bc

Hot Vampire

book_age18+
1.5K
FOLLOW
8.6K
READ
drama
scary
vampire
magical world
like
intro-logo
Blurb

⚠️Mature Romance

Fantasy Romance

Mencintai seseorang tanpa mengetahui latar belakang mereka, itu sesuatu yang tidak biasa. Seorang gadis manusia biasa jatuh cinta dengan seorang pria yang merupakan pangeran vampir.

Seorang pangeran vampir adalah seorang pria yang cukup ganas ketika dia berada di tempat tidur. Bisakah gadis manusia menghadapi gairah seksual pangeran vampir?

Namun, sebelum menuju ke tahap itu, ada banyak tantangan yang harus dihadapi gadis manusia itu. Kepribadian pangeran vampir selalu berubah tak terduga. Kadang-kadang bertindak marah, kasar kadang-kadang juga melakukan hal-hal m***m.

"Kenapa kau melakukan ini padaku?" tanya Queen kepada guru musik klasiknya.

Seorang pria yang selalu melakukan tindakan c***l di akhir kelas musik. "Tidak ada alasan. Aku hanya menyukai ini. Bukankah kau benar-benar menikmatinya, kau bahkan mendesah untukku." Kata si guru musik.

chap-preview
Free preview
Part 1: Prolog-Kecupan yang dingin
Hot Vampire Author by Natalie Ernison ⚠️Mature Romance Fantasy Romance Mencintai seseorang tanpa mengetahui latar belakang mereka, itu sesuatu yang tidak biasa. Seorang gadis manusia biasa jatuh cinta dengan seorang pria yang merupakan pangeran vampir. Seorang pangeran vampir adalah seorang pria yang cukup ganas ketika dia berada di tempat tidur. Bisakah gadis manusia menghadapi gairah seksual pangeran vampir? Namun, sebelum menuju ke tahap itu, ada banyak tantangan yang harus dihadapi gadis manusia itu. Kepribadian pangeran vampir selalu berubah tak terduga. Kadang-kadang bertindak marah, kasar kadang-kadang juga melakukan hal-hal m***m. ~ ~ ~ "Mansion Axton family"  Huh.. "Menyebalkan!" Keluh seorang gadis, sembari melempar beberapa gaun mewah miliknya secara sembarangan. Queenticya Axton  Putri tunggal dari pasangan suami istri, yang sangat terkenal di dunia bisnis dan seorang super model. Queenticya/ Queen, seorang gadis ceria - cantik anggun - ramah - cerdas. Tentunya, apapun yang Queen inginkan, selalu ia dapatkan. Namun, sore hari itu, Queen sedang kesal pada seseorang. "Dasar pria gila! Harus berapa kali aku katakan, aku tidak menyukainya!" Gumam Queen, sembari mengambil beberapa gaun mewah miliknya. Gaun yang akan Queen kenakan, pada saat acara peragaan busana di sebuah gedung. Seorang pelayan yang melayaninya, hanya mengelus d**a, saat melihat gaun-gaun sudah terlihat berantakan di atas lantai. "Nona muda, sepertinya Nona harus segera bergegas. Karena, acara peragaan busana, akan segera dimulai pukul. 19.00." Ucap sang pelayan wanitanya. Queen merebahkan dirinya di atas kasur miliknya. "Bibi, tolong rias wajahku," ucap Queen ramah. "Baik nona muda. Tuan muda Imanuello akan menjemput Nona, malam ini." Ucap pelayannya, sembari menata rambut indah milik Queen. "Pria menyebalkan!" Keluh Queen lagi, lalu segera menyelesaikan riasan wajahnya. Tak lama setelahnya, Queen pun harus segera pergi ke acara peragaan busana. >>> Sebuah mobil sport mewah pun tiba di halaman mansion milik keluarga Axton. Queen berdiri di depan pintu utama, dengan tatapan tak suka pada sosok kehadiran seorang pria yang baru tiba. Membuka pintu mobil lalu menariknya kasar. Wajah Queen cemberut, saat berada di dalam mobil milik Imanuello. *** "Gedung XX" "Queen! Queen!" Imanuello terus mengejar Queen, setelah turun dari dalam mobil miliknya. "Cukup Imanuello! Kau jangan bersikap, seolah-olah aku kekasihmu. Aku menerima ajakanmu untuk pergi bersama, karena aku tidak ingin orang lain tahu, jika aku sangat tidak menginginkanmu!" Tukas Queen kesal. "Queen, aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk kita, terutama kau!" Balas Imanuello sembari menggenggam tangan milik Queen. "Lepaskan aku Imanuello, aku tidak akan pernah menyetujui perjodohan ini!" Queen terus meronta, mencoba melepaskan dirinya dari Imanuello. "Aku tidak akan berhenti Queen!" "Aku sudah memiliki kekasih, apa kau masih ingin hah!" "Omong kosong, aku tahu kau tidak pernah memiliki hubungan dengan pria manapun. Jangan mengada-ngada!" Queen sangat geram, lalu tanpa sengaja ia menoleh ke arah samping belakang panggung. "Aku sudah memiliki kekasih yang tampan dan gagah. Jadi, kau jangan pernah menggangguku!" Tukas Queen. "Bohong Queen, kau hanya mengada-ngada." "Itu, pria itu adalah kekasihku!" Queen menunjukkan jari telunjuknya ke arah seorang pria yang sedang memegang sebuah buku not lagu. Pria itu menoleh ke arah Queen dengan tatapan yang dingin, lalu menutup buku yang sedang ia perhatikan. Melangkah ke arah Queen juga Imanuello. "Ohh, jadi ini kekasihmu. Tapi, aku tidak semudah itu kau tipu, Queen." Tukas Imanuello. "Aku memang kekasihnya!" Timpal si pria. Queen meraih tengkuh leher milik si pria, lalu melumat bibir milik si pria secara tiba-tiba. Si pria mematung tak berdaya, sementara Imanuello pun terperangah, lalu melangkah pergi dari hadapan Queen. "Jika pria ini meninggalkanmu, datanglah padaku Queen." Ucap Imanuello sebelum melangkah pergi. Napas Queen masih terasa sesak, karena tindakan yang telah ia lakukan pada si pria. Perlahan, Queen melangkah menjauh dari pria yang ia katakan sebagai kekasihnya, bahkan telah menerima kecupan mendadak darinya. Namun, saat Queen akan menjauh, pria tersebut menarik pergelangan tangan milik Queen, lalu membawa Queen ke sisi panggung nan sepi. Menempelkan Queen di tembok, lalu mendekati wajah Queen. Queen benar-benar gugup tak karuan. Tanpa mengatakan sepatah katapun, pria itu langsung melumat bibir milik Queen. Tak hanya itu, tangan pria itu mulai menggerayangi area paha milik Queen. Jari jemari si pria pun tiba di area s**********n milik Queen, lalu hendak memasukkan jemarinya ke dalam celana lapisan dalam milik Queen. Ahk... Queen mendesah kasar, dan Queen berusaha menghentikannya, lalu.... Plak.. Queen memukul wajah tampan si pria. Napas Queen masih belum mampu ia atur dengan baik. Pria itu tersenyum miring. "Aku hanya ingin mengembalikan, apa yang telah kau lakukan padaku. Selebihnya lagi, anggap saja bonus bagi wanita murahan." Ucap si pria dengan tatapan tajam.  Hanya dengan beberapa kata kalimat saja, sudah cukup membuat d**a Queen terasa sesak. Setelah mengucapkan hal itu, si pria pun melangkah pergi dari hadapan Queen. Queen masih terdiam dan merasa sesak, atas apa yang telah pria itu ucapkan padanya. Queen melangkah menuju ruang penatas rias. Merapikan rambut, riasan wajahnya, juga lipstik miliknya yang telah terhapus, akibat ciuman panas beberapa saat yang lalu. >>> Queen mulai melangkah menuju panggung, dan bergaya layaknya seorang model. Melangkah maju, lalu kembali ke tempat semula. Saat Queen sedang asyik memperlihatkan busana terbaru, yang sedang menjadi tren saat itu. Sedang tersenyum dihadapan kamera, lalu tatapan matanya tepat terhenti di sisi panggung. Seorang pria sedang duduk memainkan piano yang juga sebagai pengiring malam itu. Ahk... Queen seketika terjatuh, karena kurang fokus. Beruntung, Queen terjatuh tidak saat ia sedang berlenggok di depan panggung, namun saat ia akan kembali ke belakang panggung utama. "Nona Queen, kau baik-baik saja?" ucap sang asisten pribadi Queen, sembari meraih tangan Queen. "Aku baik-baik saja, tuan Hazel. Terima kasih." Ucap Queen dengan wajah tersenyum pada Hazel.  "Kita harus segera kembali, Nona Queen." "Baik tuan Hazel." Balas Queen. >>> Loby utama Gedung XX Mereka melangkah menuju loby utama. Lagi-lagi, Queen bertemu dengan pria dingin yang telah membuatnya semakin berdebar. "Tuan Neils, mobil sudah disiapkan." Ucap seorang pria yang bersama pria bernama Neils. Queen terdiam, dan berusaha untuk tetap tenang. Pria yang bernama Neils itupun hanya bersikap acuh. Seakan tak ada terjadi apapun pada mereka. "Bagaimana mungkin pria ini bisa setenang itu, setelah apa yang kami telah lakukan. Apakah, hatinya benar-benar sekeras batu!" "Nona, masuklah!" Ucap Hazel, sang asisten pribadi Queen. Hazel adalah asisten pribadi, dan orang yang sangat dipercayakan untuk melindungi Queen. Hazel selalu ada untuk Queen, apapun yang Queen kesalkan, Hazel pasti akan menjadi pendengar terbaik bagi Queen. Namun kali ini, sepertinya Queen tidak akan banyak bicara, bahkan akan tetap menutupinya dari siapapun. *** Di sebuah Castle tua. "Castle Gracious"  "Tuan Neils, apakah tuan membutuhkan daging segar malam ini?" tanya salah seorang asisten dari Neils. Neils Gracious   "Aku sudah cukup dengan darah binatang ini. Namun terkadang tubuhku menginginkan lebih." Balas Neils dengan suara datar dan dingin. "Jika tuan menginginkan lebih, maka aku akan mencari darah manusia segar." "Hentikan Dareel, aku tidak akan seperti wanita j*****m itu!" Tukas Neils. Prang  Neils membanting cawan silver yang menjadi tempat darah binatang segar, yang selalu menjadi pelepas dahaganya. *** Sementara disisi lainnya... "Mansion Axton family" "Bodoh! Bodoh! Apa yang telah kulakukan, sehingga pria dingin itu bisa semudah itu merendahkanku!" Gumam Queen sembari menelusupkan wajahnya dibalik selimut tebal. "Pria yang aneh, siapa sebenarnya kau..." Queen mulai mengingat setiap adegan yang telah mereka lalui. "Rasanya sangat nikmat, tapi... Apakah aku tidak menarik untuknya..." **** Hai readers... Maaf, kemaren sempat bermasalah, ini saya baru saya revisi.. Thank u

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
93.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook