bc

Because Alana ( 21+)

book_age18+
42.7K
FOLLOW
360.3K
READ
possessive
family
pregnant
dare to love and hate
drama
tragedy
twisted
sweet
friendship
virgin
like
intro-logo
Blurb

CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA, ANAK-ANAK DI BAWAH UMUR DI LARANG KERAS MENDEKAT!

Bercerita tentang kisah cinta antara Kanaya Larissa dan Revan Rahadian. Berawal dari sebuah kesalahpahaman, hingga berakhir dengan lahirnya seorang gadis kecil bernama Azalea Eleanor Rahadian. Bagaimana kisah perjalanan kisah cinta mereka, yang banyak menguras air mata dan juga perjuangan.

chap-preview
Free preview
Episode 1 Kanaya pov
Aku Kanaya Larissa, orang bisa memanggilku Naya atau Risa. Satu minggu terakhir ini adalah masa- masa sulit di hidupku. Bagaimana tidak, sahabat terbaik yang aku miliki dengan teganya mengkhianatiku, dia menikah dengan lelaki yang hanya tiga minggu menyandang status mantan pacarku, Alexander Louis. Biar aku cerita sedikit bagaimana semua ini berawal. Semua diawali ketika hubunganku dengan Alexander yang sudah kujalani hampir dua tahun terakhir tiba-tiba, goyah. Awalnya semua berjalan baik- baik saja, hingga dua bulan terakhir sikap Alex mulai berubah. Alex yang biasanya perhatian, berubah cuek, dingin, bahkan Alex yang pendiam berubah menjadi sosok lelaki yang mudah sekali marah bahkan hanya untuk hal sepele sekalipun. Pertengkaran kecil hingga pertengkaran hebat, sering terjadi hanya dalam rentang waktu dua bulan terakhir ini. Padahal selama menjalin hubungan denganku, jarang sekali kita bertengkar, sikap Alex yang dewasa bisa mengimbangi sikapku yang mudah sekali marah. Lamia, atau Mia. Dia sahabat baikku semenjak kita masih berseragam putih abu- abu, hingga saat ini kita bekerja di satu kantor yang sama. Mia lebih dari sekedar teman untuk ku, karena dimana ada Mia, disitu ada Naya. Mia lebih sering menghabiskan waktu di apartemenku daripada di rumahnya. Aku dan Mia, bisa diibaratkan satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Mia tau persis semua tentang kehidupanku, termasuk hubungan asmaraku dan Alex. Mia menjadi tempatku berkeluh kesah, termasuk perubahan sikap Alex akhir- akhir ini. Seringkali Mia memarahi Alex jika sikapnya sudah mulai berlebihan, dan menjadi pihak penengah. Di saat sikap Alex mulai berubah, dan seringnya aku yang terus berkeluh kesah. Akhirnya, Mia memberi saran, mungkin lebih baik untuk sementara aku dan Alex istirahat sejenak. Arti dari istirahat itu sendiri yaitu, untuk sementara aku dan Alex saling intropeksi diri, dan saling menenangkan pikiran masing-masing. Aku merasa hubunganku dan Alex semakin hari, semakin merenggang, bahkan hampir setiap hari bertengkar tanpa alasan yang jelas, hingga akhirnya aku menyetujui saran Mia, untuk istirahat sejenak atau 'break'. Aku sempat mengira Alex akan menolak, ternyata dugaanku salah. Alex justru menyetujui hubungan kita 'break' untuk sementara waktu. Setelah dua minggu berlalu ternyata, aku menyesali keputusanku. Ternyata berpisah dengan Alex bukan pilihan yang tepat, meski bukan putus sesungguhnya, kita hanya memberi waktu satu sama lain agar bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan selanjutnya. Sejauh ini aku dirundung rasa galau yang berkepanjangan, bagaimanapun juga aku terlanjur mencintainya dan dua tahun bersama bukanlah waktu sebentar. Akhir- akhir ini aku mulai menyadari sikap Mia pun ikut berubah, Mia masih mendengarkan semua keluh kesahku yang mulai menyesal dan merindukan Alex. Hanya saja, Mia tak seantusias biasanya, setiap aku bercerita panjang lebar ia hanya akan berkata, "sabar, nanti juga dapet gantinya yang lebih baik," hanya itu yang selalu diucapkan. Berbeda dari biasanya, dia akan menghiburku mengajak jalan ataupun belanja bersama, tapi akhir- akhir ini dia sulit diajak bertemu, bahkan setiap pesan yang aku kirim tak satupun yang ia balas dan hanya beralasan lupa. Dia terlihat menghindar. Ada yang aneh, bahkan Mia sempat beberapa hari absen masuk kantor, setiap kali aku mencari tau keadaannya, dia hanya akan beralasan jika dia kurang sehat, atau lupa membalas pesan yang aku kirimkan padanya. Hingga rasa penasaranku terjawab di minggu ketiga setelah aku dan Alex berpisah. Seperti biasa, setiap pagi aku berangkat ke kantor pukul tujuh pagi, jarak dari tempatku tinggal dan kantor cukup jauh, jadi aku sering berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan jalanan, dan akan sarapan di kantin di sekitaran kantor. Selesai sarapan dengan beberapa karyawan yang lain, aku memasuki ruangan kerja. Tapi, ada apa dengan tatapan semua orang yang menatapku aneh, bahkan sesekali ada yang mengelus pundakku, tersenyum getir seperti tengah mengasihaniku. Aku yang tidak menyadari apapun hanya bersikap biasa, hingga aku sampai di meja kerja, aku melihat satu kertas undangan berwarna abu- abu pink, bertengger manis di depan meja komputer. perlahan kubuka dan terlihat dua nama yang begitu familiar, LAMIA & ALEXANDER LOIS Tanganku bergetar, bahkan berkali-kali aku salah membuka plastik pembungkus. Aku mencoba meyakinkan diri jika nama yang tertulis di undangan itu bukan Mia dan Alex yang aku kenal. Berharap itu hanya orang berbeda dengan nama yang kebetulan sama. Hingga undangan terbuka sepenuhnya, menampilkan sederet nama- nama yang sangat aku kenali dan aku menyadari jika itu Mia dan Alex yang aku kenal, sahabat sekaligus mantan pacarku. Jantungku berpacu dua kali lipat, pandanganku mulai kabur dan badanku bergetar hebat. Aku meraih apapun yang bisa kupegang, untuk menahan tubuhku yang terasa lemas. jadi ini alasan Mia menghindariku? dan ini alasan sikap Alex tiba- tiba berubah? hebat sekali mereka! Aku tertawa getir. Menertawakan diriku yang terlalu bodoh, hingga tak menyadari jika mereka menjalin hubungan di belakangku. Ini terlalu lucu untuk disebut sebagai drama murahan. Mia yang menyuruhku meninggalkan Alex, tapi justru dia yang merebutnya dariku? Tidak,,,aku tidak boleh menangis, ini terlalu konyol. Dadaku sakit, aku tak bisa merasakan apapun lagi, tubuhku mati rasa, hanya hatiku yang terasa perih dan sesak. Sulit berkonsentrasi, ketika raga masih berada di kantor, sedangkan pikiran dan hatiku berkelana entah kemana. Setelah menerima undangan, berkali- kali aku mencoba menghubungi Alex ataupun Mia. Berharap salah satu dari mereka ada yang memberi penjelasan, namun nihil. Tidak ada pilihan lain, selain mendatangi tempat kerja Alex, karena Mia sulit dihubungi, bahkan aku tidak tahu keberadaanya. Di kantor tempat Alex bekerja aku seperti pengemis, memohon, bahkan aku menunggu lama di lobi kantor tempat Alex bekerja. Setelah hampir satu jam, akhirnya Alex muncul dan aku segera menghampirinya. Plak,,, Satu tamparan melayang dengan keras mendarat di wajahnya, kutampar wajah Alex untuk meluapkan emosi yang sejak pagi aku tahan. "Sejak kapan?!" Tanyaku, meski suaraku tercekat di tenggorokan, aku berusaha mencari tahu. Alex tidak menjawab, ia hanya memegang pipinya sekilas, dan menarik tanganku menuju basement tempat mobilnya berada. "Masuk!" Ucapnya dingin. Aku menghempaskan cekalan lengan Alex dengan kasar, "Kenapa? kenapa kamu lakuin ini?!" Kesabaranku sudah habis, aku berteriak di iringi air mata yang mendesak dari pelupuk mata, tak bisa lagi aku tahan. "Kenapa?!" Aku memukul- mukul d**a Alex, "Kalian keterlaluan,,, apa salahku?!" Alex masih diam, bahkan dia membiarkanku memukul-mukul dadanya, meluapkan semua amarah dan kecewa. Aku menangis, tapi Alex tidak bereaksi sedikitpun, dia hanya diam seperti patung, hingga tubuhku di tarik kedalam pelukannya. Aku berontak begitu tangan besarnya memeluk tubuhku dengan kuat, tapi semakin aku meronta, Alex semakin mengeratkan pelukannya. "Kamu boleh benci, marah dan pukul aku sesukamu... aku minta maaf." Ucapnya terdengar lirih di telingaku, "Aku yang salah,,, aku benar- benar minta maaf. Tapi aku harus menikahi Mia," lanjutnya. Tapi, bukan itu yang ingin aku dengar. Aku meronta, mencoba melepas pelukan Alex. Begitu aku bisa melepaskan diri, aku menatap tajam ke arahnya, "Menikahlah, jika itu bisa membuatmu bahagia, tapi jangan pernah muncul lagi dihadapanku!" Aku segera berbalik meninggalkan Alex. Jelas sudah alasan mereka menghianatiku, mereka pasti memiliki hubungan di belakangku, dan aku tidak pernah mencurigai ataupun berpikir sampai sejauh itu. Kepercayaanku hanya dianggap angin lalu, persahabatan yang selama ini aku bangun selama bertahun-tahun, hilang begitu saja, hanya karena sebuah penghianatan. "Nay,, tunggu!" Alex meraih tanganku, tapi aku buru- buru menepis. "Jangan mendekat, atau aku akan membencimu seumur hidupku!" Ancamku, dan sukses membuat Alex diam, tidak lagi menahan langkahku. Segera mungkin aku menyetop taksi dan bergegas pulang, mengabaikan tatapan aneh orang- orang yang melihatku. Aku menangis sejadi- jadinya di apartemen, menumpahkan segala sakit dan kecewa secara bersamaan. Apapun alasan di balik pernikahan mereka, tetap saja mereka salah, tidak ada penghianatan yang dibenarkan. Mungkin jika orang lain yang merebut Alex, aku tidak akan merasa sesakit ini, tapi justru yang merebut Alex adalah sahabat baikku, orang yang sangat aku percaya, dan rasa sakitnya menjadi berkali lipat. Kulihat layar ponsel, ada beberapa panggilan dan pesan masuk, namun ada satu pesan yang menarik perhatianku, dan itu dari Mia. Hanya pesan dari Mia yang aku buka, aku hanya ingin tahu apa yang akan diucapkannya, atau pembelaan apa yang akan diucapkan. "Aku minta maaf." Hanya itu yang mampu diucapkan dari berjuta alasannya, yang dengan sengaja menghianatiku? mungkin selama ini aku terlalu lengah, tidak menyadari jika sebenarnya orang terdekatlah yang lebih berbahaya daripada orang di luar sana. Aku menganggap Mia lebih dari sekedar teman, bahkan aku menganggapnya seperti keluarga, tapi justru dia yang paling berperan membuat hatiku benar- benar hancur. Berjuta tanya yang aku ucapkan, hanya dibalas dengan satu kata maaf. Jika saja kata maaf bisa merubah semuanya, atau bisa membuat hatiku sedikit merasa lebih baik. Tapi sayangnya, maaf tidak menyelesaikan apapun dan tidak merubah apapun. Meminta maaf tanpa memberi penjelasan, hanya dilakukan orang-orang pengecut.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Everything

read
275.8K
bc

LAUT DALAM 21+

read
289.1K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
836.1K
bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
290.7K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Sweet Sinner 21+

read
879.7K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook