bc

Greylock School of Witch's [Lady Of Greylock] (Indonesia)

book_age16+
865
FOLLOW
8.0K
READ
revenge
dark
possessive
sex
second chance
manipulative
witch/wizard
queen
magical world
school
like
intro-logo
Blurb

CONTENT BERISI MUATAN DEWASA, BIJAKLAH SEBAGAI PEMBACA.

Apapun yang Rosalind inginkan selalu didapatkan. menjadi seorang Ratu dari dunia Sihir adalah salah satu keinginannya. Lalu memiliki lima orang lelaki yang selalu ada di sampingnya adalah satu keberuntungan.

Rosalind semakin menunjukkan siapa dirinya pada semua orang yang ada di dunia itu. Kekuatannya memang tidak bisa diragukan lagi. Hingga rahasia dibalik kekuatan itu diketahui semua orang, dan musuh terbesar di dunia itu mengejarnya.

Akankah Rosalind bertahan dengan semua tekanan yang ada?

Siapakah sebenarnya pemilik kekuatan itu?

chap-preview
Free preview
Greylock 1
Hari ini adalah hari pertama untuk Devan di Greylock School. Ia nampak sedikit gugup karena topi penyihir sedang menentukan nasibnya. "Hmmm ... Kau sangat pandai... Namun... Hmmm aku bingung..." ujar topi penyihir "Le Fay... Le Fay... Le Fay..." gumam Devan "Baiklah .. Kau boleh masuk di asrama Le Fay" "Yes .. Yes... Yes.. Thanks Lord!" Devan kembali duduk di kursinya, dan kini giliran murid lainnya. "Kita satu kelas" ujar Nami sembari memberi tos pada Devan Setelah pemilihan asrama, kepala sekolah Birdella memberi sambutan pada murid baru di Greylock School. Hingga satu jam kemudian, Birdella mengakhiri sambutannya. "Baiklah .. Setelah ini kalian bisa kembali ke kamar masing-masing dan bersiap untuk memulai pelajaran esok hari" ujar Birdella sebagai penutup Para murid mengikuti masternya menuju kamar di asrama mereka. "Kamar laki-laki sebelah kanan, dan perempuan sebelah kiri. Di depan pintu sudah ada nama masing-masing, jadi silahkan mencari sendiri kamar kalian" terang Rosa yang menjadi master di asrama Le Fay Setelah memberi arahan pada Juniornya, Rosa kembali ke ruang belajar dan membaca beberapa buku disana. Sebentar lagi akan di adakan ujian kelulusan, tentu murid yang sudah dalam tingkat Master harus banyak belajar. Namun saat sedang fokus membaca tiba-tiba seseorang mengecup pipinya. "Sayang , apa kau tak bosan membaca disini?" Rosa menoleh ke asal suara , disana Hara berdiri tepat di sampingnya dengan memperlihatkan wajah mesumnya. "Kau tau ?, nilai adalah hal yang paling penting saat kelulusan. Dan aku tak ingin mengecewakan papa dan mama!" jelas Rosa "Hmm , baiklah.. Bagaimana jika kita bermain sebentar.. Setelah itu aku janji tidak akan mengganggumu, sayang" Sebuah permainan panas di atas ranjang, terkadang mereka melakukannya disaat semua sedang terlelap. "Hara!! Masih ada Junior yang bangun, karena ini hari pertama mereka, pasti akan terdengar" "Ayolah sayang, kau bisa membuat mereka tertidur dengan cepat kan?, lakukan seperti biasanya!" "Kau selalu saja tidak bisa menunggu" Ctik... Rosa menjentikkan jarinya. Dan seluruh murid di asrama Le Fay tertidur pulas. Hara tersenyum puas dengan keputusan kekasihnya itu. "Kau yang terbaik, sayang" ujar Hara yang akhirnya menggendong Rosa menuju kamarnya. Di dalam kamar, Hara merebahkan tubuh ringan kekasihnya diatas ranjang berukuran king size. Mata mereka saling bertemu, membuat Hara semakin mendekatkan tubuhnya dengan Rosa. Rosa yang sadar jika Hara mendekat, mulai memejamkan matanya, dan merasakan bibir Hara yang menempel di bibirnya. "Ehm " desahan Rosa tertahan oleh ciuman yang Hara lakukan Cukup lama mereka berciuman, hingga Hara sadar dan melepaskan ciumannya agar Rosa bisa mengambil nafas. Setelah itu Hara melanjutkan lumatannya sembari melepaskan pakaian yang menutupi tubuh indah Rosa. "You're my sexy witch" bisik Hara di telinga Rosa "Yes , f**k me please" desah Rosa "Dengan senang hati sayang" Hara memainkan dua gundukan kenyal milik Rosa, ia mengulum dan meremas keduanya hingga membuat Rosa menggeliang dan mendesah penuh kenikmatan. Tangannya sungguh terampil bermain dengan tubuh kekasihnya itu, ia juga memberi sentuhan lembut di area sensitif Rosa. "Akh .. Hara..." sembari memejamkan matanya merasakan sentuhan dari Hara "Yes , my love" "Masukin sayang..." ujar Rosa yang sudah tidak tahan lagi di permainkan "Tunggu sayang..." ujar Hara Hara memasukkan jarinya kedalam liang kewanitaan Rosa, membuat Rosa menggeliang dan mendesahkan namanya terus menerus. "Uh ... Hara.. Aku keluar .." desah Rosa Dengan cepat Hara berpindah posisi, kini ia menghisap bibir kewanitaan Rosa. Membuat Rosa mendesah  dan mencapai o*****e pertamannya. Setelah puas dan menelan semua cairan bening milik kekasihnya, Hara memasukkan dua jarinya dan membuat tubuh Rosa terus merasakan kenikmatan. Setelah puas membuat kekasihnya mendapatkan pelepasan, kini Hara memasukkan kejantanannya kedalam liang senggama milik Rosa. " Ahh , Sayang.. Sempit sekali.." ujar Hara sembari memompa tubuh Rosa "Ah .. Ah.. Ah.." desah mereka berdua Setelah cukup lama memompa, kini tubuh Hara mulai menegang karena mendapatkan klimaksnya. "Aku sampai sayang.. Akh.." Hara mengeluarkan cairan kentalnya di dalam rahim Rosa. "Thank you, sayang" bisik Hara di telinga Rosa "Kau yang terbaik, Hara.. Ehm.." Hara melepaskan tautannya dan menggendong Rosa menuju kamar mandi. Rosa merasakan sentuhan yang dilakukan Hara bukanlah sentuhan untuk membersihkan punggungnya. Namun sentuhan itu membuat Rosa terangsang kembali. Kini giliran Rosa yang bermain dengan kejantanan milik Hara. Rosa mensejajarkan tubuhnya hingga ia bisa dengan nyaman mengulum kejantanan milik Hara. "Akh .." desah Hara yang merasakan kejantanannya tengah di hisap oleh kekasihnya Kegiatan itu tak berlangsung lama, Hara membuat Rosa menatap dinding kamar mandi, dengan sedikit membuat Rosa menungging. Kaki jenjang Rosa di naikkan sedikit, agar kejantanan Hara lebih mudah masuk kedalam liang senggama itu. "Oh ..." desah Hara saat kejantanannya masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaan Rosa Hara memompa tubuh Rosa lagi, dan semakin cepat temponya. Hingga beberapa menit, Hara mendesah penuh kenikmatan saat cairan putih kentalnya keluar didalam liang sempit itu. Mereka mengakhiri persetubuhannya dengan mandi bersama dan saling membersihkan tubuh mereka. *** Rosa kembali ke ruang bacanya, ia kembali membaca bukunya. Sedangkan Hara menemaninya sembari bermain dengan beberapa mantra sihirnya agar tak bosan. "Sayang .. Cepat hilangkan sihirmu sebelum Yuwen sadar" ujar Hara mengingatkan "Ah .. Aku lupa" Ctik... Rosa menarik kembali sihirnya. "Sayang , aku kembali ke kamar dulu... Sepertinya aku sudah mengantuk" ujar Hara yang sudah kebosanan disana "Hmm .. Tidurlah.. Sebentar lagi aku selesai.." Cup.. Satu ciuman mendarat di bibir Rosa *** Paginya, seluruh murid sudah siap di kelas masing-masing. Begitupun dengan kelas Master. Hara memeluk pinggang Rosa dan berjalan bersama menuju kelasnya. Kemesraan mereka memang sudah biasa dimata Senior dan Master yang mengenal mereka. "Ros..." panggil Yuwen Hara dan Rosa menoleh ke arah suara. Mereka melihat Yuwen melambaikan tangan,dan berlari mendekat.  "Hei .. Semalam kau menggunakan sihirmu.. Untuk apa?" pertanyaan Yuwen memang tak mengejutkan Yuwen adalah keturunan penyihir dari keluarga Le Fay. Tentu sihir apapun tak akan berpengruh padanya. Meski sihirnya sangat hebat, namun Yuwen terbilang terlalu lemah dalam hal perasaan. Ia sangat mudah memaafkan dan mengalah. Bahkan perasaannya pada Rosa, ia tak berani mengungkapkannya. Hanya karena tahu bahwa Hara lebih mencintainya. "Aku hanya ingin belajar, dan mereka terlalu berisik, Yu.. Apa ada masalah?" jelas Rosa "Tidak .. Baiklah kalau begitu.. Lain kali kau bilang saja padaku, akan ku bantu" ujar Yuwen "Tidak perlu, ada aku! Sebaiknya kau sedikit menjauh, Yu!" sahut Hara kesal "Maaf sudah mengganggu.. Sampai jumpa Ros" Rosa tersenyum pada Yuwen dan melihatnya menjauhi dirinya dan Hara. "Auh.. Sakit sayang!" rintih Hara karena dicubit pinggangnya oleh Rosa "Kenapa kau seperti itu pada Yuwen? Bersikap baiklah sedikit! Dia sudah berbuat banyak untuk kita!" ujar Rosa kesal "Oke oke.. Aku salah! Maaf" "Permintaan maafmu terdengar tidak tulus, sayang! Apa kau mau kubuat tidur selama seribu tahun?" ancam Rosa "Baiklah... Maafkan aku sayang!" Cup...  "HARA!" teriakan ibunya membuat Hara berdiri kaku "Hi , bu.. Aaarrghhh", Hara menyapa ibunya dan disaat itu juga telinganya di tarik dengan kencang oleh ibunya sendiri "Selamat pagi, aunty" sapa Rosa sopan "Pagi cantik... Aunty pinjam Hara sebentar.. Bolehkan sayang?" "Tentu aunty... Silahkan" ujar Rosa sembari menahan tawa Felysia menarik telinga Hara dan membawanya keruangan pribadi miliknya. "Argh.. Ibu.. Ada apa?" "Apa yang kau lakukan semalam?" pertanyaan yang sangat jelas membuat Hara kesulitan menelan salivanya "Ehm semalam aku tidur" jawab Hara beralasan "Kau dalam masalah Hara!, bagaimana bisa kalian melakukannya! Aku sudah menduganya sejak lama! Namun aku hanya ingin membuktikannya sendiri!" Felysia nampak geram dengan kelakuan anaknya "Maaf bu.." sesal Hara "Kau tau Rosa anak paman Abi! Kau boleh bermain dengan wanita manapun, namun tidak dengan Rosa!" "Ibu .. Aku sungguh-sungguh mencintai Rosa! Aku hanya ingin dia, bu!" "Hara.. Kau tak tau apa-apa! Rosa sudah di jodohkan dengan Yuwen dari keluarga Le Fay", "Apa? Bu... Lalu aku bagaimana? Rosa juga mencintaiku !" "Hara, jodohmu adalah Zaphire.." "Aku tidak mau, Bu !" "Kalian anak muda memang susah di beritahu!" "Jika Rosa hamil anakku, pasti perjodohan itu akan batal, benarkan?" PLAK .. Satu tamparan mendarat di wajah Hara Hara begitu terkejut karena yang memberikan tamparan adalah ayahnya sendiri. "Ayah!" "Sayang , malam ini kita pergi ke keluarga  Abi.. Aku tak ingin menanggung malu karena kelakuan anak ini!" ujar Saveri yang langsung melangkah keluar dari ruangan Felysia Hara tertunduk lemas, ia sudah tidak bisa berkata lagi. Sedangkan ibunya hanya bisa menghela nafas kekecewaan karena kelakuan anaknya yang diluar dugaannya . "Kembalilah ke dalam kelas, kita bicara lagi setelah jam sekolah. Bawa Rosa bersamamu kesini! " Dengan langkah lemas Hara kembali kedalam kelas. Rosa yang melihat kekasihnya murung menahan sejuta pertanyaan untuk di lontarkan. *** Kring.. Kring.. Kring.. (lonceng tanda berakhirnya pelajaran berbunyi) "Sayang .. Ikut aku" ajak Hara "Hmm baiklah.." Hara berjalan bersama Rosa, menuju ruangan Felysia. Tok tok tok Ceklek "Ibu..." panggil Hara "Masuk sayang.. Rosa duduk sini sama aunty" Rosa nampak bingung, ia hanya menurut saja pada Felysia. "Aunty.. I know.." ujar Rosa lirih "Baiklah sayang, aunty tidak akan menjelaskan lagi.. Nanti malam, aunty dan uncle akan datang kerumahmu. Sebaiknya kalian berdua juga ada disana, namun sepertinya uncle hanya ingin berbicara sesama orang tua saja" jelas Felysia "Baik aunty, Rosa akan menerima segala keputusan keluarga.." "Sayang.." panggil Hara "Hara.. Kita hidup di keluarga penyihir tertua.. Kita tak seharusnya melanggar yang sudah ditetapkan" jelas Rosa dengan suara bergetar "Kalian tenang saja.. Hukuman yang diberikan mungkin hanya untuk membuat kalian jera.. Namun aunty akan berusaha untuk menyatukan kalian" terang Felysia Rosa memeluk Felysia erat, seakan mereka bisa mengerti satu sama lain. Setelah perbincangan itu, Hara dan Rosa kembali ke asrama mereka. Rosa lebih memilih masuk kamar dan merenungkan kesalahannya. Sedangkan Hara menuju minibar di kamarnya dan meneguk sebotol wine sendirian.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dependencia

read
186.4K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

When The Bastard CEO Falls in Love

read
370.0K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
462.3K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook