bc

SEKAR, Kembang Yang Tersia

book_age18+
14.4K
FOLLOW
111.4K
READ
like
intro-logo
Blurb

Pernikahan tanpa cinta yang dijalani Faisal dan Sekar membuat laki-laki mengambil sebuah keputusan untuk menceraikan Sekar, tepat seminggu setelah Faisal meniduri Sekar, untuk yang pertama kali setelah dua tahun pernikahan mereka, dengan alasan bahwa Sekar tak bisa memberinya keturunan.

Di luar dugaan, setelah resmi bercerai, Sekar hamil tanpa sepengetahuan Faisal. Dengan bermacam cara Sekar menghindar dari kehidupan Faisal. Memulai kehidupan baru dengan menjadi guru privat, yang mempertemukannya dengan Fahri, laki-laki berhati tulus yang memiliki luka yang sama seperti dirinya.

Kehidupan Sekar nyaris berjalan sempurna hingga takdir mempertemukan dirinya dengan Faisal, mengacaukan jalan hidup yang coba disusun Sekar dengan susah payah.

Akankah Sekar melabuhkan hatinya dalam pelukan Fahri? Atau Sekar akan memilih Faisal yang pernah membuangnya demi perempuan lain ?

chap-preview
Free preview
PROLOG
“Sekar?” Faisal memanggil nama perempuan itu dengan nada yang sangat berat. Beberapa saat kemudian Sekar membuka pintu kamarnya. “Ya, Mas?” “Bisa kita bicara sebentar?” Faisal memandang manik mata perempuan itu dan mendapati  sorot yang terluka. “Ada sesuatu, Mas?” “Ya....” Faisal menjawab ragu. Sekar mengangguk kemudian berjalan ke ruang tengah. Dia duduk di salah satu kursi, sementara Faisal mengambil tempat duduk yang berseberangan. “Maaf jika mengganggu waktu belajarmu, Sekar. Ada yang harus kita bicarakan bersama kali ini.” Faisal membuka pembicaraan. “Ndak apa-apa, kok, Mas. Kebetulan saya belajarnya sudah selesai,” jawab Sekar lirih. Ia menatap Faisal sejenak sebelum kemudian menunduk santun seperti biasa. Faisal  menghela napas. Terasa sekali bagaimana beratnya dia harus mengatakan ini. Akan tetapi, tak ada jalan lain. Inilah yang terbaik. “Sepertinya malam ini kita harus melakukan evaluasi dengan pernikahan yang sudah dua tahun kita jalani. Dua tahun menjalani pernikahan, ternyata tak membuat kita jadi manusia dewasa yang lebih baik, Sekar. Kita bagaikan minyak dan air. Berada dalam satu wadah, tapi tak bisa menyatu.” Faisal berkata dengan lirih dan datar. Ditatapnya Sekar yang masih menunduk sambil meremas jemarinya yang dia tahu pasti berkeringat. “Maka daripada menjalani sesuatu yang gamang, aku memutuskan untuk berpisah, Sekar. Aku ingin kita bercerai,” lanjut Faisal mencoba tegas dengan apa yang sudah dipikirkannya selama seminggu ini. Seperti yang Faisal bayangkan sebelumnya, Sekar terbelalak dan ekspresinya begitu terkejut. Jangankan Sekar, Faisal sendiri juga terkejut menyadari dirinya memiliki keberanian untuk mengungkapkan niatnya menceraikan Sekar. Padahal jika ingin jujur, dia tak ingin membuat perempuan itu terluka.  “Apa ada kesalahan yang sudah saya perbuat, Mas?” Sekar menatap Faisal dengan pandangan mata terluka dan bertanya dengan suara bergetar. Laki-laki itu mengalihkan pandangannya dari mata Sekar  yang mulai mengambang air mata. Mata bening itu kali ini menikam jantung Faisal. Namun, laki-laki itu sudah membulatkan tekadnya. Mungkin memang ini jalan terbaik yang harus dia tempuh. Faisal tersenyum penuh ironi, sambil menggeleng tegas, mengisyaratkan bahwa Sekar tidak bersalah dalam hal ini. “Tidak, Sekar. Kamu tidak bersalah. Sekali pun kamu tak pernah melakukan kesalahan padaku selama pernikahan kita. Tapi, maaf, Sekar... ada beberapa hal yang tidak memungkinkan kita untuk tetap mempertahankan pernikahan ini. Dan aku ingin kita bercerai dengan baik-baik, sebagaimana dulu kita memulai pernikahan dengan baik pula.” Faisal  kembali menegaskan keinginannya. Dia berusaha mati-matian meneguhkan hati untuk tidak mencabut kata-katanya. Dilihatnya Sekar menunduk. “Maka, Sekar... kujatuhkan talak satuku atas dirimu.” Faisal mengucapkan talak dengan suara yang dia yakin terdengar tegas dan penuh keyakinan bahwa dia mengambil keputusan yang benar. Faisal melihat Sekar mendongak padanya, menatap dengan pandangan penuh luka dalam keterkejutan, tanpa berkata sepatah kata pun. Melihat ketegasan Faisal ketika menjatuhkan talak padanya, Sekar kemudian menunduk kembali. Faisal tahu ini terlalu kejam untuk dia lakukan pada perempuan sebaik Sekar, tetapi ia tak punya pilihan. Dia hanya berharap, ini keputusan terbaik yang pernah dia ambil. “Mengenai malam itu... aku minta maaf. Aku tahu itu melukai perasaanmu, tapi sekali lagi aku minta maaf. Aku tak berniat membuatmu ternoda akibat kelakuan burukku malam itu, Sekar. Segala hal yang berurusan dengan perceraian kita, akan aku urus. Dan rumah ini....” Faisal menghentikan kalimatnya dan menyapu pandangan pada sekeliling rumah. “Rumah ini untukmu. Kamu berhak atas tanah dan rumah ini. Kalau masalah dengan ibu, biar nanti aku yang berbicara pada ibu. Semoga beliau maklum,” lanjut Faisal dengan hati yang sama perihnya dengan apa yang dirasakan Sekar. Ketika dulu dia berusaha agar tak ada seorang pun yang  akan melukai hati Sekar, nyatanya sekarang Faisal sendirilah yang melakukan itu. Sekar mengangguk lemah dan masih saja menunduk, tetapi Faisal tahu bahwa perempuan itu menyembunyikan tangisnya. Penyesalan seketika mengguyur Faisal. Ingin rasanya dia meraup tubuh yang tertunduk lesu itu ke dalam pelukannya, tetapi talak telanjur jatuh. Ini memang sangat menyakitkan, Faisal menyadari itu. Akan tetapi, akan jauh lebih menyakitkan jika Sekar tahu bagaimana buruknya perangai Faisal dari mulut Dita yang mengancam akan membongkar semua di hadapan Sekar jika Faisal tidak menceraikan istrinya itu. “Maafkan aku, Sekar.” Hanya itu kalimat terakhir yang sempat Faisal ucapkan sebelum dia beranjak berdiri, meninggalkan Sekar yang tergugu sendirian di ruang tengah.    

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Pengganti

read
301.7K
bc

PATAH

read
514.8K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
474.5K
bc

Noda Masa Lalu

read
183.7K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

Orang Ketiga

read
3.6M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook