bc

Mengejar Hati

book_age18+
6.5K
FOLLOW
46.6K
READ
possessive
love after marriage
arranged marriage
goodgirl
CEO
sweet
bxg
city
office/work place
brothers
like
intro-logo
Blurb

Camila Haira Maheswari, seorang gadis berusia 23 tahun yang akan segera menikah dengan pujaan hatinya, tiba-tiba harus menerima kenyataan pahit saat Satria, calon suaminya membatalkan pernikahan mereka hanya sehari sebelum hari pernikahan mereka. Hati Camilapun hancur berkeping-keping.

Namun yang membuat hati Camila dan Bima hancur adalah, jika Bunda mereka yang saat ini sedang menjalani perawatan Kemo terapi mengetahui pembatalan pernikahan Camila, tentunya akan membuat Bunda mereka bersedih dan akan mempengaruhi kondisi fisik dan mental sang Bunda.

Sang kakak pun mencarikan calon suami sementara untuk Camila demi agar pernikahan Camila bisa terlaksana. Dan ia meminta sahabatnya Kenny, seorang warga negara Indonesia blasteran untuk menikahi adiknya. Dan Kenny pun akhirnya menyetujui menikah sementar dengan Camila sampai kondisi Bunda lebih sehat.

Akankah pernikahan sementara mereka berlangsung dengan lancar seperti yang diperkirakan ataukah ada riak-riak lain dari hubungan mereka?

Akankan mereka bisa memandang satu-sama lain layaknya saudara setelah menghabiskan waktu bersama dan mengabaikan perasaan yang timbul diantara mereka?

chap-preview
Free preview
Berjanjilah
"Jangan putus asa Bim, setelah ini kita cari lagi dia," ujar Kendrick Maxwell menenangkan Bima Bagakara, sahabatnya yang sedang gelisah dan gusar. "Cari kemana lagi Ken? Orang tuanya aja nggak tau dia kemana? b*****t emang!" geram Bima. "Kalo nggak terpaksa, gue nggak mau dia ngawinin adik gue! Camila... Ya ampun, sial benar nasibmu dek!" ucap Bima sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil menengadah dan bersender pada sofa di apartemen Kenny. "Terus Kalo kita nggak berhasil nemuin Satria malam ini, apa rencana loe?" tanya Kenny sambil menyodorkan segelas air kepada Bima. Bima menerima gelas itu dan meneguknya, kemudian dia menghela nafas berat. Entah sudah berapa kali Bima menghela nafas berat, memikirkan nasib Camila Haira Maheswari, adiknya dan juga Bundanya yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. "Bagaimanapun, gue harus dapetin calon suami untuk Camila.." ujar Bima sambil menatap Kenny. Kenny mengangguk memikirkan perkataan Bima. Ia mendengar sendiri Bima berjanji pada Camila. Kenny sendiri tidak tahu kemana lagi harus membantu Bima mencari Satria, atau menemukan calon suami baru bagi Camila. Tentu saja tidak semudah itu menikahkan Camila dengan laki-laki lain yang tidak mereka kenal dengan baik. Apalagi pernikahan Camila akan dilangsungkan esok hari. Bima yang masih memandang Kenny dan tiba-tiba mengerutkan dahinya, seperti berpikir. Tatapan matanya menjadi berubah. "What?" tanya Kenny menyadari pandangan Bima yang menyiratkan sesuatu. Bima bangkit dari duduknya dan pindah duduk ke sebelah Kenny. "Ken, gue minta tolong… nikahi Camila!" ucapnya. "What? Are you insane?" pekik Kenny kaget dengan ucapan Bima sampai-sampai ia bangun dari duduknya dan menatap tajam Bima. "Lo pernah bilang, gue boleh minta tolong apa aja. Tolong gue kali ini aja, nikahi Camila," Bima Bagaskara memohon pada Kenny. "Bim? Lo sadar nggak sih?" tanya Kenny sambil mengguncang-guncangkan bahu Bima. "Gue sangat sadar Ken, gue tau loe juga sayang Camila. Dan loe... loe bisa bahagiain dia," ujar Bima sambil memandang kedua bola mata Kenny dengan memohon. "s**t Bima! Don't look at me like that!" ujar Kenny sambil berjalan memutari ruangan apartemennya dengan gusar. "Please Kenny... Gue udah nggak tau lagi harus bagaimana!" ujar Bima memohon. "Bim, gue bakal ngabulin apa aja permintaan loe. Kalo loe suruh gue bunuh tuh b******n, bakalan gue bunuh tuh orang! Tapi gue nggak bisa ngabulin permintaan loe yang satu ini. Sorry banget Bim, gue nggak bisa!" jawab Kenny. "Tolong lah Ken, gue nggak tau lagi dimana gue harus cari laki-laki yang baik buat Camila. Dan loe tau kondisi Bunda, gue nggak bisa... ngeliat mereka hancur. .. Tolonglah Ken!" "Bim, gue prihatin, dengan apa yang terjadi pada Camila dan Bunda...gue… gue sayang mereka berdua! Tapi gue nggak bisa nikahin Camila, Camila udah gue anggap adik gue sendiri Bim! Dan lagi.. gue punya Reina!" ujar Kenny. Kenny teringat pada Reina, gadis cantik yang ia pacari selama 1 tahun belakangan ini secara LDR. Reina harus meneruskan tugas belajarnya di Australia, yang membuat mereka harus berhubungan jarak jauh. Bima pun menghela nafas berat. Ia tahu meminta sahabatnya untuk menikahi adik perempuan satu-satunya adalah berlebihan. Bima merasa sudah bertindak egois untuk kepentingan keluarganya, tanpa memikirkan Kenny. Kenny adalah warga negara Indonesia blesteran, papanya berdarah America dan Ibunya berdarah Jawa. Sedangkan Bima dan Camila bertemu dengan keluarga Kenny, karena Bunda mereka bekerja di Kedutaan tempat Papa Kenny bekerja. Bima berteman dekat dengan Kenny, dan Camilla pun bersahabat baik dengan Allison, adik Kenny. Sehingga baik Kenny maupun Bima telah saling menganggap Camila dan Allison adalah adik mereka. "Baiklah Kenn, maafin gue, karena udah maksa loe," ujar Bima sambil beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar apartemen Kenny dengan kepala menunduk. "Bim.. Bima!" Panggil Kenny merasa sangat bersalah tidak bisa membantu meringankan beban sahabatnya itu. Bima terus berjalan keluar dan bertemu dengan Alison tepat di pintu apartemen Kenny. "Kak Bima, are you okay?" tanya Allison Maxwell, adik Kenny yang melihat wajah muram Bima. Namun Bima tidak berkata apa-apa, ia hanya memandang Allison sesaat, kemudian meneruskan langkahnya menuju lift. "Kak, what happen? Why Kak Bima look like that?" tanya Alison pada Kenny, Kakaknya setelah tidak mendapat respon dari Bima. Kenny menghela nafas berat, kemudian meninju tembok yang ada di dekatnya. "Damn! I'm going to kill that bastard!" teriak Kenny sambil meninju tembok itu berkali-kali. Ia pun geram pada Satria, laki-laki yang membatalkan pernikahan Camila, hanya 1 hari sebelum tanggal pernikahan mereka. Tetapi iapun tidak bisa menikahi Camila seperti permintaan Bima. Bagaimana mungkin ia menikahi seseorang yang dianggapnya sebagai adiknya sendiri, walaupun mereka tidak sedarah? “Kak, ada apa?" tanya Allison sambil memegang lengan Kenny agar berhenti menganggap tembok sebagai karung tinju. "Camila.." ujar Kenny pelan dengan terengah-engah. Tangannya yang memar mengepal dengan keras. "What? Is she okay? It's her wedding tomorrow," Allison yang tidak mengetahui apa-apa berkata. "Satria called it off. b******n itu membatalkannya begitu saja!" ujar Kenny geram. "Apa?" teriak Alison terkejut. Matanya membelalak lebar, tidak percaya akan apa yang didengarnya. "Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Allison, terlihat ekspresi cemas diwajahnya. "I don't know! that bastart run away! I swear I will kill him!" "Kak Bima... apa yang ia mau dari Kakak? Dan kenapa Kakak menolaknya?" tanya Alison yang tadi sempat mendengar Bima berkata, "Baiklah Kenn, maafin gue, karena udah maksa loe." "Bima meminta Kakak untuk... menikahi Camila," ujar Kenny dengan menghela nafas berat. Alison pun menghela nafas berat. Ia tahu hal itu sulit bagi Kakaknya. Kenny sudah memiliki seorang pacar dan ia menganggap Camila seperti adiknya sendiri. "Aku akan menemui Camila," ujar Alison sambil berbalik keluar apartemen Kenny. Kenny memandangi punggung adiknya yang menghilang di balik pintu apartemen. "Camila..." Alison memanggil camila begitu ia masuk ke dalam rumah keluarga Bima. Bima tak tampak ada di rumah itu, namun ada Bi Siti, asisten rumah tangga yang bekerja di rumah keluarga Bima. "Non Alie, cari Non Mila? " tanya Bi siti. Wajahnya tampak cemas, mungkin ia sudah tahu apa yang terjadi. "Camila dimana?" tanya Allie. "Dikamarnya non," ujar Bi siti sambil menunjuk kamar Camila. Alison pun berjalan mendekati kamar Camila dan berhenti di depan pintu kamarnya. "Camila, it's me Allie!" ujarnya sambil mengetuk pintu. Tak lama daun pintu pun terbuka dan menampilkan wajah Camila yang sembab karena menangis. "Oh no!" Alison langsung memeluk Camila di dalam kamar dan menutup pintu di belakang mereka. Camila menangis di bahu Alison, gadis blasteran yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri. Camila berusia 23 tahun dan ia lebih tua 1 tahun dari Allison. "Everything is going to be okay Mila," ujar Alison mencoba menenangkannya. Iapun tak tahu harus berkata apa, menghadapi nasib yang dialami Camila. Ia sebagai perempuan dapat merasakan bagaimana hancurnya hati Camila. "No, everything is not going to be okay, Allie!" ujar Mila diantara isak tangisnya. "Mila, you will find someone else better than him. He doesn't deserve you! He such a jerk!" Allie mencoba menghibur Camila. "Allie, aku nggak perduli dengan Satria lagi, mungkin dia memang tidak benar-benar mencintai aku.Tapi, Bunda yang aku khawatirkan.. " ujar Camila sambil berusaha menghapus airmata yang turun terus menerus, seberapa besar ia mencoba untuk berhenti menangis. Alison menunduk. Bunda adalah panggilan ibu Bima dan Camila, yang telah membesarkan mereka seorang diri. Saat ini ia tengah melakukan perawatan Kemo di rumah sakit, setelah dokter menyatakan ia menderita kanker rahim stadium 4. Alisonpun meneteskan airmata memahami apa yang dirasakan Camila dan Bima. Apa yang membuat mereka tampak begitu hancur. "Aku tidak ingin Bunda tahu bahwa pernikahan ini dibatalkan, Allie.. Aku tidak ingin mengecewakan bunda dan membuatnya sedih," ujar Camila. “Bunda sudah cukup menderita, aku tidak ingin menambah kekhawatiran Bunda..” ujar Camila dengan tersedu-sedu dan wajah yang sangat sedih. Kesedihan gagal menikah tampaknya dikalahkan oleh ketakutannya akan kehilangan ibunda tersayang. Allison pun tahu terlalu beresiko untuk membiarkan Bunda mengetahui kesialan yang dialami putri satu-satunya, Camila. Allison berusaha menenangkan Camila malam itu. Ia menginap di kamar Camila dan menemaninya sampai ia tertidur. Camila tertidur karena lelah menangis berjam-jam memikirkan apa yang harus ia lakukan esok hari. Alisonpun tidak bisa tidur, ia pun ingin membantu Camila dan Bima. Ah, seandainya ada seseorang yang rela menikahi Camila untuk saat ini saja, pikir Alison. Dan pikirannya jatuh kepada kakaknya Kenny. Kenny memang menjalin hubungan dengan Reina, tetapi Alison tidak pernah menyukai Reina yang menurutnya terkesan tidak tulus. "Kak... Belum tidur?" tanya Alison melalui panggilan teleponnya malam itu. Ia memutuskan untuk menelepon Kenny kakaknya. "Belum, kamu masih di tempat Bima?" tanya Kenny. "Ya, aku bersama Camila." jawabnya sambil memandang Camila yang tidur di atas ranjang, tampak terlihat sangat lelah. "Bagaimana dia?" tanya Kenny, menanyakan Camila. "Tidak bagus. Ia... sangat tertekan... memikirkan Bunda, " ujar Alison. Ia mendengar Kenny menghela nafas sangat berat. Sepertinya pikirannya masih terganggu dengan permintaan Bima padanya. "Kak.." panggil Alison tertahan, ragu untuk mengatakan sesuatu. "Ya?" tanya Kenny. Hening selama beberapa saat, hanya helaan nafas berat yang terdengar. "Nikahi Camila... " suara Alison bagaikan beban berat yang dipikul Kenny. "Allie.." Kenny hendak berkata sesuatu. "Apa yang akan kakak lakukan kalau itu adalah aku? Kalau Camila adalah aku? Dan Bunda? Apa kakak tega melihat Bunda bersedih memikirkan nasib Camila dan menahan rasa malu?" ujar Allie menempatkan Kenny diposisi Bima. "Allie... Kamu tahu kakak akan melakukan apapun untuk Bunda dan Camila.. Tapi, menikahi Camila? " "Kenapa? Camila cantik, baik, dan kakak menyayangi dia. Apa masalahnya kak? " "You know that's not what I meant, Alie!" ujar Kenny "I know kak. That's why I want you to do it. " Kenny, “…” "What about Reina? " "Reina is not even here. " "Allie! " "Reina doesn’t need to know. Kaka bisa berpisah dari Camila, kalau kakak ingin kembali kepada Reina. Camila akan mengerti. Aku akan bicara dengannya." ujar Alie "Berjanjilah kak, Nikahi Camila pagi ini. Selamatkan Bunda dan Camila, " ujar Alison. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.7K
bc

My Secret Little Wife

read
93.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook