bc

T E A R S

book_age18+
44.0K
FOLLOW
312.6K
READ
dark
drama
tragedy
comedy
sweet
YA Fiction Writing Contest
mystery
scary
Girlpower Revenge Writing Contest
Supreme Me Fiction Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

MATURE CONTENT 21+)Menyandang nama Artharwa Al Rasyid yang merupakan milyarder kenamaan negri ini tidak menjadikan Isabelle Artharwa Al Rasyid,putri sulung dari Raven artharwa Al Rasyid dengan Celine BrataWidjaja hidup mewah dalam gelimang harta.Yang terjadi justru sebaliknya,dia hidup sengsara sejak memutuskan tinggal bersama dengan ibunya Celine BrataWidjaja yang baru saja keluar dari penjara.

Hidup dengan predikat sebagai anak mantan narapidana dan wanita panggilan kelas kakap,menjadikan Ibell bahan bullyan dan cibiran setiap wanita yang iri dengan kecantikan tanpa cela hasil genetika kedua orang tuanya.Belum lagi setiap waktu harus bermain kucing-kucingan dengan para rentenir akibat dari hutang-hutang ibunya.Semua perbuatan masa lalu ibunya yang suram,seakan dilampiaskan semua orang pada dirinya,termasuk cibiran Arkansas Delacroix Bimantara,Dosennya sendiri yang mengira sifat Ibell itu sama seperti ibunya,yang pernah dipenjara 3 tahun karena percobaan pembunuhan terhadap Oryza Sativa Dewangga,mantan gebetannya dulu saat masa kuliah.

"Aku akan membuat hidupmu sengsara sampai kau akan menyesal pernah dilahirkan dari rahim seorang pelakor ,seumur hidupmu!"

(ARKANSAS DELACROIX ADAM)

"Aku tidak bisa memilih dari rahim siapa Aku akan dilahirkan.Tapi siapapun itu yang menjadi ibuku,maka surgaku adalah dibawah telapak kakinya."

(ISABELLE ARTHARWA AL RASYID)

chap-preview
Free preview
Episode 1
"Mbok mohon dengan sangat Den Raven, tolong bawa Bu Celine kerumah sakit. Ibu sedang sakit keras Den. Sudah seminggu badannya panas seperti terbakar api. Hidungnya juga sudah mulai mimisan Den. Mbok rasa penyakit Bu Celine ini bukan penyakit biasa, Ibu perlu diopname dirumah sakit, Den." "Maaf ya, Mbok. Saya sudah capek sekali selama dua tahun ini terus saja dibohongi oleh Celine. Mbok ingat tahun lalu sewaktu dia bilang Ibell sakit keras dan butuh dana seratus juta?Tapi apa yang terjadi setelah Saya mentransfer dananya?dia malah menggunakan uang itu untuk pelesiran keluar negri. Terus beberapa bulan lalu saat dia bilang dia sedang sakit parah dan minta bantuan pengobatan lima puluh juta. Tapi apa hasilnya? Uangnya malah dipakai berjudi dan mabuk-mabukkan. Makanya Saya tidak mau lagi mentransfer biaya bulanan Ibell padanya. Tetapi langsung menyuruh Ibell mengambilnya kesini setiap bulan. Tapi apa yang terjadi? Anak itu cuma datang tiga kali dan selanjutnya siMbok lah yang mengambil. Lama-lama anak itu makin mirip dengan sifat ibunya. Keras kepala sekali. Kalau saya yang menjenguknya kesana kan tidak baik. Saya ini kan juga sudah bercerai dari ibunya. Nanti malah akan timbul fitnah yang tidak-tidak kalau Saya keseringan kesana." "Walaupun Aden sudah cerai dari Bu Celine, tapi Ibell kan tetap anak Aden. Aden wajib menjenguknya dirumah. Ibell kan masih 10 tahun, masih anak-anak. Mungkin dia malu kalau dia yang terus datang kesini menemui Aden kalau dia rindu." "Siapa suruh dia dulu malah memilih tinggal bersama ibunya setelah Celine keluar dari penjara? Reksi begitu sayang padanya dan sudah menganggap dia itu seperti anak sendiri, eh dia malah mempersulit diri sendiri. Anak itu sekarang susah sekali diatur. Memang punya anak dari orang seperti Celine itu adalah suatu kesalahan besar." Ibell yang berdiri diteras rumah mendengarkan semuanya dalam diam. Berarti dimata daddynya dia adalah sebuah kesalahan. Ibell bukannya mau mencari susah dengan ikut mommynya setelah mommy nya bebas dari penjara. Ibell hanya kasihan pada mommynya. Kakek dan neneknya sudah membuang mommynya dari daftar silsilah keluarga Brata Kesuma. Teman-teman mommy nya yang dulu juga semua ikut-ikutan menjauhi mommynya. Ibell tidak tega melihat mommynya terpuruk seorang diri tanpa ada seorang pun yang menemani, karena itulah dia memutuskan untuk ikut dengan ibunya. Mengenai tidak mau mengambil jatah bulanan kerumah daddynya. Itu semua karena ibu mommy tirinya, Oma Astri selalu saja menyebutnya sipenagih hutang karena selalu datang kesana untuk mengambil uang tiap bulan. Makanya Ibell segan kalau kesana. Dia malu. "Pulang lah Mbok, maaf Saya dan suami tidak bisa membantu Celine, karena dia bukan apa-apa kami lagi. Lain kalau itu masalah Ibell, kami pasti akan turun tangan, karena apapun yang terjadi, Mas Raven itu daddynya. Tetapi kalau masalah Celine, maaf saja kami tidak bisa membantu." Reksi pun mulai menghampiri suaminya, menyuruhnya masuk kedalam rumah. "Tolonglah Den, Bu Celine benar-benar sakit keras. Ibu bahkan —" "Ayok Mbok kita pulang aja, mommy dan Ibell ini kan cuma kesalahan dalam hidup daddy. Ibell berjanji, mulai hari ini Ibell tidak akan pernah kerumah ini untuk menemui daddy lagi. Ibell tidak mau kalau setiap daddy melihat Ibell, daddy akan teringat kembali pada kesalahan daddy. Ibell permisi. Assalamualaikum." Ibell langsung menarik tangan Mbok Darmi dan naik kedalam angkot yang kebetulan sedang melintas. Meninggalkan Raven dan Reksi yang masih termangu karena terkejut dengan kemunculan tiba-tiba Ibell, serta kata-kata penuh tekad yang diucapkan oleh anak yang masih berusia sepuluh tahun itu. Ketika Raven tersadar dan mulai berlari ingin mengejar angkot tersebut, Reksi menahan tangannya. "Mas, Aku tidak keberatan kalau Mas menemui Ibell, menafkahi Ibell dan menyayangi Ibell Mas. Karena Mas itu ayahnya. Aku juga menyayanginya Mas, walaupun Aku ini hanya ibu sambungnya. Tetapi kalau Mas menemui Celine, itu lain cerita. Aku tidak akan mengizinkan Mas. Mas ingat beberapa bulan lalu saat Mas mengunjungi Ibell dirumahnya. Celine sempat-sempatnya mencium Mas dengan paksa dan menyebarkannya di medsos dengan caption Rindu mantan. Mas ingat? Betapa sakit hati dan malunya Aku ditertawakan semua orang Mas! Belum lagi papa dan mama yang terus saja memarahiku karena mengganggap Aku ini tidak becus menjaga suami. Sakitnya masih terasa sampai sekarang, Mas. Jangan jatuh dilubang yang sama sampai dua kali Mas. Itu konyol namanya. Kalau Mas ingin minta maaf pada Ibell atas kata-kata yang tidak sengaja Mas ucapkan tadi, Aku setuju Mas. Kita memang tidak pantas berbicara seperti itu. Walaupun itu cuma kelepasan. Karena apapun yang terjadi dalam hubungan kalian dulu, Ibell kan tidak pernah minta untuk dilahirkan. Besok saja kita sama-sama menemuinya dirumahnya. Ayo sekarang kita masuk Mas. Sudah malam." Tapi yang terjadi keesokan harinya adalah anak mereka Raphael sakit typhus. Dan mereka sekeluarga pun sibuk mengurus Raph seharian dirumah sakit. Setelah seminggu kemudian Raph sudah sembuh, barulah Raven dan Reksi pergi mengunjungi Ibell. Mobil Raven hanya bisa masuk sampai ujung jalan, karena rumah kontrakan Celine rupanya sudah pindah dua bulan lalu dan mereka mendapatkan alamat baru dari tetangga mereka yang lama. Raven merasa sangat bersalah saat melihat betapa kumuhnya tempat tinggal anaknya sementara rumahnya sendiri seperti istana. Reksi juga langsung mendung wajahnya begitu melihat betapa menyedihkan kehidupan anak tirinya. "Maaf, Bapak mencari siapa?" Seorang ibu-ibu berdaster heran melihat ada orang kaya yang singgah dikontrakkan kumuh mereka. "Saya mencari rumah Bu Celine. Rumahnya yang mana ya?" Wajah ibu-ibu itu mendadak terlihat sedih. "Bapak sudah terlambat. Bu Celine sudah meninggal dunia lima hari yang lalu." Innalilahi wainalilahirojiun. Raven dan Reksi langsung tersentak kaget. Ternyata Mbok Darmi memang tidak berbohong. "Bu Celine sakit apa ya Bu?" "Sakit demam berdarah, Pak. Tetapi tidak dibawa kerumah sakit, soalnya mereka tidak mempunyai biaya, Pak. Kasihan, Ibell sampai berulang kali tidak sadarkan diri. Ayahnya entah dimana, ibunya meninggal pula. Bagaimana anak sekecil itu harus menerima kenyataan hidup yang begitu pahit sudah menjadi seorang anak yatim piatu? Bukannya kami semua menyukuri orang yang sudah meninggal ya Pak, tetapi Bu Celine itu selalu saja membuat masalah. Membawa laki-laki kerumah, mabuk-mabukan, belum lagi kalau rentenir-rentenir itu datang. Habislah Mbok Darmi dan Ibell yang dimaki-maki, karena biasanya Bu Celine melarikan diri setiap dikejar hutang." Hati Raven remuk. Dia menyesal sekali terlambat mengetahui neraka seperti apa saja yang telah dilalui oleh putri kecilnya itu ditangan ibu b******k seperti Celine. "Se—sekarang Ibell dan pengasuhnya ada dirumah Bu?" "Nah itu dia hal yang membuat kami semua semakin tidak tega melihat nasib Ibell. Pemilik kontrakan kemarin mengusir mereka karena tidak mampu membayar uang kontrakan rumah. Sekarang mereka ada dimana pun kami semua yang ada disini tidak tahu Pak. Para rentenir pun sudah dari kemarin bolak balik kesini mencari Mbok Darmi dan Ibell. Kami mendengar rentenir itu bilang akan menjual Ibell pada salah satu agen perdagangan anak diluar negri untuk menebus hutang Bu Celine." "Apa?!!! Kurang ajar sekali mereka. Akan Saya binasakan mereka semua kalau berani-berani nya menyentuh Ibell." "Bapak siapanya?" "Dia ayahnya Bu." Seorang anak lelaki berseragam merah putih menyela pembicaraan mereka. "Bagaimana kamu tahu kalau saya ayahnya?" "Warna mata kalian sama. Juga karena photo yang dibuang Ibell kemarin. Dia menyobek photo ini separuh. Dan membuang bagian wajah Om dan istri Om ke tong sampah. Saya memunggutnya karena rasa penasaran saja." Anak SD itu pun kemudian menyerahkan potongan photo yang sudah disobek itu kepada Raven. Raven ingat photo itu. Photo itu diambil saat Ibell merayakan ulang tahunnya yang kedelapan. Photo itu sebenarnya berlima. Ibell berdiri ditengah dengan diapit Ory dan Dewa disebelah kiri, Dia dan Reksi disebelah kanan. Rupanya Ibell hanya menyimpan photonya beserta Ory dan Dewa saja. Dia membuang photonya dan Reksi! ================== Delapan tahun kemudian. "Neng, itu kue-kue nya udah Mbok susun semua ya? Yang keranjang merah untuk warung Cang Rohim dan yang keranjang biru punya Bude Ratih. Jangan sampai ketuker ya? Terus nanti singgah ke warungnya Ceu Esih. Minta uang hasil penjualan kue kemarin ya?Mbok mau belanja. Bahan-bahan untuk membuat kue kita sudah habis. Emangnya siEneng mau diplonco nya jam berapa?" Mbok Darmi bertanya sambil tangannya sibuk membuat adonan kue yang akan dititip kewarung-warung sore nanti. "OSPEK itu namanya sekarang Mbok. Bukan plonco lagi. Jam delapan pagi Mbok masuknya. Mbok sekarang harus belajar jadi orang tua zaman now, biar gaul dan nggak kudet gitu lho, Mbok." "Oalah Neng, siMbok sudah tua, nggak perlu nganeh-nganehi. Mbok ya berangkat sekarang aja tho Neng, selak kesiangan nanti di OSEPEK nya." Ibell tertawa mendengar cara Mbok Darmi menyebut OSPEK nya dengan logat jawa medoknya. "Siaaap Mbok. Ibell berangkat ya, assalamualaikum." Dan setelah menyalim tangan keriput Mbok Darmi, gadis remaja berusia delapan belas tahun itu pun siap menyongsong hari dengan penuh semangat. Mengantarkan keranjang-keranjang kue setiap pagi dan sore sudah menjadi tugasnya sehari-hari. Hanya saja mulai minggu depan, setelah OSPEK ini selesai, dia harus mulai memakai jasa kurir karena sudah harus mulai kuliah sore. Demi masa depan, Ibell harus bekerja keras disaat muda. Karena sejak dia berumur 10 tahun pun, dia sudah berjuang keras bersama Mbok Darmi untuk belajar mempertahankan hidupnya. Ibell tiba dikampusnya pukul 07.30 WIB. Masih ada waktu setengah jam lagi sebelum acara pengenalan mahasiswa baru dimulai. Ibell pun buru-buru melipir kekantin, dia bermaksud  merayu si pemilik kantin agar bisa menitipkan kue-kue buatannya disitu. "Selamat pagi Bu. Saya mahasiswi baru dikampus ini. Saya lihat kantin ibu cukup ramai ya Bu? Saya boleh tidak nitip kue-kue basah saya disini?" Ibell menampilkan senyum iklan pasta gigi terbaiknya pada si Ibu pemilik kantin. "Memangnya si Non mau nitip kue-kue apa saja?" "Saya punya banyak jenis kue-kue basah yang super enak dan juga murah meriah Ibu. Ada kue lapis, pukis, lemper, klepon, putu ayu bahkan pai s**u, pancake durian, cup cake, muffin semua juga ada, Bu. Ibu juga bisa request kalau ada yang mau pesan banyak untuk acara-acara ulang tahun, aqiqah atau kawinan dan lain-lain, Ibu. Ini kartu nama Saya, kalau ibu berminat jangan sungkan-sungkan menghubungi saya ya Bu. Oh ya, perkenalkan nama saya Ibell, Bu. Sekarang Saya permisi dulu ya Bu. Mau ikut acara OSPEK dulu. Permisi." Karena takut terlambat Ibell pun segera berlari-lari kecil menuju aula. Karena disanalah semua Mahasiswa Baru akan berkumpul. "Aduh!!" Ibell merasa tiba-tiba saja dia menabrak tembok dan nyaris saja sukses terjengkang kalau saja sepasang lengan kuat tidak menahan kedua bahunya. "Mata kamu kemana hah?kalau jalan itu matanya itu di fungsikan dengan baik. Jangan cuma dipakai untuk cuci mata melihat senior-senior ganteng saja, mengerti kamu, Cami?!!" Eh temboknya bisa ngomong juga ternyata. Luar biasa!!! 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Unwanted Bride

read
111.0K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

TERSESAT RINDU

read
333.2K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.3K
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
474.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook