bc

Boss itu JodohKu season 1

book_age16+
3.5K
FOLLOW
32.1K
READ
love after marriage
arranged marriage
sensitive
CEO
boss
mafia
drama
bxg
like
intro-logo
Blurb

MATURE CONTENT, DIMOHON KEBIJAKSANAAN PEMBACA.

Kehadiran Rayhan membuat warna berbeda di dalam kehidupan Moya. Kedekatan mereka sudah terencana dengan sangat baik oleh beberapa pihak, termasuk Rayhan sendiri.

Keduanya sudah dijodohkan sebelumnya, hanya karena keinginan Moya untuk hidup mandiri, dan memilih pasangan sendiri. Akhirnya Eliot merencanakan semua itu bersama Rayhan.

Bagaimana usaha Rayhan untuk meyakinkan Moya?

Apakah Moya akan menerima Rayhan karena cinta, atau karena keegoisan?

Season pertama dari seri Boss itu JodohKu.

He's My Mobster adalah seri ke dua dari Boss itu JodohKu.

Boss itu JodohKu season 3 dan 4 adalah seri terakhir.

- Selamat Membaca -

chap-preview
Free preview
Part 1
"Ayah, aku tak ingin di jodohkan! Aku akan memilih sendiri siapa lelaki yang pantas untukku!" protes Moya. " Sayang ... Ayah sudah berjanji pada seorang teman! Jangan egois ,Moya" "Ayah yang egois! Ayah tak pernah mengerti Moya! Lebih baik Moya pergi dari rumah dari pada harus menurut pada Ayah! " Moya nampak geram dengan keputusan Ayahnya yang secara sepihak. Meski semua itu demi kebaikan Moya ,dan bisnis keluarga, tetapi Moya dengan jelas menolaknya. Lelaki yang tak pernah Moya temui, tiba-tiba akan menjadi calon suaminya. Ayahnya sangat tau sifat keras kepala Moya datang dari dirinya. Jadi ia tak akan menahan anaknya untuk tidak pergi. " Sayang, jangan begitu dong. Gak kasihan sama mama?" " Mama sama aja! Mama cuma peduli bagaimana perasaan Papa! Bukannya mikir gimana, Moya!" Sekali lagi moya dibuat kesal. Sekarang dia benar-benar akan keluar dari rumahnya dan hanya membawa uang tabungan yang selama ini dimilikinya. Moya memutuskan untuk membeli apartemen biasa yang bisa ia tempati sendiri tanpa ada campur tangan orang tuanya. "Tempat tinggal sudah, sekarang tinggal pekerjaan yang harus aku cari!" gumam Moya. Moya memilah lowongan pekerjaan yang muncul di layar ponsel miliknya. Dan dia sangat tertarik untuk menjadi seorang sekretaris pada salah satu perusahaan itu. " Dapat! Perusahaan ini ada di selatan apartemen-ku, aku akan mencoba melamar di sana besok!" celoteh Moya. Persiapan untuk bekerja sudah Moya siapkan sejak lama. Moya sangat senang segalanya berjalan lancar. Dia merasa sangat beruntung kali ini, tetapi ... rasa ragu dengan pekerjaan yang akan ia datangi mucul. Akhirnya Moya memberi semangat pada dirinya sendiri. " Semangat! Harus bisa!" ucap Moya pada diri sendiri. *** Sekarang dia berada di sebuah perusahaan yang memiliki 20 lantai menjulang tinggi ke atas. Moya menuju resepsionis ,dan bertanya ruangan bagian HRD ada dimana. Karyawan di sana menunjukkan pada Moya bahwa ia harus menuju lantai lima belas untuk bertemu kepala HRD, dan melakukan interview disana. " Baiklah, aku pasti bisa! Sekarang mari menuju lift dan melihat bagaimana keberuntunganku hari ini!" gumam Moya pada dirinya sendiri. Moya berjalan menuju lift , disana sudah banyak sekali pegawai yang akan naik ke atas. Moya melihat ada satu lift yang tak digunakan, dan ia melihat sepertinya lift itu berfungsi. Moya berjalan ke arah lift itu dan menekan tombol Up , benar berfungsi. Moya tersenyum senang, seakan dewi fortuna sedang memihaknya. Saat masuk kedalam lift tiba-tiba datang tiga orang berdiri di depan lift itu. " Hei, kamu! Apa kamu karyawan baru? Apa kamu tidak tahu ini lift untuk siapa?" tanya seorang lelaki dengan badan kekar di belakang Moya. "Yang aku tau ini lift untuk naik, lift yang akan mengantarkan aku pada wawancara hari ini!" jawab Moya sedikit kesal. "Dasar tak tau diri! Kamu-." Ucapannya tertahan oleh seseorang di belakangnya. "Sudahlah, ayo kita juga masuk! Aku masih banyak pekerjaan!" ucap lelaki itu. "Coba kau dengar temanmu itu! Dia benar. Aku juga akan terlambat jika kamu mengajak aku berdebat!" Moya mulai kesal karena terlalu lama tertahan. Lift akhirnya menuju lantai atas, Moya berhenti di lantai 15 sedangkan ketiga lelaki yang bersamanya tadi masih menuju lantai 17. Moya berjalan menyusuri lorong disana, sambil mencari ruangan dengan tulisan HRD. "Akhirnya ... ketemu juga, " ucap Moya. Tok ... Tok ... Tok ... "Masuk!" Suara itu terdengar dari dalam ruangan. "Permisi ... saya Moya yang akan wawancara disini, saya ingin mengisi posisi sebagai sekertaris" "Baiklah, aku lihat dulu resume nya!" Kepala HRD seorang perempuan cantik dan terlihat sedikit jutek. Dia melihat resume yang diserahkan Moya. Cukup lama hingga akhirnya keheningan itu pecah karena suara telepon. "Ya, Baik pak! Baik, saya mengerti!" Kepala HRD itu melihat ke arah Moya, dan memperhatikan Moya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ia berdeham dan melanjutkan pembicaraan dengan Moya. " Baiklah, kau bisa bekerja mulai besok. Ruanganmu ada di lantai 17, kau sekertaris CEO disini namanya Pak Rayhan Yasa Gavin. Untuk selanjutnya kau bisa tanyakan pekerjaanmu pada Asistennya di lantai 17 besok, nama Asistennya Pak Yuan, " jelas Kepala HRD itu. "Terima kasih banyak, maaf untuk gaji yang diberikan apa aku bisa mengetahuinya?" " Tentu, gajimu sebagai sekretaris adalah 20 juta, belum termasuk tunjangan lain dari CEO ,nanti akan ada slip saat kau menerima gaji bulan depan!" "Terima kasih banyak, saya permisi dulu kalau begitu." " Tunggu, aku lupa memberitahukan padamu! Besok pakai lift karyawan! Jangan pakai lift yang tadi! Itu lift khusus CEO!" Moya membulatkan matanya karena kaget, ia merasa malu sebab sudah marah pada lelaki yang bersamanya di lift. Dan Moya tersadar bahwa sepertinya salah satu dari tiga lelaki itu adalah CEO di perusahaan ini. Betapa bodohnya ia sudah bersikap kasar tadi. Moya mengangguk dan keluar dari ruangan HRD. " Wanita itu sudah pergi pak, besok ia akan mulai bekerja di depan ruangan Pak Ray, Pak Yuan tenang saja, resumenya bagus sekali" HRD itu sedang berbicara via telepon dengan Asisten Yuan. Moya berjalan pulang menuju apartemennya, ia sangat senang karena dewi fortuna sangat berpihak padanya hari ini. Gaji yang akan di berikan juga tinggi, bahkan itu hanya gaji untuk masa percobaan selama 3 bulan kedepan. Sebelum pulang Moya berbelanja terlebih dahulu, ia baru saja ingat bahwa ditempatnya tak ada makanan apapun. Moya berbelanja sayuran, protein, dan camilan untuknya dirumah. "Hah bosan sekali, sepertinya tidak ada yang merindukanku !" Moya merasa kesepian di saat sendiri. Ponsel Moya berdering , seseorang sedang meneleponnya. Moya melihat kearah ponselnya dan terdapat nama sahabatnya disana, Airin. ' Hi babe, gimana kabar?' ' Masih hidup ternyata ! Ada apa nyariin aku?' ' Jangan gitu dong ,Moy! Aku kan juga sibuk dengan pekerjaanku! Kamu dimana sekarang? Aku main kesana ya?' 'Aku di apartemen, cepat kemari dan bawakan makanan kesukaanku!' 'Siap sayang!' Sedikit kesal namun juga senang, akhirnya ada yang peduli dengannya. Moya memang memiliki banyak teman karena sifatnya yang ceria dan tidak arogan. Airin datang dengan banyak bingkisan makanan yang memang disukai Moya. Moya menyambut bingkisan itu dengan sangat senang, ia menceritakan semuanya pada Airin. Airin menanggapi dengan senang mengenai nasib baik yang diterima sahabatnya itu. Mereka mengobrol hingga larut malam, kebiasaan wanita jika sudah bertemu dengan yang namanya gosip dan pembicaraan mengenai kehidupan pasti akan lupa waktu. Hari itu memang dilewati Moya dengan sangat baik, namun ia tak tau akan ada apa esoknya. Airin pulang kerumahnya yang lumayan jauh dari apartemen Moya, meski sudah menawarkan untuk menginap, namun Airin juga ada pekerjaan esok hari. Moya hanya berguling-guling di atas ranjangnya, ia tak bisa memejamkan matanya karena terlalu senang. Bagaimana tidak, beberapa hari ini ia sangat beruntung sekali. Meski ia harus jauh dari keluarganya. Namun ia menikmatinya. Moya memutuskan untuk membuat secangkir coklat panas agar rileks, dan juga untuk menghilangkan kegelisahannya.  "Ahh ... nyaman sekali. Tak sabar menunggu hari esok," gumam Moya. Kini ia siap pergi tidur dan bermimpi indah. Segala keperluan untuk esok juga sudah siap. Moya hanya berharap tidak kesiangan saat bangun esok hari. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Fake Marriage

read
8.4K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.8K
bc

Marrying Mr. TSUNDERE

read
380.2K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

RAHIM KONTRAK

read
418.1K
bc

I Love You, Sir! (Indonesia)

read
260.3K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook