Unplanning Mariage

Sebagai wanita yang sudah menginjak umur 30 pasti pertanyaan yang sering ditanyakan orang-orang adalah kapan kamu menikah? Orang-orang di luar sana beranggapan jika wanita yang belum menikah di usia 30 tahun sering dikaTakan perawan tua karena belum juga menikah. Padahal orang-orang tak tahu pencapaian apa yang wanita itu dapatkan sehingga membuat dirinya belum menikah sampai usianya 30 tahun. Di usianya yang sudah 30 tahun wanita itu sangat sukses dengan kariernya. Bekerja sebagai chief editor di sebuah majalah fashion yang terkenal di negeri ini. Selain menjadi editor wanita itu juga mempunyai bisnis fashion yang sangat disukai oleh banyak wanita di luar sana. Yang pasti walaupun menjadi wanita single ia sudah bisa dibilang menjadi wanita yang mandiri dan mapan. Tapi itu semua tak disukai oleh keluarganya karena bagi mereka seorang wanita tugasnya adalah menjadi istri dan ibu. Dan orang-orang tak melihatnya pencapaian apa yang telah ia dapat tak begitu penting. Sebenarnya keluarga intinya tak begitu mempermasalahkan hal itu karena sebagai anak bungsu di keluarga ayah dan ibunya tak banyak menuntut soal cucu karena mereka sudah mendapatkannya dari kedua kakaknya yang sudah menikah. Wanita itu memiliki 2 kakak laki-laki yang sudah menikah. Kakak pertamanya yang bernama Brandon Dewangga adalah seorang arsitek yang terkenal karena hasil karyanya banyak disukai banyak orang. Brandon sudah menikah dengan Vira yang merupakan teman kuliahnya dan mereka sudah dikaruniai 2 anak yang lucu Cecilia dan juga Natasya. Sedangkan kakak keduanya yang juga laki-laki bernama Kelvin Dewangga adalah seorang dokter saraf yang sangat ahli di bidangnya. Kelvin juga sudah menikah dengan wanita bernama Annisa dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Mark. Kedua orang tua wanita itu pun tidak begitu menuntut jika putri bungsunya belum menikah walaupun usianya sudah menginjak usia 30 tahun. Tapi hal itu tak berlaku di keluarga dari sang ibu yang masih memiliki darah orang Jawa yang begitu kental. Di setiap ada pertemuan keluarga mereka selalu menyindir wanita itu tentang pernikahan. Awalanya wanita itu tak begitu mempermasalahkannya tapi lama-lama ia merasa sebal juga bila harus terus mendengarnya. Dari omongan-omongan itu sang ibu pun mulai menyakan padanya kapan ia akan menikah. Bahkan sang ibu juga berniat menjodohkan dirinya dengan laki-laki yang beliau kenal. Dan wanita itu adalah Renata Dewangga atau Rara begitu orang-orang memanggilnya. Rara tidak begitu mempermasalahkan jika ia belum juga menikah di usianya yang sudah matang. Baginya pernikahan bukan hal sederhana. Jika ia menikah nanti ia ingin menikah dengan laki-laki yang membuatnya nyaman. Bukan cuma sebagai suami tapi laki-laki itu bisa jadi teman dari segala situasi. Terutama teman traveling karena hobby Rara yang suka sekali traveling. Waluapun ia masih tetap melajang bukan berarti ia tidak laku karena di luar sana banyak laki-laki yang secara terang-terangan menaruh perasaan kepadanya. Dan laki-laki yang suka dengannya bukan laki-laki yang sembarangan. Mereka berasal dari keluarga yang kaya raya bahkan ada juga dari kalangan selebritis yang secara terang-terangan menaruh perasaan padanya. Tapi Rara tak merasakan perasaan kepada laki-laki itu sehingga ia memilih untuk menerima cinta mereka. Untuk saat ini fokus Rara hanya soal karier. Ia masih ingin mengembangkan bisnis fashionnya. Mimpinya ia ingin membuat baju yang bisa di pakai oleh semua orang dalam segala ukuran dan warna kulit. Ia ingin membuat baju yang bisa dipakai oleh orang yang kurus sampai orang yang gendut sekalipun. Dan mereka bisa terlihat cantik. Dan bisnis itu pun mulai ia kembangkan bersama kedua sahabatnya. Elina dan Flora. Selain keluarga kedua sahabatanya ini adalah orang paling dekat yang Rara miliki. Bisa di bilang mereka berdua tahu betul sifat dan keinginan Rara. Persahabatan mereka terjalin dalam waktu yang lama. Mereka sudah bersahabat sejak masih SD sampai saat ini. Mungkin sudah 20 tahun lamanya bersahabat sehingga mereka bisa tahu karakter masing-masing. Elina yang memiliki sikap tegas dan teliti memegang peran di bidang keuangan di bisnis yang mereka bangun. Sebagai sarjana ekonomi dan tentu saja pintar semua masalah keuangan di toko mereka Elina yang menangani dan sampai detik ini semua dapat berjalan dengan lancar. Elina sendiri sudah menikah 7 tahun yang lalu saat ia lulus kuliah dengan dosen yang mengajar di kampusnya. Kisah cinta mereka bisa dibilang unik karena mereka menjadi ajang perjodohan oleh kedua orang tua mereka. Awalnya Elina menolak perjodohan itu karena ia sangat membenci dosen yang sekarang menjadi suaminya. Tapi seiring berjalannya waktu mereka pun saling mencintai dan sekarang sudah dikarunia 2 anak laki-laki dan perempuan. Anak pertama Elina bernama Gilang berusia 5 tahun dan anak keduanya bernama Hasya yang baru berusia 3 bulan yang lalu. Sedangkan Flora yang terkenal tegas dan juga tak kenal rasa takut mengurusi bidang legal sesuai dengan pendidikannya di bidang hukum. Flora sendiri sudah menikah dengan teman kuliahnya 3 tahun yang lalu dan sudah memiliki seorang putra bernama Erick berusia 2 tahun. Memang diantara mereka bertiga hanya Rara saja yang belum menikah. Dan tak jarang para sahabatnya ini sering mengenalkan Rara dengan beberapa kenalan mereka tapi selalu saja gagal karena Rara yang tidak suka dengan laki-laki yang dikenalkan oleh para sahabatnya. Hari beranjak sore dan Rara bersiap untuk pulang kantor. Sebagi chief editor Rara tak harus selalu di kantor. Bila ada pekerjaan yang harus di selesaikan maka ia akan menyelesaikan pekerjaan itu. Tapi berhubung hari ini tidak ada pekerjaan yang deadline Rara memilih untuk pulang lebih cepat karena hari ini ia ada jadwal untuk yoga. Walaupun ditengah kesibukan pekerjaan yang harus ia kerjakan, Rara masih menyisakan waktu untuk berolahraga. Biasanya ia berenang ataupun joging. Tapi 3 bulan terakhir ia sedang senang melakukan yoga. Selain membuat badannya sehat tapi membuat pikirannya jadi lebih rileks. Jadi minimal seminggu sekali Rara selalu menyiapkan waktu untuk yoga. "Laila saya pergi dulu. Kalau kamu membutuhkan saya lagi kamu bisa menghubungi saya. Dan jika ada beberapa laporan yang harus saya periksa kamu bisa kirim ke email saya seperti biasa," kata Rara berpesan kepada Laila asistennya. "Baik mbak," jawab Laila mengerti. Setelah itu Rara pun melangkahkan kakinya menuju mobilnya dan segera ke tempat ia melakukan yoga. Sepanjang perjalanan Rara menikmati perjalannya menuju tempat yoganya. Dan setelah sampai di tempat yoga Rara segera melakukan yoga bersama mentornya. 90 menit yang dibutuhkan Rara untuk menyelesaikan sesi yoganya. Dan sekarang Rara sedang bersiap untuk ke butiknya. Tapi sebelumnya ia akan mampir ke sebuah restoran Jepang untuk membeli beberapa makanan untuk ia makan bersama kedua sahabatnya. Dengan membawa sushi yang sudah ia beli tadi tak lupa kopi untuk dirinya dan Flora sedangkan orange juice untuk Elina karena dia sedang menyusui jadi belum bisa minum kopi. "El, Flo ini sushinya," kata Rara sambil meletakkan barang bawaannya di meja kantor mereka. "Wah dari baunya kayaknya enak banget. Kamu tahu aja kalau aku sedang sering lapar," kata Elina yang sudah membuka orange juicenya. "Kamu tuh El kalau soal makanan aja cepat banget," kata Flora yang baru saja masuk ke kantor. "Kamu kayak gak tahu El aja Flo. Dia pasti akan bilang ini kan gara-gara ibu menyusui jadi sering lapar," goda Rara. Elina sendiri yang mendengar hal itu hanya bisa mendengus kesal dengan ucapan kedua sahabatnya. Tapi mau gimana lagi sejak menyusui ia jadi mudah sekali lapar jadi mau tak mau ia harus sering makan. Ketiga sahabat itu pun langsung menikmati sushi yang sudah di beli Rara. "Oya Ra untuk colection kita terbaru jadi kita launching bulan depan?" tanya Flora yang sedang meminum kopi. "Kalau persiapannya sudah siap semua kita bisa launching bulan depan. Kalau menurut kalian gimana? Ada masalah gak kalau kita launching bulan depan?" tanya Rara kepada kedua sahabat. "Kalau dari segi budget sih masih cukup kalau kita mau launching colection kita bulan depan. Tapi mungkin kita tidak bisa melakukan pameran yang besar seperti sebelumnya karena budget kita lumayan terkuras di produksinya," jawab Elina yang mengurusi soal keuangan. "Kalau soal legal dan yang lainnya sih gak ada masalah. Jadi kita bisa aja launching produk colection kita bulan depan. Kita tinggal foto-foto baju kita dan kita masukan ke website kita aja. Aku yakin orang-orang sudah banyak yang menunggu colection terbaru kita," kata Flora menambahkan. "Ok kalau gitu kita launching produk kita bulan depan. Dan soal foto-foto tubuh kita harus cari fotografer yang bagus buat mengambil foto produk baru kita," kata Rara setuju. "Ra gimana kalau kita minta bantuan Adrian. Aku lihat hasil fotonya sangat bagus. Jadi aku yakin kalau Adrian yang ambil foto buat produk kita maka akan terlihat bagus," kata Elina memberi saran. "No. Aku gak akan pernah mau berurusan sama laki-laki bernama Adrian itu. Cukup aku ketemu dia di kantor dan aku gak mau ketemu lagi di butik Gita," jawab Rara sewot. "Ra kamu masih sebal aja sama Adrian. Jangan terlalu benci nanti malah jatuh cinta loh," goda Flora. "Ihhhhh.. itu gak akan pernah terjadi," jawab Rara pasti. Hmmm kira-kira siapa ya Adrian itu? See you next chapter Happy reading....