bc

Gadis Muda untuk Tuan Duda

book_age18+
118
FOLLOW
1K
READ
goodgirl
CEO
drama
comedy
sweet
humorous
like
intro-logo
Blurb

Bagi lelaki lain, menikahi gadis muda adalah keinginan besar mereka, tapi tidak dengan Rayyan, duda berumur 32 tahun yang di paksa oleh ibunya supaya menikahi Mayra.

Mayra gadis berumur 19 tahun dan bekerja sebagai guru PAUD sekaligus pengasuh anaknya Rayyan, Asyifa yang berumur 4 tahun.

Asyifa, tidak mau belajar dengan guru mana pun, hingga akhirnya bertemu dengan Mayra yang sangat menyukai anak-anak, hingga akhirnya mereka sangat dekat.

Melihat kedekatan Mayra dan Asyifa, Ibunya Rayyan meminta Rayyan supaya menikahi Mayra sebagai ibu sambungnya Asyifa, akankah permintaan ibunya Rayyan terwujud?

chap-preview
Free preview
1
Rayyan, seorang Duda kaya raya berumur 32 tahun, berwajah tampan, berkulit putih, perut sixpack yang dibalut dengan kemeja berwarna hitam terlihat ngepas di badannya, dia baru saja turun dari mobil mewahnya dan berjalan dengan langkah tegap masuk ke dalam restoran terkenal di kota tersebut. Pancaran auranya yang berkarisma membuat siapa saja yang menatapnya akan merasa takjub. Dia mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan fokus menatap layar ponsel sambil terus berjalan menuju meja paling belakang yang biasa dia tempati. Dia lebih suka ketenangan dan tidak suka di ganggu, apalagi saat ini, dia baru saja gagal memasarkan produk terbarunya, membuat suasana hatinya kacau. Bruk! “Aww!” seru seorang gadis berambut lurus yang diberi cat tipis berwarna coklat s**u, kulitnya yang putih, dengan bibir yang di poles dengan lipstik warna pink natural, matanya yang agak sipit membuat dia terlihat seperti wanita berketurunan blasteran, padahal aslinya dia gadis pribumi. Dia bernama Mayra, yang bisa ditaksir umurnya sekitar 19 tahun, dia mengenakan kaos lengan pendek yang over size dengan jins yang hanya sebatas lutut. Mayra hampir terjatuh karna kaget, tapi dia segera pegangan pada pinggang Rayyan yang ada di hadapannya, dan begitu sadar dia memegang lelaki yang tidak di kenalnya, dia langsung melepaskan pegangannya saat itu juga. Mayra mengelus kepalanya, sedangkan Rayyan menggemeretuk giginya melihat ponselnya yang melayang begitu saja ke lantai karna ulah Mayra. Mayra tidak sengaja menjatuhkan ponsel milik Rayyan karna berdiri dengan tiba-tiba setelah mengikat tali sepatunya, kepalanya Mayra menyundul sikunya Rayyan hingga ponsel di tangan Rayyan lepas dan jatuh begitu saja. “Maaf Bang, maaf, saya tidak sengaja,” ucap Mayra sambil berusaha menjangkau ponsel milik Rayyan, tapi sialnya, Rayyan juga ikut menunduk membuat dua kepala tersebut terantuk dan kali ini mereka sama-sama mengelus kepala mereka masing-masing. “Bang, bang! Bang kepalamu!” desis Rayyan sambil mengelus pelipisnya. Dia meraih ponselnya dengan cepat dan langsung memasukkannya ke dalam kantong celananya sambil menatap Mayra dengan memicingkan matanya. “Kan saya sudah minta maaf, kenapa harus marah? Dasar lelaki payah!” ucap Mayra ikutan kesal, kemudian berlalu pergi dari hadapan Rayyan. “Apa?!” erang Rayyan mendengar ucapan Mayra, tapi percuma, Mayra sudah pergi dan Rayyan tidak berniat mengejar gadis itu. Rayyan menatap Mayra yang berlalu dari hadapannya dengan jengkel. “Bang, Bang! Emangnya dia gak bisa panggil dengan panggilan yang lebih sopan untuk orang yang lebih tua dari dia! Anak jaman sekarang benar-benar gak ada sopan santun sedikit pun!” gerutu Rayyan sendirian sambil memilih kursi untuk dia tempati, menurutnya, panggilan Mas lebih cocok untuk dia. Rayyan mengeluarkan ponselnya dan menyalakannya. “Apa? Ponsel gua pecah layarnya? Astaga! ... ini semua gara-gara gadis itu! Aku harus mengejarnya dan memintanya untuk bertanggung jawab!” ucap Rayyan dengan emosi. Dia bergegas keluar dari restoran untuk mengejar Mayra yang belum pergi terlalu jauh. “Hei kamu!” ucap Rayyan sambil menarik tangan Mayra yang berdiri di pinggir jalan sedang menunggu taksi. Rayyan yang sedang jengkel, menarik tangan Mayra dengan kuat hingga Mayra terpental ke hadapan Rayyan, bahkan menubruk tubuh Rayyan membuat Rayyan hampir terjungkal ke belakang, dia segera memeluk tubuh Mayra untuk menyeimbangkan tubuhnya sendiri. “Rayyan, kamu sedang apa sama- ....” Suara lelaki menyapa Rayyan dengan kalimat yang menggantung, dia sukses mengagetkan Rayyan yang sedang memeluk Mayra dan begitu melihat siapa yang memanggilnya, Rayyan segera melepaskan tubuh Mayra sampai-sampai Mayra hampir terjatuh, tapi untungnya dia dengan cepat menyeimbangkan tubuhnya sendiri. “Eh Ferdi, Kino, ka-kalian sedang apa di sini?” ucap Rayyan dengan terbata-bata dan salah tingkah. Ferdi menatap Mayra dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu menarik tangan Rayyan untuk ikut dengannya menjauh dari tempat tersebut, Kino ikut juga bersama mereka, kecuali Mayra yang menatap ketiga lelaki itu dengan tatapan bingung. “Ray, kami tahu kamu kesepian, tapi tidak begini juga cara melampiaskannya,” ucap Ferdi yang berhasil membuat ekspresi kaget di wajah Rayyan. “Ma-maksud loe?” tanya Rayyan dengan muka bingung. “Gua tahu Ray, hidup menduda itu sangat menyiksa, karna selama ini loe fokus ngebesarin anak loe dan bekerja keras untuk dia, sampai-sampai loe tidak ada waktu untuk mencari sosok pengganti almarhumah dengan wanita yang setara sama loe, gua paham banget itu, pahaaammm banget! Tapi jangan sampai rasa kesepian loe membuat loe jadi sugar daddy, itu memalukan sekali Ray!” ucap Ferdi membuat mata Rayyan membelalak. “Loe ngomong apa sih? Gua gak ngerti,” sahut Rayyan polos, meminta penjelasan mendetail pada Ferdi supaya tidak salah menerka-nerka. Ferdi mengusap wajahnya, dan Kino menepuk bahunya Rayyan dengan sedikit cengkeraman di bahunya. “Yang Ferdi bilang itu benar, kalo loe udah mau nikah lagi, kita-kita bisa kenalin loe sama perempuan yang sesuai sama loe, kita akan pilih perempuan yang benar-benar baik untuk loe dan anak loe, percayakan itu pada kami, asalkan loe tidak jadi lelaki nakal yang memacari bocah seperti bocah tadi,” sambung Kino membuat Rayyan mengerti arah pembicaraan mereka. Ferdi mengangguk-angguk setuju dengan pernyataan Kino, kali ini Rayyan yang mengusap wajahnya dengan frustrasi karna temannya sudah membuat statement sendiri tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. “Jadi maksud kalian berdua gua ini ....” Rayyan tidak lagi melanjutkan kalimatnya, dia sudah duluan merasa kesal sebelum meneruskannya. “Jangan marah, ini untuk kebaikan loe, kita ini sahabatan sudah lama, loe gak usah tutupin hal yang memang wajar untuk lelaki dewasa seperti kita, hanya saja caranya yang salah,” ucap Ferdi yang memang paling bijak dalam menasihati dari mereka bertiga. Rayyan memijat keningnya, bukannya merasa lebih baikan setelah mendengar kalimat bijaknya Ferdi, tapi Rayyan malah makin kesal karna merasa di permalukan oleh Ferdi dan Kino, padahal saat itu tidak ada orang lain selain mereka bertiga. “Sudah selesai kan ngomongnya?! Kalau begitu gua pergi dulu!” ucap Rayyan. Rayyan berlalu pergi begitu saja dari hadapan temannya dengan wajah kesal. “Apa mereka bilang? Gua sugar daddy?! Yang benar saja! Sialan! Untung mereka yang ngomong, kalo orang lain sudah gua kasih pelajaran biar tidak bicara seenaknya!” gerutu Rayyan sambil mengusap kepalan tangannya dengan geram. “Ada apa memanggil saya kembali?” tanya Mayra yang sudah berdiri di hadapan Rayyan dengan tiba-tiba, dia sukses membuat jantung Rayyan serasa copot karna kaget. “Kamu!” Rayyan berucap dengan ringis setelah mengelus dadanya karna kaget. “Kamu tau tidak? Gara-gara kamu, teman-teman saya menganggap saya su- ....” Rayyan menghentikan kalimatnya, dia tidak mungkin mengatakan kalimat yang disematkan oleh temannya untuk dirinya pada Mayra, itu sama saja dengan mempermalukan dirinya sendiri. “Su ... apa?” tanya Mayra dengan raut wajah penasaran, kedua keningnya saling bertautan. “Ah sudah, lupakan yang itu! Itu bukan urusanmu! Urusanmu ini!” jawab Rayyan sambil memperlihatkan layar ponselnya yang retak pada Mayra. Mayra segera meraih ponselnya Rayyan, “Ya ampun, ini pecah gara-gara tadi?” tanya Mayra sambil mengelus layar ponsel milik Rayyan dan melihatnya bolak-balik untuk mengecek lecet yang lainnya. Ferdi dan Kino kembali ke tempat semula, mereka hendak masuk ke dalam restoran, mereka kembali melihat Mayra dan Rayyan sedang berduaan. “Apa dia membeli ponsel yang sama dengan yang dia pakai untuk bocah itu?” tanya Kino pada Ferdi, dia sengaja menaikkan nada suaranya supaya terdengar oleh Rayyan. “Sepertinya, mungkin dia sedang mabuk cinta makanya tidak bisa dinasihati,” jawab Ferdi, lalu mereka pergi masuk ke dalam restoran. Rayyan mengerang kesal, tapi masa bodoh dengan ocehan mereka untuk sementara, karna dia harus memberi peringatan untuk gadis di depannya. “Mereka sedang membicarakan siapa? Apa mereka membicarakan kita?” tanya Mayra sambil melihat sekelilingnya, mencari sumber yang menjadi topik pembicaraan Ferdi dan Kino. “Mana aku tau! Bukan urusan aku dan bukan urusan kamu juga! Urusan kamu perbaiki ini!” sahut Rayyan yang kembali menunjuk ponsel yang masih berada di tangan Mayra. “Tapi itu kan orang yang tadi bicara sama kamu, dan di sini tidak ada siapa-siapa selain kita berdua, apa mereka menggosip untuk kita? Ah, begitulah lelaki di daerah sini, suka menggosip kayak ibu-ibu, memalukan!” ucap Mayra dengan ujung bibir yang dinaikkan sebelah. Rayyan menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan ke udara, kemudian menarik ponselnya dari tangan Mayra dengan sekali sentakan. “Lebih memalukan lagi karna harus berurusan dengan perempuan seperti kamu!” jawab Rayyan lalu pergi menuju parkiran untuk mengambil mobilnya, dia sudah lupa dengan niatnya yang datang ke sana karna lapar. “Apaan sih?! Tadi kenapa di samperi lagi dan nunjuin ponselnya yang retak kalo ujung-ujungnya pergi gitu aja?! Dasar lelaki aneh!” gerutu Mayra sambil menghentikan angkutan umum yang lewat, dia tidak mungkin menunggu taksi lagi, takut telat sampai ke rumah. “Tapi gak apa-apa juga sih dia pergi, setidaknya aku tidak harus ngeluarin uang untuk bayarin servis ponsel dia,” lanjut Mayra sambil cekikan sendiri. Angkot yang dia stop berhenti tepat di depannya, dan dia segera naik untuk pulang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook