bc

Dia Yang Ditinggalkan

book_age18+
4.0K
FOLLOW
30.4K
READ
love-triangle
family
fated
goodgirl
dare to love and hate
sweet
bxg
humorous
Indonesia-My Possessive CEO Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

Rasa sakit dikhianati memang tidak perlu dijelaskan lagi. Terlebih lagi dikhianati oleh orang yang kita cintai.

Haris pria dingin yang dikenal kejam, dalam sekelip mata berubah bagaikan kucing manis yang menggemaskan. Semua itu disebabkan seorang gadis yang sangat dia cintai. Tetapi, suatu kabar memporak-porandakan hatinya. Sehingga dia membuat keputusan yang kejam.

“Satu lagi… perlu untuk selalu diingat. Hidup kau dalam kendali aku, Yaya. Jangan bertingkah, kalau kau tidak ingin aku lebih kejam.” -Haris Tsaqif-

“Tuan Haris, anda pernah dengar peribahasa karena mulut badan binasa? anda tidak pernah jaga perasaan saya. Jangan keterlaluan, jika anda tidak ingin menyesal di kemudian hari.” -Marya Hakim-

“Kalau kamu tidak bisa menghargai dia Haris, biar saya yang menghargai dia. Dengan cinta saya.” -Rafka Ian-

chap-preview
Free preview
Neraka Dimalam Pertama
SUARA tangis terisak di dalam kamar yang remang-remang. Seorang wanita cantik, memegang erat sehelai kemeja. Satu-satunya benda untuk menutupi tubuh yang hampir polos. Terdapat beberapa bercak merah di leher dan bagian tubuhnya yang lain. “Sudahlah. Jangan berisik!” bentak pria yang duduk di tepi ranjang. Pria itu telanjang d**a. Otot-ototnya begitu sempurna, sebatang rokok diambil dan dibakarnya. Sekali hisa aroma rokok mulai menyebar di dalam ruangan. “Marya, ini adalah harga yang harus kamu bayar. Kamu yang memulai permainan. Tetapi, mulai sekarang aku yang akan menentukan alurnya!” sudut mulutnya terangkat sinis, wajah tampan yang di miliki pria itu menampilkan kemarahan yang teramat sangat. Marya hanya mampu menangis. Tidak biasanya pria itu memanggilnya dengan nama penuh. ‘Yaya’ itulah yang biasa diucapkan dengan sangat lembut. Air mata Marya mengalir dengan lancar. Kejadian malam ini sungguh sangat mengejutkan. Pria ini seperti kesetanan mencabik-cabik baju dan memperlakukan tubuhnya dengan kasar. Ketakutan, rasa sakit di hati, dan di bagian tubuhnya menjadi satu. Ini sungguh meremukkan jiwa dan raganya. Bagaimana tidak? Haris, namanya. Pria bersiluet hampir sempurna yang duduk membelakangi Marya ini adalah suami sahnya, baik secara hukum maupun agama. Baru di sahkan beberapa jam lalu. Haris memang bukan pria yang lemah lembut pada dasarnya. Dia tidak ubahnya seperti singa yang begitu menakutkan. Namun beda perlakuannya pada Marya, wanita yang ditemuinya secara tidak sengaja saat pesta perjamuan bisnis. Haris pria dewasa yang berusia 28 tahun, langsung jatuh hati pada Marya yang kala itu baru menginjak usia 23 tahun. Marya yang memilik rupa begitu elok, tinggi semampai, bentuk tubuh yang proporsional, kulit putih dengan mata dan bibir yang indah. Plus Marya mempunyai sikap yang tulus membuat Haris semakin tergila-gila padanya. Singa kejam berubah menjadi kucing manis yang menggemaskan. Sikap itu hanya berlaku pada Marya. Pada siapapun, tetap pada kodratnya sebagai pria dingin dan selalu di cap kejam. Siapa yang tidak akan luluh dan merasa di istimewa kan dengan perlakuan demikian. Sehingga Marya dengan senang hati menerima Haris sebagai kekasihnya. Dua bulan menjalin hubungan. Merasa cocok satu sama lain, mereka tidak mau menunda niat baik untuk segera menuju jenjang yang lebih serius. Bulan ketiga, tepatnya siang hari tadi Haris melafazkan ijab qabul dengan satu tarikan nafas. Sah! Mereka menjadi sepasang suami istri. Haris yang selalu penuh kasih, romantis dan penuh cinta. Tetapi, malam ini Haris berubah seperti iblis. Pria itu menyakitinya. Haris menuduhnya, bahwa semua yang telah terjadi adalah rencana busuk Marya. Marya tidak mencintainya, pertemuan hingga pernikahan ini hanyalah trik licik Marya dan keluarganya. Semuanya terjadi hanya demi harta dan kekuasaan. Marya tidak mencintainya? Hah, Marya sendiri sungguh tidak mengerti. Jika dia tidak mencintai Haris, tidak mungkin dia mau menikah di usianya yang masih sangat muda. Pernikahan ini bukti cintanya, bukti ketulusan bagi Marya, akan tetapi tidak bagi Haris! bagi Haris ini ternyata trik licik. Mulut Marya sudah berbusa untuk menyanggah dan mencoba menjelaskan. Tetapi, Haris langsung saja tidak percaya dan tidak mau mendengarkan penjelasannya. “Mulai detik ini, aku tidak mau lagi melihat wajah mu. Beruntung kita di rumah keluarga mu sekarang. Jadi aku yang akan pergi. Jika tidak, naas lah nasib mu. Aku usir dengan tubuh tanpa sehelai pakaian pun.” Sungguh tiada simpati pria itu berucap. Kasar dan menusuk, seperti bentuk penumpahan kemarahan atas kesalahan yang sangat besar dilakukan oleh Marya. “Ha-haris.. bisakah kamu pergi besok pagi saja. Aku memohon, aku mohon Haris.” penuh ketakutan, Marya mencoba membujuk. Meski seluruh dirinya telah hancur oleh pria ini. Tetapi, dia tidak ingin satupun dari keluarga mengetahuinya. Marya tidak memiliki seseorang yang benar-benar peduli padanya di keluarga ini. Terutama mama dan kakak tirinya. Marya tidak ingin dua manusia itu bersorak dan bertepuk tangan akan kemalangan kesekian kali dalam hidupnya ini. Haris berdecih. Makin besar rasa bencinya. Sungguh tidak tahu malu kamu Yaya. Sungguh aku telah tertipu oleh kecantikan dan kelembutan mu sebelumnya? Puntung rokok di padamkan, lalu di buang sembarangan. “Kamu tidak ada hak untuk tawar-menawar denganku.” Haris mau beranjak. Namun, tiba-tiba dia merasakan tangan lembut memeluknya dari belakang. “Haris, aku mohon. Sekali ini saja. Aku sangat memohon padamu. Satu kali ini saja, ini terakhir kalinya. Setelah ini, aku tidak akan pernah mengganggumu lagi. Aku tidak akan pernah muncul dalam kehidupanmu, aku akan menghilang darimu. Aku mohon...” Mohon Marya. Biarlah semua orang membuangnya, tapi setidaknya dia bisa menyelamatkan harga dirinya untuk terakhir kalinya. Satu kali ini saja. “Hei perempuan! Kamu masih punya nyali untuk mendekatiku. Lepas!” kasar Haris menyentak tangan Marya, hingga Marya meringis menahan sakit. Namun, dapat di pastikan juga terdapat goresan di tubuh Haris akibat kuku Marya. Tetapi, Pria tidak bereaksi sama sekali. Marya tidak menyerah. Lagi-lagi dia memeluk pinggang pria itu. Tidak dia pedulikan hanya kemeja yang tak terpasang itu menjadi pembatas tubuhnya dengan Haris. “Haris, aku mohon.” Mohon Marya sekali lagi. Haris mengeluh panjang. Wajahnya diusap hingga kebelakang rambutnya. Entah apa yang di pikirnya tiba-tiba dia menyeringai licik. Marya melonggarkan tangannya ketika Haris berbalik badan menghadapnya. Tiba-tiba tangan kekar Haris mencengkram dagu Marya dengan kasar. “It’s okey, Yaya. Marya istriku, ini kamu yang minta. Maka malam ini kamu harus puaskan aku.” Tubuh Marya di dorongnya. Marya tertegun. Ya Tuhan.. apa lagi ini? tidak cukupkah Haris menyiksanya seperti tadi? apakah mesti berlanjut? Sekarang Marya menyesal memohon pada pria ini tadi. “Haris, kamu mau apa?” bergetar suara Marya. Mata Marya penuh rasa was-was. Takut. Haris tersengih, “Kamu pikir apa? aku ini suami mi. Terserah aku mau apa? aku akan tunaikan kewajiban aku, Yaya.” Merinding Marya mendengarnya. ‘Yaya’ benar-benar sudah sirna nada lembut itu sekarang. “Tidak Haris! Bukankah kamu akan meninggalkan ku. Aku mohon jangan lakukan ini.” Marya beringsut mundur. Mencari celah untuk melarikan diri. Di dalam kamar yang remang-remang itu, meski dia tidak begitu jelas melihat raut muka Haris. Tetapi, dapat Marya rasakan aura kebencian yang teramat besar padanya. Marya ingin melarikan diri, tapi Haris menarik kakinya. Sekuat tenaga Marya meronta. Hingga kemeja yang di pegang nya terlepas. Haris menelan ludah. Jiwa kelelakiannya langsung bereaksi melihat tubuh sempurna Marya kedua kalinya. Tadi sudah dia nikmati tubuh Marya, tapi tidak sampai pada tahap yang jauh. Sebelum Marya berteriak, cepat Haris mengunci mulut gadis itu dengan tangannya. Tenaga Marya tidak seberapa di banding Haris. Dalam seketika Haris sudah menindihnya. “Diam kamu perempuan! Jika kamu tidak bermain lembut. Kasar pun aku tidak masalah. Aku lebih suka. Perempuan seperti kamu memang tidak layak di perlakukan dengan lembut.” Sungguh tiada kasihan Haris memperlakukan Marya. Marya pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia hanya bisa menangis ketika Haris mengerjai tubuhnya dengan kasar. Jeritan Marya terhalang oleh tangan Haris yang masih stay di bibirnya. Marya sudah kehabisan tenaga untuk meronta. Sekarang hidupnya benar-benar hancur. Malam ini, malam yang paling menyiksa. Malam pertama yang biasa di lalui indah oleh pasangan pada umumnya, tapi tidak dengan dirinya. Dia diperlakukan dengan kasar dan penuh paksaan. Marya merasa tidak lebih buruk dari orang yang diperkosa. Dia berharap tidak ada wanita lain yang bernasib sama dengannya. Haris, aku tidak tahu apa sebab kamu seperti ini? tapi semua yang kamu tuduhkan padaku, aku tidak melakukannya. Aku tidak mengerti sama sekali. Kenapa kamu tidak mau mendengarkan penjelasan ku? Air mata mengalir di sudut mata Marya. Tidak dia sangka pria yang dulu begitu mencintainya, tetapi sekarang tidak ubahnya seperti iblis. Panggilan ‘Yaya’ yang kasar, perlakuan yang kasar malam ini, tempat ini, kamar ini yang menjadi saksi. Semuanya telah hancur. Pernikahan bahagia yang di impikan Marya hanyalah angan semata. Selamat datang pada kenyataan yang menyakitkan ini Marya. “Aku akan membuat malam ini tak terlupakan. Ingatlah seumur hidup kamu, perempuan!” bisik Haris yang menambah sayatan di hati Marya. Marya menjerit kuat ketika merasakan sesuatu masuk ke dalam bagian tubuhnya. Haris benar-benar telah menguasainya. Kasar dan menyakitkan. Marya hanya mampu menangis menahan sakit, tangannya mencengkram seprai dengan erat. Marya sudah kehabisan tenaga untuk melawan, cukup air mata yang menjelaskan betapa tersiksanya dia. Terkutuk kamu Haris! ***** SAYUP-SAYUP suara adzan membangunkan Marya dari tidurnya. Matanya terasa perih, karena dia tak seberapa tidur dan hanya banyak menangis. Marya menurunkan kakinya dari ranjang. Sangat terasa perih di bagian pangkal rahim dan seluruh tubuhnya. Langsung saja Marya menuju kamar mandi, enggan dia menoleh pada Haris yang masih lena dalam tidur. Hatinya telah mati sekarang. Tergontai-gontai Marya berjalan. Tubuh dan bagian bawahnya benar-benar sangat sakit. Shower di nyalakan, perlahan bulir air mengenai tubuh yang tidak lagi berdaya. Tubuh yang sudah di penuhi bercak merah yang biasa di sebut love bite. Tetapi, seperti yang dialami Marya semalam, masih layakkah di katakan love bite? Tidak! Semalam itu adalah penyiksaan. NERAKA! Kolam mata Marya berkaca-kaca, hingga akhirnya empang nya ambruk. Marya menangis sejadi-jadinya. Rasa sakit benar-benar sudah memenuhi rongga hatinya. Keras Marya menggosok tubuhnya. Tindakan dan suara tangisan memenuhi kamar mandi. Sangat memilukan. “Mama, jemput Yaya. Yaya tidak mampu menghadapi semua ini sendirian.” Bersambung...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.6K
bc

Dependencia

read
186.2K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

Broken

read
6.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook