bc

Arman

book_age18+
412
FOLLOW
1K
READ
adventure
dominant
inspirational
CEO
twisted
genius
office/work place
childhood crush
weak to strong
intersex
like
intro-logo
Blurb

Arman seoramg anak yatim piatu berusia 31 tahun membuktikan kepada semua orang jika ia bisa menjadi seorang yang sukses. Dan itu dibutikan dengan menjadi salah satu pengusaha paling berpengaruh di negeri ini. Tapi dibalik kesuksesannya ia sedang menunggu cinta pertamanya bernama Issabella Dewi yang merupakan teman masa kecil di panti asuhan.

chap-preview
Free preview
Armandito Gunawan
Seorang laki-laki berusia 31 tahun tampak berjalan masuk ke perusahaan yang sudah ia bangun lima tahun terakhir. Perusahaan yang ia bangun dengan penuh kerja keras dan juga perjuangan yang besar hingga akhirnya sampai di titik ini. Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor itu memang sudah mulai di jalankan dengan segala hal yang punya. Laki-laki itu bahkan menguras semua tabungan yang ia miliki hingga akhirnya ia bisa menjadi salah satu pengusaha muda yang sangat sukses dan juga kaya raya. Tapi orang di luar sana tak tau apa yang harus ia lalui untuk sampai di titik ini. Ia harus berjuang mati-matian bahkan terkadang ia merelakan banyak hal hingga ia bisa memiliki semuanya. Laki-laki itu memang berjanji kepada dirinya sendiri jika anak miskin dan yatim piatu seperti dirinya bisa hidup dengan sukses. Ia selalu ingat bagaimana orang-orang memperlakukan dirinya dengan sangat tidak baik. Hidupnya juga benar-benar tak selalu bahagia mungkin bisa dibilang hanya air mata yang laki-laki itu rasakan. Tapi lagi-lagi ada seorang ibu panti asuhan yang sudah merawat dirinya dari ia bayi hingga ia menjadi orang sukses seperti saat ini. Dan ibu panti itu bernama ibu Sarita. Ibu Sarita memang sosok ibu yang sangat baik dan sayang dengan anak-anak di panti asuhannya. Walaupun terkadang tak ada donatur yang memberi donasinya untuk mereka tapi ibu Sarita tak pernah patah semangat untuk bisa menghidupi anak-anak panti. Ibu Sarita bekerja apapun agar semua anak panti bisa makan dengan layak. Dan gara-gara itu juga menjadi motivasi bagi laki-laki itu untuk bisa menjadi seorang yang kaya raya. Ia selalu berpikir ketika ia sudah menjadi seorang yang kaya raya maka ia bisa membantu orang lebih banyak lagi. Dan janjinya itu ia buktikan saat ini. Ia benar-benar menjadi seorang yang kaya raya bahkan bisa dibilang laki-laki itu menjadi salah satu pengusaha terkaya di negeri ini. Bisnis awalnya memang ekspor tapi sekarang bisnisnya sudah merambah kebanyakan sektor. Dari barang-barang tambang, properti, dan yang terbaru ia sedang akan membuat sebuah situs belanja yang bisa memudahkan orang-orang untuk membeli dan menjual barang yang mereka inginkan. Dan bisnis ini sedang dalam tahap percobaan dan berharap bisa segera di launching dalam waktu dekat.  Ketika laki-laki itu masuk tampak para karyawan memberi hormat kepada laki-laki itu. Karena memang bos mereka baru saja datang. Sebenarnya laki-laki itu tak begitu suka sapaan hormat seperti ini karena baginya karyawan di perusahaannya adalah aset penting untuk perusahan. Kalau tidak ada mereka bagaimana perusahaan mereka bisa berkembang. Jadi laki-laki itu sangat peduli dengan kesejahteraan para karyawannya. Dan tentu saja karyawan di perusahaan ini sangat suka bekerja disini karena selain pekerjaan yang mereka kerjakan tak terlalu berat tapi yang paling penting kesejahteraan mereka sangat terjamin. Jadi tak khayal jika banyak orang ingin bekerja disini.  Laki-laki itu masuk ke lift yang akan membawanya ke ruang kerjanya. Ketika sampai di lantai dimana ruang kerjanya berada sudah ada Puspa sekretarisnya yang menyambut kedatangannya.  "Selamat pagi pak Arman," sapa Puspa ketika melihat kedatangan sang bos.  "Pagi Puspa. Sepertinya kamu memotong rambut kamu. Saya lihat potongan rambut baru kamu cocok dengan wajah kamu. Dan bagaimana kabar Reina putri kamu? Kalau tidak salah dia sebentar lagi ulang tahun kan?" tanya laki-laki bernama Arman itu. Puspa sempat kaget ketika bosnya ini tahu jika ia baru saja memotong rambutnya. Dan yang lebih membuatnya takjub jika bosnya ini juga tahu kapan putrinya ulang tahun. Selama tiga tahun bekerja disini Puspa merasa sangat beruntung memiliki bos seperti pak Arman. Selain bosnya ini tak bersikap galak tapi juga sang bos sangat perhatian kepada dirinya. Sebenarnya tak hanya dirinya tapi ada beberapa karyawan yang mendapatkan perhatian dari sang bos. "Terima kasih pak atas pujiannya. Dan iya sebentar lagi Reina akan merayakan ulang tahunnya," jawab Puspa malu-malu. Laki-laki bernama Arman itu mengambil dompet di saku belakang celananya dan ia pun mengambil beberapa lembar uang 100 ribu dan diberikan kepada Puspa. "Belikan mainan atau baju yang bagus untuk putri kamu. Bilang saja jika om Arman yang memberikannya," kata Arman ramah. Lagi-lagi Puspa tak bisa berkata apa-apa selain mengucapkan terima kasih. Ia tak menyangka bisa bekerja dengan bos yang baik. Dan Puspa selalu berharap Jika ia akan selalu bisa bekerja dengan baik di perusahaan ini. "Dan tolong serahkan jadwal saya hari ini. Saya tunggu di dalam," kata Arman yang sudah berjalan kearah ruang kerjanya.  Tanpa menunggu lama Puspa pun langsung masuk ke ruang kerja milik bosnya untuk memberi tahu soal jadwal sang bos hari ini.  "Hari ini pukul 9 bapak ada meeting bersama tim pembuatan project baru kita. Setelah itu bapak ada janji makan siang bersama bapak Antony untuk membahas soal pengerjaan apartemen di daerah Jakarta. Setelah itu tak ada janji apapun. Tapi bapak harus memeriksa beberapa dokumen yang sudah saya letakkan di meja kerja bapak," kata Puspa menejelaskan.  "Untuk meeting dengan tim pengembangan bisa diundur jam 10 saya harus melakukan hal lain sebelum jam itu," perintah Arman pada Puspa. "Baik pak nanti saya akan menyampaikan kepada tim pengembangan untuk mengundur jadwal meeting," jawab Puspa mengerti.  Setelah itu Puspa pun keluar dari ruang kerja bosnya. Sedangkan Arman memilih untuk mengecek perkembangan bisnis yang ia miliki. Senyum tak bisa hilang dari wajah Arman ketika melihat bisnis yang ia bangun berkembang dengan baik. Bahkan beberapa project yang sedang berjalan pun pengerjaannya sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Ketika Arman sedang melihat proges kerjanya tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dan ketika ia melihat nama orang yang ada di layar ponsel itu ia pun segera menjawab telepon itu.  "Iya Bu," jawab Arman ketika tahu yang menelponnya adalah ibu Sarita.  "Kamu sudah di kantor ya? Apa ibu ganggu waktu kerja kamu?" tanya ibu Sarita hati-hati. "Ibu gak pernah ganggu waktu kerja aku kok. Memangnya ada apa Bu?" tanya Arman balik.  "Apa nanti sore kamu bisa datang ke panti asuhan? Dari kemarin anak-anak sudah menanyakan kapan kamu bisa datang lagi kesini. Selain itu ibu masak gulai kepala kakap kesukaan kamu jadi kalau kamu gak sibuk dan ada waktu kamu bisa datang ke panti?" tanya ibu Sarita lagi. Arman tersenyum mendengar permintaan sang ibu panti yang sudah Arman anggap seperti ibu kandungnya sendiri. Bagi arman Bu Sarita bukan hanya ibu panti saja tapi ia ibu bagi semua anak-anak di panti asuhan itu. Jadi sesibuk apapun Arman dalam bekerja ketika ibu Sarita sudah meminta sesuatu maka Arman pasti akan menyanggupinya. Karena dulu ketika ia masih kecil ibu Sarita lah yang sudah bekerja kerja untuk kelangsungan hidup anak-anak di panti.  "Iya ibu Arman gak sibuk kok. Nanti sore Arman pasti akan datang ke panti kok. Nanti Arman bakal bawa mainan dan makanan untuk adik-adik panti. Jadi ibu gak usah masak banyak. Tapi kalau ibu udah masak gulai kepala ikan dengan senang hati Arman pasti akan menghabiskannya," jawab Arman sambil tersenyum.  "Syukur kalau kalau kamu bisa datang kesini. Nanti ibu sampaikan ke anak-anak kalau kakak mereka akan datang ke panti asuhan. Ya udah kalau kamu mau lanjut kerja lagi. Ingat jaga kesehatan kamu dan jangan terlalu sibuk kerja," kata Bu Sarita mengingatkan. "Iya Bu Arman tahu kok. Ibu dan adik-adik di panti lagi butuh apa? Kalau butuh apa-apa ibu langsung bilang aja ke Arman nanti biar Arman kirim apapun yang ibu butuhkan." Arman pun mencoba untuk selalu membantu ibu Sarita dan adik-adik di panti asuhan.  "Ibu dan adik-adik di panti gak butuh apa-apa. Selama ini kamu selalu mencukupi kebutuhan kami jadi kami gak merasa kekurangan. Makasih ya Arman kamu sudah selalu ada buat adik-adik panti," jawab Bu Sarita merasa beruntung memiliki Arman.  "Ibu gak usah bicara seperti itu. Ini sudah tugas Arman untuk memberikan yang terbaik buat ibu dan adik-adik di panti. Karena dulu ibu juga sudah melakukan hal yang baik untuk aku dan juga teman-teman aku di panti juga jadi sekarang giliran Arman yang akan melakukan tugas itu," kata Arman sambil mengenang masa lalu.  "Ya udah kalau kamu mau lanjut kerja. Ibu juga harus beres-beres dulu." Bu Sarita Sarita pun menutup teleponnya. Arman selalu saja senang ketika menerima telepon dari Bu Sarita. Baginya ibu Sarita adalah sosok ibu yang sangat Arman sayangi. Bayangkan saja ketika usianya satu tahun orang tuanya sudah membuang dirinya di depan pintu panti asuhan. Arman kecil juga sering sakit-sakitan sehingga membuatnya berbeda dengan anak yang lain. Tapi dengan penuh kasih sayang ibu Sarita merawatnya hingga ia menjadi seorang yang sukses seperti saat ini.  Perjuangan Arman untuk sampai di titik ini sangat tak mudah. Ketika sekolah ia harus belajar mati-matian untuk bisa mendapatkan beasiswa karena dengan beasiswa itu ia tidak usah membayar uang sekolah karena saat itu kondisi panti juga sedang tak baik. Selain itu Arman juga harus bekerja paruh waktu untuk bisa membantu perekonomian di panti asuhan. Tapi semua perjuangan yang ia lakukan membuahkan hasil yang diluar dugaan. Ketika lulus SMA ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di London. Dan selama kuliah di London itu kehidupan yang sesungguhnya di mulai. Walaupun arman mendapatkan beasiswa ia harus bekerja paruh waktu untuk biaya kehidupan sehari-hari. Ia tak hanya melakukan satu pekerjaan paruh waktu melainkan tiga pekerjaan sekaligus karena memang biaya hidup disana tak murah. Tapi lagi-lagi Arman selalu bersyukur dengan segala hal yang ia lakukan dahulu karena sekarang hasilnya ia menjadi salah satu pengusaha paling berpengaruh di negeri ini dan juga ia bisa membuka banyak lapangan kerja untuk banyak orang. Selain itu cita-citanya yang ingin menjadi orang kaya raya dan sukses bisa terwujud hingga ia bisa membantu banyak orang.  Dan jika membahas soal percintaan sampai detik ini Arman masih betah menyendiri. Bukannya Arman tak laku tapi hatinya sudah dimiliki oleh teman masa kecilnya di panti asuhan bernama Isabella Dewi atau Arman sering memanggilnya Bella. Arman berpisah dengan Bella ketika usia Arman 15 tahun sedangkan Bella 13 tahun tahun. Bella di adopsi oleh sepasang suami istri yang berasal dari Amerika. Dan mau tak mau Bella ikut pindah bersama dengan Bella. Hingga sampai detik ini mereka tak pernah berhubungan satu sama lain. Satu hal yang Arman ingat dari Bella bahwa Bella memiliki impian menjadi seorang balerina. Dan Arman penasaran apakah Bella berhasil mewujudkannya? "Where are you now Bella?" tanya Arman sambil mengingat wajah Bella kecil. See you next chapter... Happy reading....

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Devil Billionaire

read
94.7K
bc

My Secret Little Wife

read
94.0K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook