bc

When I Meet You

book_age18+
2.7K
FOLLOW
23.4K
READ
possessive
family
badboy
CEO
billionairess
drama
comedy
sweet
genius
office/work place
like
intro-logo
Blurb

SPIN OFF EX FIANCE

Cerita Allisia Warren dan Ellard Whalen

Akibat kesalahan fatal yang dia lakukan, Allisia Warren harus menerima kenyataan di usir kedua orangtuanya.

Allisia harus berjuang keras mencari pekerjaan. Ketika dia sudah mendapatkan pekerjaan. Allisia harus kembali berjuang menghadapi Ellard Whalen. Pria mesumm yang hampir menyeret Allisia ke ranjang saat bertemu di club malam.

Allisia ingin menyerah, namun dia tidak punya pilihan selain menerima syarat menjadi wanita Ellard Whalen.

Ketika mengetahui sisi gelap Ellard, Allisia jadi tahu apa yang harus dia lakukan. Dia bertekad untuk memenangkan hati Ellard Whalen.

Namun berhasilkah Allisia memenangkan hati Ellard ketika mantan pacar yang sangat Ellard cintai kembali kekehidupan pria itu dengan ungkapan cinta yang membuat Ellard terlena?

Cover by: Ara Shop

chap-preview
Free preview
WHEN I MEET YOU | 1
    Semenjak malam mengerikan itu, Allisia mendadak asing pada dunia yang berputar di sekitarnya. Semua hal yang tidak pernah Allisia bayangkan dalam hidupnya kini terjadi, apa yang Allisia impikan berakhir menjadi mimpi bahkan Allisia harus belajar mati-matian untuk bisa bertahan hidup dan menjalani hari-harinya. Tidak ada lagi mobil mewah. Allisia harus mempelajari bagaimana caranya naik bus, kereta bawah tanah dan taksi. Awalnya terasa sulit untuk Allisia bahkan dia sering melewati halte atau stasiun tempat pemberhentiannya karena dia mengantuk atau Allisia mendadak lupa karena belum terbiasa. Semua yang terjadi padanya terasa sangat mendadak bahkan Allisia tidak memiliki persiapan apapun untuk menghadapinya.     Allisia harus merasakan penolakan berkali-kali saat dia melamar pekerjaan, bagaimana dia di caci maki atau di rendahkan sampai Allisia menangis sepanjang malam. Dunia kejam sekarang mengelilinginya. Tuan putri yang di cintai kedua orangtuaya kini di paksa menjelma menjadi butiran debu yang tidak pernah lagi di lihat dan di segani banyak orang. Allisia hidup di dunia yang terasa sangat asing untuknya.     Allisia bahkan harus menghabiskan waktu sebulan dengan berbagai wawancara dan akhirnya dia di terima menjadi seorang karyawan magang di perusahaan properti yang tidak terlalu besar. Tidak ada gaji, mereka hanya memberi Allisia uang makan.     Kini Allisia menatap gedung pencakar langit di hadapannya. Gadis dengan setelan formal itu sesekali mengusap keringatnya. Berjalan kaki dari stasiun kemudian menaiki bus sangat menguras waktu dan tenaga Allisia. Entah sudah berapa lama Allisia menatap gedung itu. Gedung itu tampak sangat menakjubkan, berdiri dengan begitu kokoh dengan kota Manhattan yang mengelilinginya. Jantung Allisia berdetak tidak karuan, ini adalah pekerjaan pertamanya sebagai karyawan magang. Allisia harus membuat Whalen Company mau bekerja sama dengan perusahaan tempatnya bekerja.     Allisia tidak mengerti kenapa pekerjaan seberat ini di limpahkan pada manusia tidak memiliki pengalaman sepertinya. Allisia bahkan sempat menentang dengan keras, namun dia tidak memiliki pilihan apalagi pemilik perusahaan tempatnya bekerja memberikan penawaran yang sangat menggiurkan pada Allisia. Allisia akan di angkat menjadi karyawan tetap jika Allisia berhasil membuat Whalen Company bersedia bekerja sama dengan perusahaan properti tempat Allisia bekeja.     “Seharusnya mereka tidak mempercayaiku. Aku saja tidak bisa percaya pada diriku sendiri,” ucap Allisia. Dia menatap file di tangannya dengan tatapan sendu bercampur takut. Tangan Allisia bahkan sudah dingin karena gugup.     “Semangat, Sia!” seru Allisia, gadis yang dulu dikenal sebagai gadis tidak memiliki keahlian selain menghabiskan uang kedua orangtuanya itu kini harus menunjukkan kemampuan yang lain. Allisia sudah bertekad akan melakukan apapun untuk membuat seorang pemimpin tertinggi perusahaan jasa itu tidak bisa menolaknya.     “Pria tua pasti akan takhluk dengan rayuan gadis cantik sepertiku,” ucap Allisia, berusaha keras untuk menghibur dirinya sendiri.     “Jika dia menolakku, aku harus merayunya lebih keras!” seru Allisia walau dia mengerdik ngeri setelahnya. Membayangkan dirinya menggoda pria tua saja sudah membuat bulu kuduk Allisia meremang.     Gadis itu berdiri di depan lift, menunggu kotak persegi panjang itu datang menjemputnya. Allisia meremas tangannya saat lift itu bergerak lantai demi lantai. Bunyi ting membuat Allisia menahan napasnya. Gadis itu melangkah keluar dengan langkah penuh keraguan.     “Aku bisa melakukannya!”     Allisia mengusahakan senyum terbaiknya ketika seorang wanita yang terlihat sangat cantik dan penuh karismatik datang menghampirinya.     “Mrs Warren?” sapa wanita itu dengan nada sangat ramah, Allisia tersenyum sangat kaku.     “Mr Whalen sudah menunggu anda di dalam. Anda punya waktu lima belas menit dengan beliau untuk menyelesaikan segala keperluan anda,” ucap wanita cantik yang Allisia yakini adalah sekretaris dari mr Whalen itu. Allisia merasakan jantungnya semakin berdetak dengan sangat kencang. Lima belas menit? Bisakah Allisia menyelesaikan semua keperluannya dengan waktu sesingkat itu?     “Manfaatkan waktu anda sebaik mungkin, bicara langsung pada intinya. Mr Whalen sangat membenci orang yang berbicara bertele-tele,” ucap wanita itu sembari memegang gagang pintu tinggi menjulang yang terlihat sangat kokoh. Allisa lagi-lagi mengusahakan senyumnya. Allisia bahkan tidak percaya pria itu hanya memberinya waktu lima belas menit. Apakah pria tua itu benar-benar sangat sibuk?     “Thanks---“ Allisia menatap wanita cantik di hadapannya dengan penuh tanya.     “Clara,” jawab wanita itu dengan senyum menawan.     “Thanks, Clara,” ucap Allisia.     “Good luck, mrs Warren,” ucap Clara dan mendorong gagang pintu. Allisia mengangguk dan melangkah masuk dengan detak jantung yang semakin menggila.     “Anda telat satu menit tiga puluh detik, mrs Warren,” suara berat itu mengintrupsi. Allisia berhenti di tempatnya, sekujur tubuhnya mendadak kaku. Suara itu, Allisia mengenal suara itu. Rasa takut Allisia menguap begitu saja tergantikan oleh amarah yang menguasai dirinya.     Gadis itu melempar file yang sedari dia genggam keatas sofa, kedua tangannya mengepal saat melihat wajah pria yang kini menatap remeh kearahnya.     “Waktu anda tinggal tiga belas menit, mrs Warren,” ucap pria itu. Kepalan tangan Allisia semakin erat. Pria mesumm itu, kenapa pria mesumm itu tiba-tiba menjadi pemimpin perusahaan perhotelan sebesar ini?     Malam itu Allisia sedang merayakan hari kelulusan bersama teman-teman satu jurusannya. Malam itu benar-benar terasa sangat menyenangkan bagi Allisia, tawanya tidak pernah berhenti, dia merasa sangat bebas. Bayangan hari-hari menyenangkan setelah ini membuat Allisia tidak henti-hentinya tersenyum. Bahkan dia sudah merencanakan liburan ke beberapa negara yang ingin dia kunjungi, pergi berbelanja dan menghabiskan waktu di apartemennya untuk bermalas-malasan. Dia terus berjoget di dance floor bersama teman-temannya. Allisia berulangkali menolak ketika teman-temannya menawarkan minum padanya karena Allisia sudah tahu akhirnya akan seperti apa. Stephen Warren pasti akan marah besar kalau tahu Allisia mabuk. Bahkan untuk menghindari tawaran minuman dari teman-temannya Allisia sedikit menjauh sampai dia bertemu dengan pria mesumm yang tiba-tiba menarik tangannya, membawa Allisia ke sisi lain night club itu kemudian mengungkung Allisia dengan tangan yang terulur disisi kanan dan kiri tubuh Allisia. Allisia melotot menatap pria gila di hadapannya.     “Kau membuatku menunggu terlalu lama, Sayang,” bisik pria itu di kuping Allisia. Allisia mengerdik ngeri, bulu-bulunya meremang saat jari-jari kekar pria itu menelusuri tulang rahangnya kemudian mengelus dengan pelan sudut bibir Allisia dengan gerakan menggoda.     Sayang? Bahkan Allisia tidak akan pernah tertarik pada om-om mesumm seperti pria dihadapannya ini. Allisia berusaha dengan keras mendorong tubuh kekar di hadapannya namun pria itu tidak bergerak sedikitpun. Allisia mengerang frustasi ketika pria itu semakin merapatkan tubuhnya pada Allisia, Allisia semakin di buat ketakutan. Selama hidupnya Allisia bahkan sangat malas berurusan dengan pria. Pria itu menyebalkan dan sangat merepotkan bagi Allisia. Bagaimana mereka memaksa Allisia melakukan apa yang mereka inginkan, melarang Allisia melakukan hal-hal yang Allisia sukai, dan meminta Allisia mengabari setiap waktu. Itu benar-benar kegiatan yang sangat membosankan bagi Allisia Warren. Allisia lebih memilih tidur sepanjang hari dari pada harus melakukan hal seperti itu.     “Kau tidak boleh menolakku, aku sudah membayarmu dengan mahal,” ucap pria itu, dia meniup wajah Allisia membuat Allisia menahan mati-matian agar tidak muntah, napas pria itu benar-benar bau alkohol.     Allisa semakin di buat emosi ketika pria itu mencium sudut bibirnya, Allisia sudah tidak tahan lagi. Dengan gerakan cepat dan penuh emosi Allisia menendang aset berharga yang dimiliki pria itu membuat sang empu mengerang kesakitan, seolah tidak puas Allisia menampar wajah pria itu sekuat tenaganya sampai-sampai kini mereka menjadi pusat perhatian.     “Dengar ya, Om! Aku bukan jalangmu dan satu lagi, aku tidak butuh uangmu! Dasar pria mesumm kurang ajarr!” Allisia menatap pria itu dengan wajah merah padam, Allisia benar-benar marah, kalau bukan karena seorang teman yang menarik Allisia dari sana mungkin Allisia sudah membunuh pria mesumm itu.     Pria sialan! Pria menyebalkan yang membuat hidup Allisia berakhir seperti sekarang. Di usir oleh kedua orangtuanya dari rumah karena Allisia pulang dalam keadaan tidak sadarkan diri dan di antar oleh pria asing yang tidak Allisia ketahui sampai sekarang.     “Kita berjumpa lagi mrs warren,” ucap pria itu, dia melangkah dengan santai ke arah Allisia dengan tangan tenggelam di saku celana. Allisia masih berdiri di pijakannya. Tangannya masih mengepal dan menatap pria di hadapannya dengan tatapan tajam penuh kebencian.     “Waktumu tinggal lima menit, apa yang membuatmu mendatangiku setelah apa yang kau lakukan padaku malam itu, mrs Warren?” tanya  Ellard. Ya, pria m***m itu adalah Ellard Whalen, CEO Whalen Company, perusahaan yang bergerak di bidang jasa perhotelan dan banyak lagi bisnis-bisnis yang bergerak di bawah kendali perusahaan itu.     “Aku ingin membunuhmu!” seru Allisia, dia menarik dasi Ellard. Ellard menatap gadis di hadapannya dengan alis terangkat. Dia masih menunggu apa yang akan di lakukan oleh gadis di hadapannya ini. Allisia adalah satu-satunya gadis yang tanpa takut memperlakukan Ellard seperti ini.     “Gara-gara kemesumanmu itu aku jadi mabuk dan di usir dari rumah dan sialnya, aku harus kehilangan semua fasilitas yang aku miliki. Aku jadi kehilangan waktuku untuk bersenang-senang bahkan aku kehilangan semua temanku,” ucap Allisia, dia menarik dasi Ellard semakin kencang membuat wajah mereka semakin dekat. Ellard masih diam. Dia masih ingin tahu sejauh mana keberanian gadis ini. Bahkan Ellard mengusir Clara yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya karena mendengar keributan. Clara hanya mengangguk dan kembali menutup pintu ruangan Ellard dengan hati-hati.     “Kau benar-benar dalam bahaya mrs Warren, waktumu tinggal satu menit lagi,” ucap Ellard. Dia menyeringai di depan wajah Allisia.     “Presetan dengan pekerjaan menyebalkan itu. Aku benar-benar ingin balas dendam padamu!” seru Allisia. Dia memukul lengan keras Ellard sekuat tenaganya namun Ellard masih bersikap biasa saja seolah tidak terpengaruh sedikitpun dengan apa yang Allisia lakukan padanya.     “Gara-gara kau yang menggangguku malam itu, aku sekarang harus belajar dengan keras bagaimana caranya menggunakan bus, kereta bawah tanah dan cara memesan taksi. Aku juga harus bekerja dengan keras untuk mendapatkan pekerjaan dan kenapa di hari pertamaku bekerja aku harus bertemu dengan pria mesumm sepertimu, hah! Kenapa dunia tiba-tiba sangat kejam padaku, aku tidak pernah melakukan kesalahan apapun di masa lalu. Aku hanya membuat orangtuaku merasa bangga karena berhasil menghabiskan uang mereka tanpa mereka suruh!” seru Allisia mengungkapkan apa yang ingin dia ungkapkan sebulan ini. Napas gadis itu memburu, penampilannya mulai berantakan dengan rambut acak-acakan sedangkan Ellard hanya mengangkat alisnya dan menatap geli pada Allisia.     “Waktumu habis mrs Warren, kau boleh keluar dari sini dan kau juga boleh membuat janji lagi untuk bertemu denganku. Sepertinya kau akan membutuhkan bantuanku setelah ini,” ucap Ellard. Dia mudur sedikit, menjauh dari Allisia yang masih menatap tajam padanya.     “Aku tidak akan pernah membutuhkanmu!” seru Allisia dengan penuh emosi. Dia membalikan tubuhnya dan melangkah meninggalkan Ellard.     “Mrs Warren!” seru Ellard. Allisia memutar tubuhnya dan menatap Ellard dengan sengit.     “APA!”     “Barangmu sangat merusak pemandangan. Bawa dia pergi denganmu,” ucap Ellard sambil melirik file yang tergeletak tidak berdaya di sofa ruanganya. Allisia mengangkat bahunya acuh.     “Untukmu saja, aku yakin kau akan membutuhkannya,” jawab Allisia kemudian gadis itu benar-benar hilang di telan oleh pintu ruangan Ellard.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

Si dingin suamiku

read
489.8K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

A Secret Proposal

read
376.3K
bc

His Secret : LTP S3

read
650.0K
bc

Hurt

read
1.1M
bc

Bukan Istri Pilihan

read
1.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook