bc

LOVE IN VENICE

book_age0+
5.0K
FOLLOW
55.6K
READ
love after marriage
arrogant
goodgirl
CEO
boss
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Arkana Nuraz Aryasatya. Melarikan diri ke Italia. Tempat yang asing untuknya.Jauh dari kedua Orang tuanya, karena satu alasan. Dia tidak mau dijodohkan. Dengan dalih ingin menekuni pendidikan Manajemen di Universitas terbaik di sana. Tapi takdir tetap mempertemukan dengan jodohnya.

Oceania. Sudah tahu kalau dia dijodohkan sejak menghirup nafas di bumi ini. Dan mendekati usianya untuk menikah akhirnya dia nekat liburan ke Venesia. Melarikan diri sejenak dari calon suami yang belum dan tidak mau menikah dengannya. Oceania ingin fmendapatkan suami atas pilihannya sendiri. Dan Di Venesia lah dia menemukan suami idamannya. Tanpa diketahui mereka berdua takdirlah yang membuat semuanya menjadi mudah.

apakah mereka akan menerima setelah mengetahui yang sebenarnya? Atau benih-benih cinta itu akan berkembang menjadi bunga atau racun? Ikuti kisahnya di sini.

chap-preview
Free preview
PROLOG
Satya membenarkan jaket jins yang dipakainya. Menatap indahnya kota Venesia. Kota yang disebut kota air ini memang sudah lama menarik minatnya. Hanya saja dia baru sempat singgah di sini. Padahal dia sendiri selama ini menuntut ilmu di Bocconi University. Universitas yang berlokasi di Milan, Italia. Salah satu universitas terbaik program studi bisnis dan manajemen Studynya yang panjang sudah berakhir. Dan beberapa minggu lagi dia sudah harus kembali ke Indonesia. Negaranya. Tempat tinggal kedua orang tuanya. Satya akan menghadapi takdirnya. Menikah dengan wanita yang dijodohkan kepadanya sejak masih kecil. Hal itulah yang membuat Satya enggan untuk pulang. Dia membenci perjodohan itu. Sejak dia mengerti tentang hal itu, selalu saja dia mengelak. Tapi sepertinya dia memang harus kalah. "Ehm mister..." Satya tersadar dari lamunannya. Seorang wanita tiba-tiba ada di sampingnya dan membuat Satya mengernyitkan kening. Wanita itu memakai syal putih dan jaket tebal. Padahal ini bulan Mei. Dalam artian ini masih musim semi di Venesia. Cuaca hangat tidak dingin. Rambut wanita itu tak terlihat karena tertutup topi rajut yang membuat wajahnya makin terlihat mungil. Satya diam saja. Dia tidak terlalu bersimpati dengan seorang wanita. Terkecuali mami dan adiknya. Dua wanita yang sangat dijaga dan di sayangnya. "Ehm mister... where are you from? Do you speak English?" Satya kembali mengernyitkan keningnya semakin dalam. Menatap wanita yang benar-benar salah kostum di hadapannya. Apalagi ini masih siang. Dia membalikkan tubuhnya. Berniat untuk meninggalkan wanita yang hampir tenggelam di balik syal putihnya itu. Yang terlihat hanya mata dan juga hidung mungilnya saja. Tapi tangannya tiba-tiba di tarik oleh wanita itu. Membuat Satya mengibaskannya dengan cepat. Membuat wanita itu hampir terjatuh. Satya menggelengkan kepalanya. Tapi sempat mendengar umpatan wanita di depannya. "Aduh. Sombong banget sih. Cuma mau nanya kok." Dan hal itulah yang membuat Satya langsung menatap wanita yang kini sedang membenarkan syalnya lagi. Tinggi wanita itu memang tidak lebih darinya. Tapi untuk seukuran wanita dia termasuk tinggi. "Kamu ngomong apa barusan?" Satya melangkah maju dan kini menatap wanita itu lekat. Mata wanita itu membulat. Bibirnya yang terlihat dari syal yang melorot hampir terlihat membuka lalu menutup lagi. "Waaa kamu dari Indonesia ya? Aiihh senangnya. Selamat aku." Tiba-tiba wanita itu menggenggam jemari Satya dan mengibas-kibaskan dengan cepat. "Lepaskan!" Satya mencoba melepaskan genggaman tangan wanita itu. "Aih sombong. Sama-sama makan nasi aja. Orang Indonesia kan?" Wanita itu mencondongkan diri ke depan. Lalu menatap Satya lekat.  Arkana hanya mengangkat alisnya. "Maaf. Kita tidak kenal." Dia sudah terlalu malas menanggapi orang asing. Tidak suka. Ini liburan terakhirnya di Venesia. Sebentar lagi dia akan pulang ke Indonesia. Dan tidak mau di ganggu oleh siapapun. "Makanya kenalan. Aku Dewi." Wanita itu mengulurkan tangan yang tampak memakai sarung tangan itu. Dan Arkana makin di buat bingung. Wanita di depannya ini memang benar-benar salah kostum. "Aku tidak berniat berkenalan." Satya akhirnya melangkah mundur tapi wanita yang memperkenalkan diri dengan nama Dewi itu kini melangkah maju. "Owh ok. Jadi langsung aja ya. Tolongin aku ya. Pingin naik gondola. Tapi aku udah ditinggal rombongan. Padahal kan naik gondola itu 80 euro. Dalam artian satu juta. Ya mana bisa aku bayar. Dompetku aja ilang jatuh ke air. Jadi yang ada di kantong cuma 200 ribu rupiah. Mau dong temenin naik gondola. Tapi situ yang bayar. Ya ..ya...ya..." Satya makin dibuat kesal dengan celotehan wanita yang mengaku dari Indonesia itu. "Sorry. Aku tidak berminat." Satya membalikkan tubuhnya. Membenarkan tas ranselnya dan kini melangkah lagi. Tapi tiba-tiba dia mendengar rintihan wanita itu. "Aduuhhh...ahhh sakit." Satya  menghela nafasnya. Kenapa harus hari ini dia bertemu dengan Wanita ini? Akhirnya Satya membalikkan badannya. Lalu menatap wanita yang kini sudah bersimpuh di bawah. Dan memegang perutnya. Satya melangkah mendekatinya. Dengan malas membungkuk di depan Dewi. "Sakit?" Dewi mengangkat wajahnya dan tampak menganggukkan kepala. "Lapar." Satya kembali menghela nafas. Hari ini rupanya hari sial.        

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Satu Jam Saja

read
593.3K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.1K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.0K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

Marry The Devil Doctor (Indonesia)

read
1.2M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook