bc

GOOD PAPA BAD HUSBAND

book_age18+
776
FOLLOW
4.5K
READ
billionaire
possessive
sex
pregnant
dominant
CEO
boss
drama
wild
like
intro-logo
Blurb

[INDONESIAN THEME STORY]

*Silakan follow akun ini untuk bisa membaca lebih banyak chapter dalam cerita*

...............................

Latri tidak akan meragukan sosok Wirya sebagai ayah yang baik bagi anak-anak mereka. Namun untuknya, pria itu tidak cukup baik menjadi suami. Wirya sudah membuatnya kecewa. Bahkan, sempat membenci karena apa yang pria itu telah lakukan padanya dulu secara tak langsung.

Latri coba memberikan maaf dan belajar mencintai sang suami lebih dalam demi anak-anak mereka. Semua memang tak mudah, tetapi ia terus bertekad dapat memperbaiki hubungan mereka. Ikatan sucinya dan Wirya tak akan pernah berakhir.

Namun, ketika Wirya membawa seorang bayi mungil, setelah beberapa bulan dirinya mengalami keguguran, perkara dimulai. Latri tak bisa menerima bayi laki-laki itu merupakan hasil perselingkuhan Wirya dengan wanita lain.

Dan, rahasia lain tentang bayi itu begitu membuat Latri bahagia.

chap-preview
Free preview
UNCLE BE MINE, 1 - Kesalahan Crystal
Saat handphone berdering, Brandon segera berhenti melangkah. Ia berada di lorong menuju ruang kerja Crystal, keponakannya. Lekas diambil ponsel yang diletakkan dalam saku celana. Nama sang penelepon dibaca, sebelum menerima panggilan. Marriam Smith. Ibu angkatnya. Brandon tentu tak membuang waktu lagi. Ia segera mengangkat telepon. Sang ibu angkat langsung menyapa dengan suara lembut. "Selamat siang juga, Mom," ujar Brandon sopan. Walau, ekspresinya tegang. Kemudian, Marriam Smith menanyakan soal keberadaannya dari seberang telepon. "Aku sudah di kantor, Mom. Aku akan temui Crystal sekarang. Mom jangan khawatir." Ibu angkatnya sendiri tengah di Italia. Sudah dua minggu di sana untuk urusan bisnis. Disamping juga berlibur sebentar. "Aku akan mengurus masalah ini, Mom." Brandon mantap menjawab dengan kalimat yang demikian, manakala sang ibu angkat bertanya bagaimana upaya akan dilakukan dalam menghadapi masalah perusahaan. Ya, soal kerugian kerja sama dengan mitra luar negeri yang ditangani oleh Crystal. Kontrak merugikan bagi bisnis mereka. "Jangan khawatir seperti aku bilang tadi, Mom. Aku akan bisa mengatasi masalah ini." Brandon yang tadinya memasang ekspresi serius, kini sedikit tersenyum. Bahkan juga, tertawa. Walau, dikeluarkan sebentar. Tidak sampai lima detik sudah diredamnya. "Mom bersenang-senanglah di sana. Untuk urusan Crystal, serahkan padaku." Saat melihat sang keponakan keluar dari ruangan, Brandon pun ingin segera akhiri sambungan telepon dengan sang ibu. Harus diajaknya Crystal secepat mungkin. "Mom. Sampai jumpa." Brandon pun berujar sopan. Lalu, panggilan disudahi. Handphone lekas dimasukkan ke dalam saku celana. Kemudian, Brandon berjalan dengan langkah cepat mendekati Crystal. Dalam hitungan detik saja, sudah berhasil berdiri di hadapan sang keponakan. Crystal tentu dibuatnya berhenti berjalan. Saat, tatapan sang keponakan sudah beradu dengannya, maka ditunjukkan senyuman. Sementara, kedua tangan Brandon bergerak ke masing-masing bahu Crystal. Lalu, diberi remasan yang halus. Bentuk dukungannya. "Tidak apa-apa." Brandon berucap dengan tegas, namun tetap dialunkan lembut. "Kau bisa menganggapnya sebagai pelajaran berharga untuk kedepan, Crys." Brandon tersenyum tulus. "Aku dan Mom tidak akan marah. Percayalah." Tak menunggu balasan Crystal, Brandon pun segera merangkul pundak sang keponakan. Lantas, mereka berdua berjalan beriringan. Brandon akan mengajak Crystal kembali ke ruangan kerja. Mereka lebih nyaman bicara di sana berdua, tanpa ada staf mendengar. Crystal tidak menunjukkan penolakan. Tak juga mengatakan apa-apa. Namun, telinga Brandon menangkap jelas suara tangisan sang keponakan. Rangkulan pun dieratkan. Setelah berhasil masuk ke dalam ruangan kerja Crystal dan penutup pintu, barulah Brandon memberikan pelukannya. Cara ampuh dalam upaya menenangkan sang keponakan. Brandon enggan melihat Crystal kian kencang menangis ataupun bersedih. Ia tidak akan pernah tega. "Maafkan aku." Dua patah kata bernada sangat lirih yang Crystal lontarkan dengan suara pelan, masih bisa didengar jelas oleh Brandon. Ia pun mengencangkan dekapannya. "Kami sudah memaafkanmu, Crys." "Kami menganggapnya sebagai kesalahan yang tidak besar. Walaupun, kerugian harus ditanggung perusahaan tidak sedikit." Crystal mengangkat kepala agar dirinya bisa beradu pandang dengan mata Brando. Lalu, ia menggeleng. "Aku akan ganti rugi." "Tabungan dan dana investasiku sangatlah cukup untuk mengganti uang perusahaan." "Begitulah caraku bertanggung jawab atas kerugian yang aku sebabkan." Crystal pun mempertegas. "Baiklah, Crys. Lakukan apa maumu." Brandon menatap lekat. "Aku bangga kau mau bertanggung jawab atas kesalahanmu." Brandon lalu menghapus jejak air mata di pipi sang keponakan. "Ada dana tambahan yang harus kau bayarkan padaku, Crys." Brandon tersenyum lebar melihat ekspresi kebingungan keponakannya. "Kau harus mentraktirku makan siang." "Dengan begitu, aku akan tutup mulut dan tidak menceritakan pada Mom soal uang investasimu untuk membayar kerugian."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
612.8K
bc

Istri Muda

read
392.0K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.2K
bc

Mrs. Fashionable vs Mr. Farmer

read
421.4K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.1K
bc

Love Match (Indonesia)

read
173.0K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook