan dengan bermodalkan ijazah SMP? Dasar bodoh... Aleta... kau sungguh bodoh...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Time Travel Wedding

read
5.2K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.0K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook