bc

Hubungan Gelap Suami Dan Adikku

book_age18+
16.6K
FOLLOW
114.4K
READ
drama
sweet
humorous
like
intro-logo
Blurb

Sarah adalah seorang wanita yang cantik, mandiri dan cerdas. Namun, sayang keunggulan yang ada pada dirinya itu ternyata tak membuat suaminya setia.

Surya, yang merupakan suaminya Sarah telah berselingkuh dengan adik iparnya sendiri, Sonia yang tak tahu diri karena selama ini ia sekolah dibiayai oleh Sarah hingga kuliah di luar negri.

Bagaimana tegar dan kuatnya hati Sarah ketika bertubi-tubi bukti perselingkuhan suaminya nampak di depan mata? yuk baca sampai selesai.

chap-preview
Free preview
Vidio 19 detik
Aku tercengang, melihat 2 sosok manusia yang sangat ku kenali, dia Bang Surya__suamiku-- dan, Sonia__adikku-- berada dalam vidio yang berdurasi 19 detik itu. Nampak Bang Surya keluar dari mobilnya kemudian menggandeng pinggang Sonia dengan mesra, tak lupa Sonia juga bergelayut manja di lengan Bang Surya. kuamati vidio itu ternyata berlatar belakang disebuah Hotel. pesan itu dari Zylan__temanku-- Kemudian masuk kembali satu pesan darinya [Sarah, maafin aku, bukan maksud aku ingin mencampuri urusan rumah tangga kalian tapi, kamu harus tau tentang ini] Zylan adalah teman sekaligus orang yang kupercayai di perusahaanku yang kini dipegang oleh Bang Surya. Zylan juga teman semasa kuliah dulu, bisa dikatakan ia adalah sahabat terdekatku. Tak menunggu lama, gegas aku menelponnya "Assalamualaikum, Zy" "Waalaikumsalam, Sarah. maafkan aku ya, sudah mengganggu suasana hatimu karena mengirim vidio itu," jawabnya sungkan. Selama ini memang Zylan selalu berprasangka buruk seolah-olah Bang Surya memiliki hubungan dengan Sonia. Berkali-kali Zylan mengirimkan bukti kepadaku, namun entahlah bukannya aku tak percaya tapi yang kulihat dari suamiku ia terlihat baik-baik saja selama ini, baik itu padaku ataupun pada Carla__anak kami-- memang tak ada tanda-tanda ia tengah selingkuh. Bahkan aku masih bisa leluasa mengecek ponselnya. Tak ada yang mencurigakan. Atau mungkin saja aku yang bodoh dengan mudahnya bisa terperdaya oleh mereka. "Ga papa, Zy. kamu dapat dari mana vidio itu?" tanyaku santai. Walau sebenarnya dadaku terasa sesak. "Demi kamu, Rah, aku ikutin Surya secara diam-diam. karena aku curiga mereka ada hubungan gelap. Maaf-maaf ya, Rah, bukan maksudku menjelekkan adikmu tapi ini faktanya, setelah Sonia menjadi sekretaris Surya mereka terlihat semakin dekat, bukan hanya aku yang menyadari ini, tapi semua rekan di kantor juga berfikir sepertiku," ungkapnya panjang lebar. Aku menghela nafas pelan, mencoba mengontrol kembali emosi yang tengah meluap dalam d**a. Tiba-tiba terdengar deru mesin mobil suamiku memasuki halaman rumah, ia telah pulang dari kantornya. "Zy, udah dulu ya, Bang Surya udah pulang tuh, thanks ya infonya," ucapku, sambil melenggang menuju pintu depan untuk menyambut Bang Surya. Kemudian kusudahi percakapan ini. kubuka pintu, Bang Surya tersenyum, sangat manis sekali tubuhnya tinggi semampai wajahnya bersih, kusambut ia dengan senyum semanis mungkin. Setelah tubuhnya mendekat lekas kucium tangannya dengan takzim. Netraku tertuju pada rambut Bang Surya yang basah, bukankah cuaca sedang tidak hujan, mengapa rambutnya bisa basah begitu? "Masuk duluan ya, Kak." Sonia melenggang di depanku, kuamati raut wajahnya ia nampak kelelahan, rambutnya sedikit acak-acakkan seperti ... ah, segera kutepis prasangka buruk ini. Tidak baik berburuk sangka pada adik sendiri. Sudah 3 Bulan ini Sonia tinggal bersamaku, karena kuliahnya di Korea telah usai. Ibu yang memintaku untuk menerima Sonia di rumah ini, walau sebenarnya hatiku sangat keberatan. bagaimana pun juga Sonia tetap bukan mahrom suamiku. "Abang abis mandi ya, kok rambutnya basah?" tanyaku seraya menyentuh lembut pucuk kepalanya, dari sudut mata dapat kulihat Sonia melirik ke arah kami. Namun, aku pura-pura tak melihatnya. "I-iya, barusan ketemu Client, Abang kepanasan terus mandi deh," jawabnya terbata seraya menggandeng bahuku. "Mandinya dimana, Bang?" Kutatap wajahnya Lekat, nampak ia kebingungan untuk berkata. "Di-di toilet restoran ...." kutatap wajahnya dengan tajam, nampak ia menelan salivanya kemudian ia melanjutkan kata dengan terbata "Ma-maksud abang, barusan udah ketemu Client di restoran panas banget, kayanya AC nya mati, jadi Abang numpang mandi di toilet." "sudah, ayok masuk!" ia menggandeng kembali bahuku yang sempat terlepas. kemudian berjalan beriringan menuju kamar kami yang terletak di lantai atas. Tiba di kamar, aku kembali bertanya, "Sonia juga ikut, Bang?" Ia gelagapan sambil menggaruk pelan kepalanya, "I-ikut. Tapi ... Sonia nunggu di Mobil makanya mukanya keliatan lelah begitu," jawabnya ragu. Aku menghela nafas lalu menghembuskannya, berusaha sekuat mungkin untuk berfikir positif, waspada itu perlu asal jangan terlalu berlebihan, Bukan? aku tak boleh gegabah, biarlah untuk saat ini aku akan mendiamkan, melihat sampai sejauh mana hubungan yang mereka jalani. * Saat makan malam tiba, terlihat Sonia keluar dari kamarnya menghampiri kami yang tengah berkumpul di meja makan. Aku menggelengkan kepala melihat pakaian yang dikenakan Sonia, kemeja tangan panjang berwarna putih tembus pandang, longgar tapi dibagian d**a tak dikancingkan sehingga payudaranya terlihat menyembul, juga celana jeans pendek, saking pendeknya celana jeans itu tertutup oleh baju atasannya. Sudah beberapa kali aku ingatkan agar jangan berpakaian seperti itu dirumah ini, tapi ia berkilah, 'panas' katanya, padahal AC menyala. "Tante, kenapa 'sih kalau bobok suka ga pake baju?" mataku membulat mendengar pertanyaan Carla. kemudian bola mataku bergulir menatap Sonia, ia tertawa cengengesan. "Tante kepanasan, Sayang," ujarnya sambil bersimpuh di hadapan Carla. Sontak saja buah dadanya menyembul terlihat jelas oleh Bang Surya yang sedang duduk diatas kursi. Ia sampai tak berkedip menatapnya. "ehemmm!" Bang Surya terperanjat mendengar suara deheman ku. "Carla tau dari mana tante Sonia tidurnya ga pake baju?" tanyaku dengan serak. Dapat kusimpulkan mereka memang memiliki hubungan spesial. "Carla lihat sendiri, papa juga lihat kok, iya 'kan pa?" mataku bergulir menatap Bang Surya dengan penuh selidik, ia terlihat gelagapan seraya membetulkan posisi kacamatanya. "I-iya, abang ga sengaja lihat, gitu maksud Carla, Dek." Aku hanya mangut-mangut mendengar jawabannya. Kembali kuurai rasa ini agar terlihat biasa saja, walau sebenarnya ada setumpuk amarah didada yang tertahan, biarlah amarah ini akan keluar disaat yang tepat, disaat mereka tak bisa menyangkalnya sedikitpun. * pagi berkunjung, seperti biasa Bang Surya dan Sonia selalu berangkat bersama menuju kantor, sedangkan aku mengantar sekolah Carla ke Taman Kanak-Kanak yang tak jauh jaraknya dari rumah, jadi ketika sedang proses belajar berlangsung aku bisa pulang dahulu ke rumah, dan ketika waktu belajar akan usai aku akan kembali menjemputnya. "kreett!" kubuka pintu kamar Sonia, nampaknya Mbok Minah__ART ku-- belum membersihkan kamar ini, karena terlihat masih berantakan. melangkah perlahan, entah kenapa sejak semalam hatiku selalu ingin masuk ke kamar yang di tempati oleh Sonia. Nampak banyak sekali alat-alat kecantikan yang tergeletak di meja rias, mataku tertuju pada sebuah benda mungil berwarna merah, itu minyak wangi Sonia. kuhampiri lalu kuambil benda mungil itu kemudian menciumnya, tapi tunggu, sepertinya aku sangat mengenal bau khas minyak wangi ini. hidungku terus mengendus aroma minyak wangi ini. ya, aku ingat, aroma ini yang sempat tercium olehku di kemeja juga jasnya Bang Surya, tak salah lagi. hatiku berdesir nyeri membayangkan Sonia sedang bergelayut manja di d**a suamiku. Kuhirup nafas berat lalu menghembuskannya, tapi bukti ini belum terlalu kuat, bisa saja Bang Surya dan Sonia memiliki minyak wangi yang sama. Netraku kemudian tertuju pada lemari pakaian Sonia yang terbuka nan berantakan, kuhampiri lemari itu, siapa tau disana ada bukti yang lebih kuat. kusentuh dan mulai memilah-milah tumpukan pakaiannya yang sedikit berantakan dan, betapa terkejutnya aku. Ada satu lembar pil KB yang terselip diantara tumpukan pakaiannya Sonia, bukankah ia masih gadis? jantungku berdegup tak beraturan, penuh tanya, untuk apa Sonia menyimpan benda ini?. Kumasukkan Pil KB ini kedalam kantong bajuku, untuk apa? entahlah aku pun tak tahu. Derrrrrt! Derrrrrt! Ponselku berbunyi, ada panggilan masuk dari Zylan, kutekan tombol warna hijau. "Halo, Zy" "Halo, Rah. aku mau tanya kenapa suamimu dan Sonia ga pergi ke Kantor ya?" jantungku semakin berdegup dengan kencang mendengarnya. Jika mereka tak pergi Kantor lantas ada dimana mereka saat ini? Dengan bibir bergetar aku kembil berkata, "Tadi pagi mereka berangkat berdua kok, Zy, kenapa bisa ga ada ya?" "Oh, begitu. Yasudah siapa tahu mereka mampir dulu ke suatu tempat 'kan? udah dulu ya, Rah, aku banyak kerjaan, bye." Sambungan telepon telah dimatikan oleh Zylan, dadaku semakin berdegup kencang, perasaanku mengatakan bahwa memang benar mereka ada hubungan spesial, dan Pil KB ini memang milik Sonia, guna untuk mencegah kehamilannya ketika berhubungan dengan suamiku. Tubuhku terasa lunglai kemudian limbung terjatuh ke lantai, kusandarkan kepala ke sisi ranjang, ini tidak mungkin! Kuhembuskan nafas pelan lalu menutup wajah dengan kedua tanganku seraya membungkuk, saat membuka mata aku terperangah melihat celana dalam suamiku ada di pojokan kamar ini. mengapa benda yang menurutku sangat privasi ini ada dikamar Sonia. Kuraih benda itu lalu mengamatinya secara seksama, memang betul ini celana dalam milik suamiku. Astaghfirullah!, apakah suamiku telah tidur dengan Sonia?. Dadaku semakin sesak, kurogoh ponsel dalam saku celana kemudian menelpon Bang Surya ... Diangkat. "Ha-halo, Bang. Apa abang ada di Kantor?" tanyaku dengan gemeteran. "Iya, Sayang. Dari pagi Abang di kantor, emang kenapa?" jawabnya enteng. Rupanya kau membohongiku, Bang! Dia tidak tahu saja ada sepasang mata yang selalu mengawasi gerak-geriknya. Keterlaluan kalian! "Oh yasudah, aku cuma pengen mastiin aja. kamu lagi sibuk ya?" tanyaku berusaha setenang mungkin. "Lumayan sibuk sih," jawabnya cuek "yasudah kalau gitu, nelponnya udahan aja ya, bye." telepon kumatikan. Aku harus tetap tenang tak boleh panik, jika ia secara licik berkhianat di belakangku maka, aku pun akan secara licik pula membalasnya. Dan Sonia tega-teganya kamu merusak rumah tangga kakakmu sendiri. Bersambung.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.1K
bc

My Secret Little Wife

read
91.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
10.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
202.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
13.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook