My Woman Is My Maid

"Lala, semoga kamu betah kerja di sini. Tuan Saga dan Nona Salsa itu sangat baik kok. Jadi Bibi harap kamu bisa betah bekerja di sini menggantikan Bibi, " ucap Bi Sumi kepada Laila Syafira. Bi Sumi adalah tetangga Laila di kampung. Bi Sumi terpaksa harus berhenti karena sudah sakit-sakitan. Dan kini Laila (Lala) yang akan menjadi pengganti Bi Sumi. Lala yang sudah ingin mengadu nasib di jakarta dengan sangat senang hati ketika mendapat tawaran dari Bi Sumi. "Insya Allah, Lala akan betah bi. Apa lagi majikannya sangat baik. Lala pasti akan sangat betah. Bibi tenang saja, " seru Lala. Bi Sumi dan Lala baru saja sampai di Jakarta dan sudah tiba di kediaman nya Tuan Saga dan Nona Salsa. Laila Syafira yang suka di panggil Lala ini usianya sudah 20 tahun. Lala hanya tamatan SMP. Demi menyambung hidup perekenomian kedua orang tuanya dan biaya adiknya sekolah yang baru saja masuk SMP, Lala menerima tawaran Bi Sumi. Lala sangat berharap dirinya bisa mengubah nasib keluarganya. "Ayo masuk La," perintah Bi Sumi kepada Lala. Kalau siang begini rumah sepi sebab Tuan Saga masih di kantor. Dan Nona Salsa masih sibuk dengan modeling nya. Sedangkan Keira Sania Elsabila masih di rumah oma dan opanya. Di rumah orang tua Salsa. Lala terus memperhatikan seisi rumah sampai ke penjuru rumah. Lala gadis kampung baru pertama kali masuk ke rumah mewah yang bagaikan istana. Lala begitu terperangah melihat rumah majikannya yang sangat mewah dan megah. "Masya Allah bi, rumahnya gede banget. " Lala kini duduk di atas sofa, "Dan sofanya empuk tenan bi. " Jiwa kampungnya Lala sudah mulai kumat sehingga membuat Bi Sumi hanya bisa membuang nafas kasar melihat tingkah Lala. "Ayo Lala kita ke kamarmu, " ajak Bi Sumi. Lala mengangguk dan segera mengikuti langkahnya Bi Sumi menuju ke kamar pembantu. "Katanya sudah punya anak. Di mana anaknya bi? " tanya Lala yang menanyakan anak majikannya. "Oh kalau Non Keira itu ada di rumah Oma sama Opanya kalau jam segini. Paling kalau Nona Salsa pulang baru di jemput. Kasian sama Non Keira, sejak kecil di urus oleh Oma dan Opanya, " jelas Bi Sumi. Bi Sumi sudah bekerja selama 5 tahun di rumah ini. Saga usianya sudah 30 tahun, sedangkan Salsa 26 tahun. Waktu itu Salsa menikah ketika usianya seumuran dengan Lala. Setelah Bi Sumi mengantar Lala ke kamarnya dan membantu Lala membereskan barang-barang nya Lala, Bi Sumi kembali pulang kampung. Sebelumnya, Bi Sumi sudah menceritakan soal Lala kepada Saga dan Salsa. Dan keduanya setuju. Pilihan Bi Sumi pasti tidak akan mengecewakan. *** Sore telah tiba, Saga sudah pulang lebih awal. Saga dari kantor langsung menuju ke rumah mertuanya untuk menjemput Keira. Salsa masih sibuk di dunia modelingnya kemungkinan pulang larut malam. Menempuh jarak yang lumayan jauh dan harus putar arah, Saga tiba juga di rumah mertuanya. "Oma, itu Daddy sudah datang menjemput, " seru Keira yang mengintip di balik kaca. "Apakah sama Mommy?" tanya Oma Puspa. "Tidak Oma! Daddy sendirian, " jawab Keira yang kini sudah berada di atas lahunan Oma nya. "Jangan sedih! Mommy mungkin masih kerja sayang. " Oma Puspa berusaha untuk menghibur cucunya. Saga sudah berada di dalam rumah mertuanya. Saga langsung tersenyum simpul ketika melihat putrinya yang kini tengah berjalan menghampirinya. Saga menyambutnya dengan hangat. Saga melebarkan kedua tangannya ke samping. "Daddy! " seru Keira yang kini sudah dalam gendongan Saga. Saga menciumi wajah Keira, "Sayang kita pulang yuk! " ajak Saga kepada putrinya. "Ayo! " seru Keira. "Ya sudah, pamit dulu sama oma, " titah Saga. "Ok Daddy! " Saga dan Keira menghampiri Oma Puspa yang tengah duduk di sofa. Saga dan Keira mencium punggung tangan Oma Puspa secara bergantian. "Oma, Keira pulang dulu. Nanti besok kesini lagi, " ucap Keira kepada sang Oma. "Iya cucuku. Hati-hati. " Oma Puspa mencium puncak kepala rambutnya Keira. "Mah, Saga dan Keira pamit dulu, " ucap Saga dan di anggukan oleh Oma Puspa. Hemmm, Hari ini adalah hari pertama Laila bekerja sebagai pembantu di rumah Tuan Saga. Lala begitu rajin, Lala membersihkan ruangan tamu terlebih dahulu. Lala begitu sangat bersemangat. "Semangat Lala! Demi ibu dan bapak di kampung dan demi sekolah adikku. " Lala terus menyemangati dirinya sendiri. Setelah selesai membersihkan ruang tamu, Lara beralih ke dapur. Lala akan mulai memasak. "Rumah segede ini cuman ada satu pembantu. Dan emang sangat melelahkan sekali. Aku salut deh sama Bi Sumi, " gumam Lala. Lala sudah pintar memasak. Di kampung Lala bekerja sebagai tukang masak di sebuah warung makan yang upahnya tidak seberapa. Mangka dari itu, Lala memilih keluar dari pekerjaannya di kampung dan menerima tawaran Bi Sumi untuk menjadi pembantu rumah tangga. Ketika Lala tengah mengiris-iris bawang merah dan bawang putih, di luar sana terdengar suara Bel berbunyi. Lala menyelesaikan dulu pekerjaannya. Lala mencuci tangannya terlebih dahulu lalu segera bergegas menuju ke pintu utama. Klek Lala membukakan pintu rumah. "Eh Tuan sudah pulang, " sambut Lala dengan lembut. Saga hanya mengangguk. Saga tidak banyak tanya karena dia sudah mengetahui sebelumnya kalau Lala hari ini akan datang. Saga dan Keira segera masuk ke dalam rumah dan Lala menutup pintunya kembali. "Daddy itu siapa? " tanya Keira kepada Daddy nya. "Itu pembantu baru sayang, " jawab Saga. Saga dan Keira duduk di atas sofa. Saga tengah melonggarkan dasinya. "Tuan dan anak cantik ini mau minum apa? " tawar Lala. "Buatkan saya kopi, dan buatkan s**u coklat hangat untuk Keira, " pinta Saga dengan ketus. "Baik Tuan! " seru Lala yang segera bergegas menuju ke dapur. Di dapur Lala menyiapkan kopi dan s**u coklat hangat sesuai permintaan Tuan Saga. "Ganteng sekali Tuan Saga," gumam Lala yang memuji ketampanan Saga. "Lagi jutek saja sudah sangat tampan, apalagi kalau lagi senyum. " Eh~ Lala tepuk jidat. "Ish... kok malah jadi bahas ketampanan Tuan Saga. " Lala sudah selesai menyiapkan kopi dan s**u coklat hangat. Lala menaruh dua minuman itu di atas nampan. Lala segera kembali menuju ke ruang tamu di mana di sana ada Saga dan Keira. "Silahkan di minum, " kata Lala dengan lemah lembut. Lala meletakan 2 gelas minuman yang beda itu di atas meja. Kemudian setelah itu Lala kembali ke dapur untuk memasak.