bc

Nikah Paksa

book_age4+
8.8K
FOLLOW
110.7K
READ
love-triangle
love after marriage
arranged marriage
arrogant
badboy
goodgirl
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Liam terpaksa menikahi Ami, cewek tomboy yang ditinggalkan Kris, kakak Liam menjelang hari pernikahan Ami dan Kris. Liam menggantikan posisi Kris. Pernikahan paksa ini semakin berwarna dengan kehadiran anak istimewa bernama Callista, yang merupakan anak Kris dengan Stella, kekasihnya. Bagaimana kisah cinta yang terbangun dari pernikahan paksa itu?

chap-preview
Free preview
What a Perfect Mess
Liam’s POV Dua hari menjelang pernikahan Kris, kakakku satu-satunya yang gantengnya nggak habis tujuh turunan, telah membuatku terasing di rumah sendiri. Bagaimana tidak? Kondisi rumah saat ini seperti taman bunga di mana banyak sekali bunga mawar berwarna putih dan pink menghiasi setiap sudut ruangan. Banyak sekali orang berlalulalang mempersiapkan segala sesuatu. Kedua orangtuaku juga super duper sibuk, sampai-sampai menyapaku saja tak sempat. Aku sebenarnya kasihan pada Kris. Dia sama sekali tidak menyukai Ami, gadis yang akan dijodohkan dengannya. Kris itu playboy bersertifikat internasional. Di usianya yang sudah 27 tahun, dia belum kepikiran untuk melepas masa lajang dan masih hobi berpetualang. Mantannya banyak, mungkin kalau dijejerkan semuanya, panjangnya melebihi jembatan Suramadu. Dia meneruskan usaha ayah di perusahaan properti. Meski dia hobi clubbing dan hidupnya seolah tanpa arah, tapi dia bisa bekerja dengan baik. Dia CEO muda yang handal mengurus bisnisnya. Jika Kris memilih meneruskan usaha ayah, aku lebih memilih bekerja sebagai dosen sekaligus berbisnis kontrakan. Kenapa aku tak memilih meneruskan usaha ayah di perusahaan properti? Itu karena aku bercita-cita menjadi dosen sejak aku kuliah. Prestasiku bagus di bidang akademis. Bahkan dulu di kampus aku dikenal sebagai aktivis yang disegani. Kecintaanku pada dunia pendidikan terutama suasana belajar di kampus membuatku tertarik untuk menjadi dosen. Banyak yang mengira seorang Liam hanyalah cowok tengil, selengekan, tidak jelas visi hidupnya dan hanya jual tampang. Mereka hanya tidak mengenalku. Aku ini tipe yang idealis dan tidak menyukai segala sesuatu yang berantakan. Aku tipe dosen yang menyukai suasana diskusi di kelas. Karena itu mahasiswa yang aktif setiap kali ada diskusi selalu menjadi mahasiswa favorit dan kupastikan nilainya pasti A atau B. Aku berbisnis kontrakan sejak awal kuliah. Alhamdulillah sekarang aku sudah memiliki lima pintu kontrakan. Tak heran di usiaku yang masih muda, 25 tahun, lulus S2, berprofesi sebagai dosen dan memiliki bisnis kontrakan, banyak gadis yang terang-terangan mengungkapkan perasaan mereka padaku. Tapi hanya satu gadis yang membuatku tergila-gila dan aku menyukainya sejak SMA, dia adalah kekasihku Lalisa. Tiba-tiba aku mendengar tangisan melengking dari kamar Kris. Aku setengah berlari ke arah kamar kakakku. Kulihat ibu tengah menangis sambil memegang secarik kertas. Ayah berusaha menenangkannya. “Ada apa bu? Kenapa menangis?” Tangis ibu terdengar sesenggukan. Betapa sakit hati ini melihat ibu sesedih ini. Entah apa yang terjadi. Ibu menyerahkan selembar kertas yang tengah dipegangnya, “bacalah ini Liam.” Kubaca rentetan huruf yang tercetak di kertas tersebut. Ayah, ibu, maafkan Kris. Kris tidak bisa menerima perjodohan ini. Kris tidak mencintai Ami. Kris juga belum siap menikah. Kris pergi untuk sementara. Aku akan pulang jika ayah dan ibu berubah pikiran untuk tidak meneruskan perjodohan ini. Kris sayang ayah dan ibu.. Anak kalian, Kris Mataku memanas membaca surat ini. Bagaimana mungkin kakakku tega melukai hati ayah dan ibu? Undangan telah disebarkan, gedung telah disewa, catering, gaun pengantin juga sudah lunas, bahkan orangtuaku sudah booked satu kamar di hotel bintang lima untuk bulan madu kakakku dan istrinya nanti, juga telah reservasi dinner di restaurant mewah jauh-jauh hari sebelumnya. Aku tak tahu kepada siapa aku harus berpihak. Pada orang tuaku yang telah membesarkanku dan merawatku dengan penuh kasih sayang atau pada Kris yang begitu tersiksa menghadapi pernikahannya yang akan diselenggarakan dua hari lagi. Aku tahu benar tipe perempuan seperti apa yang disukai Kris. Dia menyukai cewek cantik, seksi, berambut panjang, feminin dan pandai memasak, bukan cewek tomboy berambut pendek ala rambut laki-laki, berpenampilan maskulin, nggak ada sisi wanitanya sama sekali, nggak seksi dan berdada datar, kurang cantik, kurang menarik seperti Ami. Ami itu lebih cocok dibilang laki-laki dibanding perempuan. Ami yang kadang disapa Amber ini memang tak memenuhi kriteria ideal kakakku. Ibuku kembali menitikkan air mata, sementara wajah ayah terlihat merah padam karena marah. “Ayah nggak habis pikir dengan jalan pikiran Kris. Pernikahan akan dilaksanakan dua hari lagi. Semua sudah dipersiapkan. Pakai acara kabur segala. Bagaimana kita menjelaskan semua ke orang tua Ami? Bagaimana dengan keberlangsungan persahabatan kita dengan orang tua Ami dan nasib perusahaan kita? Ayah Ami adalah pemegang saham terbanyak di perusahaan kita. Bagaimana kalau dia mundur? Kris hanya membuat malu dan mencorengkan aib. Apa yang harus kita lakukan?” Ayah berjalan maju mundur sembari menyila rambutnya ke belakang. “Ayah sudah mencoba menelpon nomer Kris dan menghubungi teman-temannya?” Tanyaku dengan segala pikiran berkecamuk. Kepalaku serasa mau pecah ikut memikirkan masalah ini. “Nomornya sudah nggak aktif Liam. Ayah baru saja menghubungi Johan dan Chandra. Mereka tidak tahu menahu soal ini.” Nada bicara ayah terdengar putus asa. Aku berinisiatif menghubungi teman-teman Kris dan semua mantan-mantannya, entah via w******p, telpon maupun akun media sosial. Tidak ada yang tahu keberadaan Kris. Astaga...aku semakin pusing dibuatnya. Kris kerap membuat gempar keluarga karena ulahnya yang seringkali begitu ajaib dan unpredictable. Ayah dan ibu memutuskan untuk datang ke rumah orang tua Ami dan membicarakan solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini. Aku diajak serta. Lihatlah Kris, gara-gara tindakan bodohmu itu, sekarang aku harus dilibatkan dalam pertemuan dua keluarga untuk membicarakan hasil dari ulah konyolmu. Aku sudah mengenal Ami sejak kecil namun aku tak akrab dengannya. Kris yang lebih akrab. Pantas saja orang tuaku dan orang tua Ami menjodohkan Ami dan Kris karena melihat mereka cukup akrab. Sebelum membicarakan maksud kedatangan orangtuaku dan memperbincangkan inti pokok permasalahan, om Hanan dan tante Agatha, ayah dan ibu Ami menyambut kami ramah dengan senyum yang begitu merekah. Namun setelah ayah dan ibu menjelaskan duduk perkara yang baru saja memporak-porandakan hati kami, tampang mereka berubah seperti singa buas yang tengah kelaparan. “Ini penghinaan untuk keluarga kami. Bagaimana bisa putri kami yang baik, cantik, imut, unyu-unyu dan menggemaskan ini ditolak oleh Kris? Ami mahasiswi lulusan terbaik di universitasnya. Dia berbisnis craft dan sukses. Dia bisa menggambar, menyanyi, bermain bola, dan basket, bisa masak, peduli dengan sesama, punya panti asuhan, apa yang kurang dari dia? Dia juga punya toko craft dan sering diundang menyanyi di acara pernikahan. Dia seorang pekerja keras dan nggak pernah mengandalkan harta orang tuanya.” Suara om Hanan terdengar menggelegar dan membuat nyali siapapun menjadi ciut seketika. Jujur saat aku mendengar ucapan Om Hanan yang mengatakan Ami itu cantik, unyu, imut dan menggemaskan, aku langsung melirik Ami yang duduk di sebelah ibunya. Kucari-cari di mana letak keunyuan dan kecantikannya ini? Om Hanan mungkin perlu membuka matanya lebar-lebar, agar dia sadar seperti apa bentuk dan penampilan dari putri sematawayangnya ini. Dia ini seperti laki-laki, nggak ada cantiknya sama sekali. Tapi kuakui, aku salut dengan segala pencapaiannya di usianya yang baru menginjak 22 tahun. Ada satu pemandangan yang membelalakan mataku. Gadis tomboy itu menangis? Huf, dari luar sangar tapi hati tetap Cinderella. “Maafkan putra kami Hanan. Sekarang katakan apa yang harus kami lakukan agar hubungan baik kita tetap terjaga? Sungguh kami juga tak menyangka, Kris berbuat senekat ini. Tentu Ami itu sangat istimewa, Kris saja yang bodoh karena nggak bisa melihat keistimewaan putri tunggalmu.” Ayah bicara dengan tatapan mengiba. Aku jadi tak tega melihatnya. Rasanya ingin kutemukan Kris saat ini juga dan kumaki dia habis-habisan karena mengacaukan semuanya. “Aku ingin pernikahan ini tetap dilaksanakan. Apa pun caranya jangan sampai pernikahan ini batal. Undangan sudah terlanjur tersebar. Biaya gedung, pakaian dan catering sudah lunas. Apa tanggapan orang-orang kalau pernikahan ini batal? Ini bisa merusak image keluarga dan perusahaan. Saya ingin anakmu yang lain menikahi Ami.” Tatapan om Hanan begitu menghujam sampai dasar hatiku. Aku menganga, melongo, terbengong-bengong dan kaget bukan main mendengar pernyataan om Hanan barusan. Kulirik Ami juga melompong dan sepertinya ia begitu terperanjat. Ayah dan ibuku menatapku dengan penuh pengharapan. Tanpa bicara sepatah kata pun aku bisa menduga bahwa ayah dan ibu pasti berharap aku mau menikahi gadis tomboy itu. “Bagaimana Rinto dan Marwa? Apa kalian setuju dengan usulanku?” Om Hanan menatap tajam kedua orangtuaku. Tampangnya begitu gahar. Ayah dan ibu saling berpandangan. Please ayah, ibu, jangan terima usulan om Hanan. Jangan korbankan kebahagiaan anakmu.” “Baiklah kami setuju. Liam akan menikahi Ami.” Perkataan ayahku meluluhlantakkan pertahananku. Bahkan ayah tak meminta pertimbanganku dulu. Ayah memutuskan sepihak tanpa melibatkanku. Memangnya aku boneka yang hanya diam pasrah? Seluruh sendiku serasa lemas. Aku seolah kehilangan separuh nyawaku dan perasaan ini begitu tercabik-cabik. Sakit...hancur... terluka... Ya Allah aku sudah punya Lalisa yang sangat aku cintai. Dia lebih segalanya dari Ami. Dia wanita yang anggun, cantik, seksi, pintar, model terkenal, dia lebih pantas mendampingiku. Kulirik Ami yang hanya bisa terdiam tanpa perlawanan. Aku curiga dia memang menginginkan pernikahan ini. Siapa juga yang sanggup menolakku? Aku tampan, mapan dan penuh pesona, dia pasti menyetujui usulan ayahnya yang merugikanku..sangat meragukanku. Sebelum pulang, aku minta izin untuk berbicara empat mata dengan Ami. Om Hanan dan tante Agatha mempersilakan kami untuk bicara di taman samping rumah. Wajah mereka berseri dan mata mereka berbinar, mungkin mengira aku dan Ami saling tertarik hingga meminta izin bicara berdua. Kutatap Ami sedemikian lekat. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Kenapa lo tadi nggak ngelawan? Lo emang pingin nikah ama gue kan? Kapan lagi nikah ama high quality man macam gue. Dasar lo nyari kesempatan dalam kesempitan.” Ami melotot dan menatapku seakan ingin menerkamku habis-habisan. “Siapa yang pingin nikah ama lo? Gue nggak nglawan karena gue terlalu shock dan gue nggak pernah melawan orangtua gue. Jadi orang jangan ngesok. Sok kegantengan. Gue nggak tertarik ama lo.” Ami mencecar dengan intonasi suaranya yang meninggi. “Gue emang ganteng kok, nggak sekedar ngesok. Lo nggak usah muna. Jauh di lubuk hati lo yang paling dalem macem sumur, lo itu tertarik ama gue.” Ami menyeringai, “jangan-jangan lo yang tertarik ama gue.” Aku tertawa pendek, “lo punya kaca nggak sih? Ngaca sesekali. Lo ini cewek tapi cetakan lo itu nggak ada sisi ceweknya sama sekali. d**a lo datar, tubuh lo nggak ada lekukan apapun, lo juga nggak cantik, nggak menarik, gimana gue mau tertarik? Yang ada mata gue sepet lihat lo.” Ami menatapku tajam dan tak membalasku. Sebaliknya kulihat bulir bening menggenang di sudut matanya dan ia berbalik secepatnya, lari meninggalkanku yang masih mematung. Kini aku menyadari mungkin ucapanku terlalu kasar dan menyinggung perasaannya. Ah bodo amat. Emosiku tengah labil gara-gara perjodohan s****n ini. Sungguh aku bahkan tak tahu harus melangkah kemana. Setiap jalan yang kutemui terasa buntu. ****** note : mohon maaf kalau masih ada kesalahan typo nama. Cerita ini dulu adalah fan fiction untuk Amber, L (Kim Myung Soo), dan Kris Wu, di sini harus diganti nama karakternya. Jadi mohon maaf kalau masih ada typo. Pelan2 akan saya perbaiki. Ini bukan sekuel dari Cowok Cute vs Cewek Tomboy ya, hanya nama saja yang sama.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MANTAN TERINDAH

read
6.8K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.0K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.4K
bc

MOVE ON

read
94.9K
bc

Turun Ranjang

read
578.7K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook