bc

Because I'm Pregnant

book_age18+
6.8K
FOLLOW
32.0K
READ
love-triangle
possessive
pregnant
arranged marriage
arrogant
independent
drama
tragedy
sweet
cruel
like
intro-logo
Blurb

Mulandari Arya, gadis SMA yang begitu tergila-gila dengan ssok dingin menyebalkan dann begitu arogan, Damian Alexandra, lelaki berusia sepuluh tahun lebih tua darinya.

Tiga tahun mengejar cinta Damian bukanlah hal mudah bagi Mulan, apalagi lelaki itu sudah memiliki kekasih.

Puncaknya kala berita pernikahan Damian sampai ke telinga Mulan, gadis muda ambisius itu pun melakukan sesuatu besar yang mengubah seluruh hidupnya dalam sekejab.

chap-preview
Free preview
PROLOG
Gadis berseragam SMA itu menangis frustasi, tiga tahun ia mengejar cinta kakak sahabatnya namun selalu berakhir patah hati dan banjir air mata setiap ia mengungkapkan cintanya pada lelaki yang memilili usia sepuluh tahun lebih tua darinya itu. "Udahlah Lan, lagian Kak Damian udah mau nikah juga, masih aja lu pepet! Gila lu!" Mulan menatap kesal ke arah sahabatnya, yang notabene adalah adik dari gebetannya, Arinda seolah tak merestui dirinya dan lelaki bernama Damian itu bersatu dan itu sangat menyebalkan dimata Mulan. "Lu gimana sih Rin? Lu kan sahabat gue! Harusnya elu bantu gue dapetin kak Damie dong! Bukan malah bikin gue makin drop gini!" Sungut Mulan pada Arinda yang nampak tak acuh saja, sebenarnya Arinda juga tak tega pada sahabatnya. Namun disisi lain, Kakaknya adalah orang yang keras dan teguh pada pendirian, dan satu lagi, catat! Kakaknya adalah orang yang setia. "Lu kan tau Lan, Kak Damie udah mau nikah sama Kak Aisyah. Lu masa nggak bisa liat gimana cintanya Kak Damie sama Kak Aisyah?" Tanya Arinda berusaha melembutkan suaranya, sambil mengingat-ingat wajah ayu nan menenangkan milik calon kakak iparnya, Aisyah wanita kalem dengan aura kecantikan yang begitu menyejukan dimata siapapun, kecuali Mulan tentunya. "Lu juga cantik kok, cantik banget malahan, diluar sana banyak yang naksir sama elu.. Move on shayy.. Jangan jadi pelakor." Imbuh Arinda diakhiri kekehan. "Bodo amat! Gue cuma mau Kak Damie! Cuma kak Damie!" Gadis berambut gelombang itu menyahut tasnya lalu merogoh 2 lembar uang seratus ribu dari sakunya, dan memberikannya pada Arinda, "Sisanya elu yang bayar." Mulan pun pergi meninggalkan Arinda dengan wajah jengah. Mulandari Arya, seorang gadis cantik yang ambisius dan nekat itu adalah seorang yatim piatu yang hidup sebatang kara tanpa sanak saudara. Saat usianya 17 tahun, berbekal modal uang hasil berjualan gorengan, kue, dan jus selama 5 tahun, serta uang hasil upah mengerjakan tugas dari teman-temannya sejak SMP, akhirnya ia memutuskan keluar dari panti asuhan dan memulai hidup barunya dengan berjualan cake kecil-kecilan.  Hingga akhirnya dengan bantuan suntikan dana dari salah seorang guru yang simpati dan salut terhadap kerja keras Mulan, ia membuka toko roti beberapa bulan yang lalu, omsetnya pun tak main-main. Selain karena rasa kue buatan Mulan yang sangat enak, toko roti miliknya pun mengusung tema kekinian yang digandrungi banyak remaja seusianya. Dalam tempo dua bulan pertama, ia sudah mampu mengembalikan suntikan dana yang diberikan gurunya. Bahkan beberapa majalah terkenal pun sudah mulai memuat namanya disana.   Namun ditengah-tengah kesuksesannya, Mulan selalu saja merasa gagal. Ya, ia gagal! Gagal menggapai cintanya, diluaran sana bahkan banyak lelaki yang siap antri untuk mendapatkan Mulan. Namun lagi dan lagi, jangan lupakan ia gadis yang ambisius! Ia hanya ingin mendapatkan seorang DAMIAN ALEXANDER! seorang pembisnis muda, yang ia kenal sejak SMP, dan tak lain adalah kakak dari sahabatnya. Memiliki tubuh jangkung bertato nan tegap, wajah tegas dengan balutan brewok tipis di rahang, serta tatapan mata tajam dan menenggelamkan. *** "Permisi Mbak Mulan, diluar ada pelanggan yang mau bertemu dengan Mbak." Mulan menghentikan lamunannya, ia mengangguk tersenyum pada pegawainya. Meski masih duduk di kelas tiga SMA, Mulan sangat dihormati dan disegani oleh para karyawannya yang notabene lebih tua dari dirinya, ia pun disenangi para pegawainya karena pembawaannya yang ceria dan baik hati. Ikut membantu para pegawainya di toko roti miliknya memang sudah menjadi rutinitas Mulan, turun langsung dan berbaur dengan para pegawainya adalah salah satu cara Mulan menjalin kedekatan dengan para pegawainya selain karena memang toko rotinya sangatlah ramai dan empat orang pegawai Mulan terkadang kewalahan karena dua orang dari mereka bertugas di dapur. Sore menjelang, dirasa tokonya sudah tak terlalu ramai, Mulan naik ke ruangannya di lantai dua bangunan toko roti miliknya untuk beristirahat sejenak dan membuat laporan keuangan mengingat ini memasuki akhir bulan. Dengan teliti Mulan mencatat dan merekap pendapatan dan pengeluaran dana di toko roti miliknya. Sebuah kacamata anti radiasi bertengger indah di batang hidungnya, ditemani secangkir kopi dan setoples kue kering, jemari lentik dan netra awasnya bekerja sama menyusun laporan keuangan toko rotinya. MDC, nama itu lah yang Mulan pilih sebagai nama toko rotinya, bukan karena meniru gerai fast food terkenal, itu merupakan singkatan dari Mulan Damian Cake, karena menurut Mulan, setiap cake lezat yang ia hasilkan dari tangannya merupakan bentuk dari rasa cintanya untuk Damian. Damian yang jelas-jelas mengacuhkan dirinya. Dasar BODOH!          Diruangan kerja bernuansa kuning inilah Mulan menggarap semua pekerjaannya, selain di dapur. Ruangan simple dan minimalis yang merupakan rumah keduanya, setelah apartemen sederhana yang ia beli sebulan lalu atas bantuan gurunya, Bu Nina orang yang sama yang memberi suntikan dana saat pertamakali Mulan merintis usaha toko rotinya. Mulan meregangkan ototnya yang terasa lelah, ia melirik jam kecil yang melingkar di tangannya. "Waduh! Jam 10!" pekiknya kaget, ia pun segera keluar dari ruang kerjanya. Jika sudah disibukan dengan laporan keuangan diakhir bulan Mulan memang suka lupa waktu,  bahkan pernah ia tidak tidur hingga pukul lima pagi, sedangkan keesokan harinya ia harus pergi bersekolah. Menyita waktu memang, namun Mulan benar-benar enjoy atas apa yang ia jalani sekarang, satu yang menjadi impian terbesarnya adalah berdiri sejajar dengan wanita-wanita sukses, menghasilkan uangnya sendiri, tampil modis dengan barang-barang branded yang menempel ditubuhnya dan tentunya agar ia sejajar dengan Damian, ya lagi-lagi Damian yang menjadi dorongan terbesar untuknya. "Eh Mbak Mulan, kita pamit ya mbak. Tokonya udah tutup dari jam 9 kaya biasanya, cuma kita belum berani pulang, soalnya Mbak Mulan kaya sibuk gitu." Lapor salah seorang pegawai Mulan, ketika melihat Mulan menuruni tangga dengan sedikit tergesa-gesa. Semua pegawai Mulan lebih tua dari pada Mulan, namun meski demikian, mereka tetap memanggil Mulan dengan sebutan mbak, karena bagaimanapun Mulan adalah atasan mereka. Mulan meringis malu, "Maafin saya ya mbak, mas.. Jadi molor gini deh pulangnya. Saya tidur disini kok, kalian pulang saja.. Makasihh ya." ucap Mulan, dua orang perempuan dan dua orang lelaki itu pun menyalami Mulan. “Kami pamit ya mbak.” Pamit salah seorang pegawai Mulan mewakili teman-temannya, Mulan mengangguk dengan senyum lebar. “hati-hati ya mas,mbak makasih juga untuk hari ini.”             Kini tersisa Mulan sendiri. Gadis cantik itu nampak menghembuskan nafasnya panjang untuk mengurangi rasa sesak dihatinya, tak dapat dipungkiri, tinggal sendirian tanpa sanak saudara terkadang membuat Mulan berpikir untuk menikah muda saja, untuk mengisi kekosongann hatinya, menjaga dan melindungi dirinya, menjadi tempatnya pulang dan berbagi kebahagiaan maupun kesedihan.             Namun sepenuhnya Mulan sadar, menikah bukanlah hal yang mudah, setelah menikah nanti pasti  ia akan menghadapi kerikil-kerikil bahkan badai  dalam pernikahan, dan ia tak cukup yakin dengan kedewasaannya untuk semua itu, toh lagi pula Mulan telah membulatkan tekatnya untuk menikah hanya dengan seorang Damian Alexander.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Pengganti

read
301.7K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
161.5K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

Hello Wife

read
1.4M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook