CEO TAMPAN DAN GADIS MISKIN

CEO TAMPAN DAN GADIS MISKIN Prolog Dear diary … hari ini terasa sangat panas dan melelahkan. kue kue yang aku jual masih banyak yang belum laku. aku harus tetap semangat. semangat untuk menggapai cita cita ku menjadi dosen. semoga semua akan terasa indah pada waktunya. "Kak beli kue nya dong." Pembeli membuyarkan lamunan Karina untuk menulis di buku hariannya. "Oh ya, Dek. Mau beli yang mana?" Karina kemudian menghampiri pembeli tersebut untuk melayaninya. *** Nama nya Karina Larasati. Perempuan yang sudah tiga bulan menamatkan pendidikannya di Strata Satu. Ia termasuk lama menamatkan pendidikannya. diusia nya yang ke dua puluh lima tahun barulah Karina berhasil menyelesaikan S1 nya. Karina harus berjuang keras agar bisa mengenyam bangku kuliah. Ia bukanlah dari keluarga mampu. keluarganya hidup di desa, di kaki gunung sebagai petani. Karina harus berjuang keras agar dapat sejajar dengan mahasiswa lainnya. Ia tidak ingin kehidupan keluarganya yang miskin menjadi hambatan untuk memperoleh bangku pendidikan. Karina adalah sulung dari tiga bersaudara. yang semuanya perempuan. Adik keduanya sudah menikah di usia dua puluh dua tahun. Sedangkan adik ketiganya, Karina dengar juga akan dilamar kekasihnya, tetapi Karina sendiri diusia yang sudah dua puluh lima tahun belum ada tanda tanda akan menyusul adiknya. Karina tidak ambil pusing tentang itu. Namun ibunya yang selalu bertanya dan menyuruhnya pulang untuk menikah dengan pilihan keluarganya karena sampai sekarang Karina belum juga menemukan tambatan hatinya. Mengapa harus berjualan kue keliling? karena di kota besar seperti ibukota sulit untuk mendapat pekerjaan yang bagus. Banyak sarjana yang menganggur. Karina sudah beberapa kali melempar lamaran pekerjaan ke sejumlah perusahaan dengan titel sarjana nya namun belum ada satupun perusahaan yang menerimanya. Akhirnya demi kelangsungan hidup dan mengumpul biaya buat kuliah S2 nya Ia rela berjualan keliling. Banyak orang yang memandang sebelah mata kegiatan jualan kelilingnya. Namun Karina cuek saja dan menjalaninya dengan senang hati. Bermodal motor matic yang di beli secara kredit, ia bisa menjajakan dagangan kue nya kemana pun, dan jangan salah bila semua laku Karina bisa sehari mengantongi tiga ratus ribu cukup lumayan buat menabung untuk pendidikan S2 nya. Soal asmara Karina bisa dibilang nelangsa. Ia beberapa kali jatuh cinta mungkin sudah lebih dari sepuluh kali ia menyukai pria namun semua cintanya bertepuk sebelah tangan. Karina bahkan pernah menyatakan cinta ke temannya ketika kuliah namun lagi lagi ia harus kecewa karena lelaki itu tidak punya rasa padanya. Karina tidak putus asa ia terus membuka hatinya untuk beberapa pria yang dianggapnya istimewa dan kemudian ia harus menelan kekecewaan karena tak ada satupun dari mereka yang membalas cintanya. Hingga akhirnya suatu hari dia punya kekasih. Karina mencintai lelaki itu dengan sepenuh hati namun wanita itu harus menelan pil pahit karena dia hanya di manfaatkan saja demi sebuah tugas kuliah dan beberapa kali uang nya di kampung di pinjam sang kekasih dengan berbagai alasan untuk menipu. Kenyataan pahit yang harus Karina terima saat lelaki itu menjalin hubungan dengan sahabatnya sendiri. Karina merasa hancur dan berada di persimpangan rasa. Menerima kenyataan itu dia mati rasa, kecewa bahkan sedih. Karina mulai membenahi diri. Dia merubah total penampilannya dengan berhijab sekaligus menutup segenap hatinya pada semua lelaki. Dalam pikirannya sendiri adalah suatu yang indah. Apapun di lakukannya sendiri dan tak butuh lelaki dalam hidupnya. Dear Diary … Hati ku sudah ku tutup untuk pria manapun. Apakah suatu hari aku akan menikah? Entahlah, penampilan ku sekarang sangat ku yakini tidak akan ada lelaki yang mau berteman apalagi dekat denganku. Apakah hatiku sakit? Tentu saja, perasaanku hampa namun keyakinan yang ku ciptakan sendiri membuat aku hidup dengan lebih baik. Aku bisa melakukan aktivitasku tanpa berpikir tentang asmara dan hubungan cinta. Cinta di hatiku sudah mati. Aku akan hidup dengan caraku. Setetes embun jatuh membasahi wajahnya, menitik ke buku harian yang ditulisnya. Karina akan menjadi wanita kuat berhati baja agar kehidupannya lebih baik setiap harinya.