bc

My Boss To Be My Husband

book_age18+
18.4K
FOLLOW
125.3K
READ
possessive
contract marriage
forced
second chance
pregnant
arrogant
icy
coming of age
crime
stubborn
like
intro-logo
Blurb

JANGAN LUPA TAP LOVE SEBELUM BACA YA

(CERITA COMPLETED)

Gadis yatim miskin, yang tidak pernah bahagia hidupnya, harus bertemu dengan pria kejam dan arogant.

Hidup karena korban penculikan, bekerja tanpa bayaran, hingga menikah dengan paksaan. Membuat hidup Tania hacur berkali lipat.

****

"Hey, dasar bodoh! Apa tidak bisa mengemudi?" Teriak seorang gadis yang tidak terima bajunya kotor karena terkena cipratan air kubangan.

Merasa ada yang meneriaki, pria yang menggunakan mobil lamborgini itu tiba-tiba memundurkan mobilnya dan berhenti tepat di depan dua gadis itu.

"Apa yang kalian bicarakan nona?" Tanpa berdosa sama sekali, pria itu pura-pura tidak paham dengan apa yang mereka katakan.

chap-preview
Free preview
One
Titania Angela Gabriel itulah nama seorang gadis yang berusia 19 tahun, yang sering dipanggil Tania. Keluarga Tania hanyalah keluarga yang sederhana, Tania hanya tinggal dengan ibu dan adik laki-lakinya. Karena ayah Tania yang sudah lama meninggal akibat insiden kecelakaan Membuat tania menjadi anak mandiri. Dan Tania lah yang sekarang menjadi tulang punggung keluarganya, karena sang ibu yang selalu sakit-sakitan sehingga Tania melarang ibunya untuk bekerja keras. Tania tidak hanya memiliki wajah yg cantik, dia juga bisa dibilang gadis Yang cerdas dan kreatif. Dengan kecerdasannya itu sehingga dia masuk di salah satu universitas terbaik di New York dengan mendapatkan bea-siswa. Sepulang dari kuliah, hal pertama yang dilakukan gadis itu ialah bekerja di salah satu cafe yang tidak jauh tempatnya mencari ilmu. Ya, walaupun hanya sebagai pelayan. Tapi Tania sangat bersyukur, karna bisa bekerja untuk menyambung hidup keluarganya. ********** Author pov Waktunya jam pulang kuliah, Tania sudah seperti biasanya. Ia akan pergi ke tempat dia bekerja. Saat Tania hendak menuju gerbang kampusnya, tiba-tiba seseorang memanggil namanya dari arah belakang cukup kencang. Tania celingak celinguk karena merasa dirinya ada yang manggil. "Tan, kamu... Mau.. Ke Cafe kan?" Ternyata Sherin sahabat Tania yang selalu bersamanya setiap di kampus. Kalau boleh jujur, sebenarnya Tania selama kuliah di kampus. Ia hanya mempunyai beberapa teman dekat. Tahu sendiri, anak-anak yang kuliah di sana adalah anak-anak dari seorang pejabat dan pengusaha kaya. Apa boleh buat, Tania yang hanya gadis miskin. "Tarik nafas dulu dong Sher, biar nggak ngos-ngosan kaya gitu." "Iya Tan," ucap Sherin sambil mengatur nafasnya yang memburu. Akhirnya Tania dan Sherin berjalan beriringan untuk menuju tempat mereka bekerja. *** Author pov Di tengah perjalanan, mereka berdua terus bercanda tawa dengan sesekali Sherin membuat pipi Tania merona. "Cie-cie yang lagi deket sama Romy." Canda Sherin kepada Tania. "Apaan sih Sher, aku sama Romy cuma temen." Elak Tania. Tanpa mereka berdua sadari, dari arah belakang ada sebuah mobil yang melaju cukup kencang yang entah tidak tahu siapa orangnya. Tepat sekali mobil itu berjalan di samping dua gadis yang sedang bercanda tawa itu. Dan sialnya di sana terdapat kubangan air yang bercampur dengan lumpur. Akibat jalan yang rusak itu. Tania yang tepat sekali terkena cipratan air itu, karna dia yang berjalan di samping kubangan itu. "b******k!!" Teriak Tania sangat keras, dan sukses membuat orang yang berlalu lalang langsung melihat mereka berdua. Sedangkan mobil tadi berhenti tidak jauh dari tempat Tania berdiri. Tania yang geram langsung berjalan menghampiri mobil itu dan menggedor kaca mobil mewah itu dari luar. "Buka b******k, jangan beraninya di belakang." Tania terus berteriak sambil menggedor-gedor. Setelah itu, sebelah kaca mobil itu turun dan menampakkan seorang pria yang sangat tegas, karena terlihat dari raut wajahnya yang datar. "Apa yang kau lakukan, lepaskan tangan kotor mu itu dari mobilku." Suara tegas itu akhirnya bersuara, dan itu cukup membuat tubuh Tania tersengat sesuatu. "Kau pria yang kurang ajar yang aku temui selama ini," ucap Tania dengan menujuk-nunjuk ke arah pria itu. Pria itu tersenyum miring sebentar, sebelum ia turun dari mobil dan berdiri dihadapan Tania. Tubuhnya yang tinggi dan kekar membuat Tania yang kurus kecil harus melihatnya mendongak ke atas. "Tidak usah mengataiku seperti itu, dan kau juga orang pertama yang berani berucap seperti itu," ucap pria itu dengan datar. "Memang kenyataannya seperti itu bukan? Kalau memang orang yang punya etika. Kau tidak akan dengan asalnya berjalan seenaknya sendiri. Tanpa memikirkan orang lain yang sedang berjalan juga." Tania mulai memunculkan guratan-guratan otot di wajahnya. Yang tandanya emosi tidak bisa dicegah lagi. "Bilang saja kau ingin beli baju baru, tapi tidak punya uang." Ejek pria itu yang sangat sombong sekali. Pria itu mengambil beberapa uang dan memberikan kepada wanita di depannya itu. "Aku tidak butuh uang mu, aku butuh kata "maaf" terucap di bibir sombong mu itu," ucap Tania sambil menunjuk wajah pria didepannya. "Sombong sekali, dan tidak akan pernah kata "maaf" itu terucap untuk gadis lancang seperti mu," ucap pria itu berbalik dan memasuki mobil mewahnya lagi. Sedangkan Tania yang sudah sangat marah, langsung saja menendang samping mobil mewah itu dengan keras. "b******k!!" Umpat Tania. *************** Tania pov Dasar pria otak dengkul, bagaimana orang seperti itu. Dimana-mana orang salah itu pasti minta maaf, tapi apa yang dilakukan orang tidak waras tadi? Dasar menyebalkan. Tidak mungkin sekali aku berangkat ke cafe tempatku bekerja menggunakan pakaian kotor seperti ini. Yang ada aku akan diusir oleh pengunjung cafe karna seperti pengemis. Bagaimana ini? Sebentar lagi jam kerja ku akan mulai, tapi tidak mungkin lagi kalau aku pulang ke rumah untuk ganti baju. "Tania kau tidak usah pikir kan pakaian mu, yang penting kita sampai ke cafe tepat waktu," ucap Sherin yang dari tadi melihat ku tidak tenang. "Tapi bagaimana Sher? Baju ku kotor seperti ini. Apa aku tidak usah berangkat bekerja saja," ucapku pasrah. "Kau tidak boleh tidak berangkat Tania, kasihan ibu dan adik mu di rumah. Ayo kita berangkat, dan pakai saja jaketku. Sementara untuk menutupi baju mu yang kotor." Wah kau memang teman yang pengertian sekali. "Terima kasih Sher, kau memang terbaik," ucap ku. Benar apa yang dikatakan Sherin, kalau aku tidak bekerja hari ini. Makan apa adik dan ibuku di rumah? Sedangkan hari ini semua pekerja cafe akan dibagi gaji. Aku harus tetap semangat untuk masa depanku dan keluargaku. ************ Sesampainya ditempat kerja, Tania dan Sherin langsung menuju belakang untuk sekalian ganti pakaiannya. Tania dan Sherin mulai bekerja dengan pekerjaannya masing-masing. "Tania, tolong antarkan minuman ke meja nomer 15 ya." Perintah bos nya yang bernama Selena . "Baik bos." Jawab Tania semangat. Tania membawa minumannya ke meja 15 sesuai yang di perintahkan oleh bos nya. Tiba tiba ada kaki pengunjung lainnya yang membuat kaki Tania tersandung sehingga minuman yang dibawa Tania tumpah dipakaian pria yang sedang berbincang-bincang dengan bos nya. Glumprang, minumannya jatuh. "Sialan," umpat pria yang terkena tumpahan minuman. "Bagaimana si kamu Tania, jadi basah itu baju tuan Michael." Marah bosnya. Belum sempat Tania membereskan sisa gelas yang pecah. Tangan Tania sudah di tarik paksa oleh pria yang bernama Michael itu. Tania terus menundukkan kepalanya karena tidak berani untuk melihat pria didepannya itu. Sudah diliat dari cara menarik Tania dengan kasar membuat Tania takut. "Maaf kan saya tuan tadi saya tidak sengaja," ucap Tania yang masih saja menunduk tanpa melihat pria di depannya itu. "Halah, itu hanya alasan mu saja, kau ingin balas dendam padaku kan?" tanya pria itu sambil membersihkan tuxedonya yang basah karna terkena tumpahan tadi. Mendengar suara itu Tania merasa tidak asing Tania langsung mendongakkan kepalanya. Tania terkejut bukan main saat melihat pria di depannya adalah pria yang tadi bertemu di jalan. "Iya itu balasan dari saya untuk mu tuan, jadi kita seimbang," ucap Tania bohong, memang kejadian itu tidak di sengaja oleh Tania. Tania yang hendak berbalik meninggalkan Michael, tapi pria itu lebih dulu mencekal lengan Tania dan menyeretnya kedalam mobil. "Sekarang kau harus ikut saya sebagai gantinya." Tania sempat memberontak dengan menghempaskan tangan Michael yang terus menariknya. "Apa yang harus aku ganti? Kita sudah impas," ucap Tania yang hendak berlari menuju Cafe, tapi lagi-lagi Michael lebih dulu mendapatkan tubuh mungil itu. Tidak menunggu lama, Michael pun langsung menggendong Tania di pundanya. Sedangkan gadis itu terus berteriak minta tolong dan sesekali memukul punggung lebar pria itu. "Lepaskan aku b******k. Siapapun tolong aku, dia ingin menculik ku." Tania tidak hentinya meminta bantuan orang lain, tapi apalah daya tidak ada satupun orang yang mau menolong nya. Ia pun hanya bisa menangis dan memukul. **************

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.5K
bc

My Secret Little Wife

read
93.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook